14 Mei 1991, 14 Mei 2021. Tiga dekade sudah, Mitra Netra berkarya, berinovasi dan berkreasi, serta terus membangun komitmen untuk melayani tunanetra di Indonesia. Butuh energi dan ketangguhan fisik dan emosi yang luar biasa, membuat Mitra Netra tetap ada hingga hari ini.
Saat Mitra Netra mensyukuri ulang-tahunnya yang ke 25, Pak Arif Rahman, begawan pendidikan Indonesia berpesan: “bukan soal 25 tahunnya yang telah dicapai; Tapi soal bagaimana Mitra Netra melalui setiap detik selama 25 tahun itu”. Pesan Pak Arif sangat benar. Mencapai sesuatu bukan hanya pada ujungnya saja, namun juga bagaimana kita berproses untuk mencapainya.
Yang sangat mengharukan adalah, saat Penulis bersalaman dengan Pak Arif, beliau khusus berpesan, “jaga kesehatan ya”. Dan, sekali lagi, pesan itu sangat benar. Agar kita dapat terus melangkah, terus berproses, kita harus sehat; Sehat jasmani, sehat emosi/psikologis, sehat spiritual dan sehat sosial; Keempat roda kesehatan itu harus berjalan bersama.
Takdir Allah pun menentukan, saat Mitra Netra merayakan ulang tahun ke 30, dunia sedang dilanda pandemi yang kita semua belum tahu kapan akan berakhir. Tak ada event secara tatap muka, sebagaimana yang pernah direncanakan. Namun, karya-karya terbaru akan terus dipersembahkan, tahun ini, di tahun ke 30 Mitra Netra. Akan ada aplikasi Pustaka Mitra Netra versi mobile; Akan ada buku cerita alumni Mitra Netra yang telah berkarya di masyarakat.
Sebagaimana warga dunia lainnya, pandemi pun telah meminta Mitra Netra melakukan banyak perubahan. Layanan dilakukan secara daring; Menjangkau lebih banyak tunanetra dari kota-kota yang jauh dari Jakarta. Migrasi dari layanan tatap muka menjadi layanan daring pun membutuhkan kreativitas dan inovasi tersendiri. Meski belum semua layanan bisa dilakukan secara daring; Namun, uji coba dan ihtiar terus dilakukan, demi tetap memberikan yang terbaik untuk para tunanetra di Indonesia.
“Melayani” adalah tugas Mitra Netra. Karena Mitra Netra telah melayani kehidupan selama 30 tahun, kehidupan pun melayani Mitra Netra. Begitulan keadilan Illahi. Keadilan yang pasti, tak ada rekayasa. Siapa memberi, dia akan mendapat.
Terima kasih untuk para tunanetra yang terus percaya pada Mitra Netra untuk melayani. Terima kasih pada para volunteer, donatur dan partner, baik domestik maupun internasional yang terus mendukung. Terima kasih kepada Allah, Yang Maha Tahu, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang terus menjaga Mitra Netra. Kaki akan terus melangkah; Hati dan pikiran akan terus melayani. Bismillah.
*Aria Indrawati.