– Prosa

Karya : Aris Yohanes Elean Matahari memanjat semakin tinggi. Semilir angin berembus menggoyang dedaunan, mengantarkan aroma lembap sisa embun. Aku duduk pada sebatang kayu kering di bawah pohon rambutan yang tengah berbunga. Ditemani riuh kicau burung, suara para pejalan kaki, dan lenguh hewan-hewan ternak. Di depanku sana, terhampar hijaunya sawah penduduk desa yang akan berubah fungsi menjadi kebun jagung jika musim kemarau tiba. Di sisinya ada aliran sungai kecil yang akan kering jika musim penghujan telah berganti. Ngapus, begitulah orang-orang menyebut desa tempatku …

Read more PROVOKATOR*

Back to top