Meldict adalah kamus elektronik Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris yang khusus dibuat untuk tunanetra. Meldict dikemas dalam CD, dan untuk memanfaatkannya, tunanetra harus mengunakan komputer bicara, yaitu komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak pembaca layar.
Dapat menggunakan kamus secara praktis, mudah dan mandiri adalah tantangan yang dihadapi tunanetra saat mereka belajar bahasa Inggris. Ide untuk membuat kamus dalam huruf Braille memang telah lama ada. Tapi, dalam prakteknya, khususnya di Indonesia, produser buku Braille hanya dapat membuat “kamus saku” versi Braille, dengan jumlah kata yang sangat terbatas.
Mengapa demikian? Telah diuraikan sebelumnya bahwa, buku Braille pada umumnya sangat tebal, karena membutuhkan kertas lebih tebal dan ukuran huruf Braille yang besar dan standar. Sebagai perbandingan, 100 halaman buku biasa, akan menjadi sekurang-kurangnya 300 halaman buku Braille. Agar lebih praktis saat digunakan, biasanya buku Braille dengan jumlah halaman lebih banyak dan lebih tebal harus dibuat dalam beberapa volume.
Kita dapat membayangkan, bagaimana jadinya jika ribuan kata berikut arti, sinonim, serta cara mengunakan kata tersebut dan lain-lain yang ada dalam satu kamus dibuat dalam huruf Braille. Satu kamus besar itu akan harus dibagi dalam puluhan volume, dan masing-masing volume pun harus dibuat dalam bentuk buku yang tebal. Ini tentu sangat tidak praktis untuk digunakan. Apalagi jika harus dibawa-bawa.
Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab kesulitan tunanetra saat belajar bahasa Inggris. Sementara, kita semua memahami, kamus adalah salah satu pilar penting saat kita belajar bahasa.
Mempertimbangkan kesulitan dalam penggunaan kamus dalam huruf Braille, muncullah ide untuk membuat kamus dalam bentuk elektronik khusus untuk tunanetra, yang dapat dioperasikan dengan mengunakan komputer.
Uji coba membuat embrio kamus ini dimulai pada tahun 1998. Seperti halnya pembuatan MBC, pada tahap awal Mitra Netra hanya menggunakan sumber daya yang ada. Setelah konsep kamus ini mencapai tahap final, barulah dapat dipromosikan ke calon partner yang berpotensi membiayai proyek ini.
Pendekatan antara lain dilakukan ke Citibank; bank internasional ini memiliki program bertajuk “Citibank Peka”. Pada awalnya, informasi yang Mitra Netra dapatkan dari program social ini adalah bahwa korporasi ini menyediakan relawan dari para karyawan mereka untuk membantu kegiatran pengembangan masyarakat. Olehkarenanya, ajakan kerja sama yang Mitra Netra sampaikan adalah penyediaan relawan untuk membantu proses entry data untuk kamus elektronik yang Mitra Netra desain.
Setelah melalui proses diskusi dengan para pengambil keputusan, akhirnya Citibank menyepakati untuk membiayai sepenuhnya proses pembuatan kamus tersebut, berikut acara peluncuran serta pelatihan-pelatihan untuk penggunaannya.
Sumber tunggal yang dipakai dalam pembuatan kamus ini adalah kamus Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris yang disusun oleh John Ecol dan Hasan Shadili. Ijin pun Mitra Netra dapatkan dari Cornel University Press di Inggris sebagai pemegang hak cipta atas kamus tersebut. Mitra Netra Electronic Dictionary (Meldict) adalah nama yang diberikan untuk karya strategis yang satu ini.
Dibutuhkan waktu kurang lebih dua tahun untuk membuat Meldict. Meldict versi pertama (inggris-Indonesia) diluncurkan pada awal tahun 2002, dan Meldict versi 2 (gabungan antara Inggris-Indonesia dan Indonesia-Inggris) diluncurkan awal tahun 2003.
Setelah Meldict lahir dan tunanetra mulai memanfaatkannya, muncullah harapan baru dari para tunanetra. Mereka yang mengambil studi bidang bahasa Inggris sudah tentu membutuhkan kamus dengan kompilasi kata lebih banyak dan lebih lengkap; tidak hanya Inggris-Indonesia, bahkan juga Inggris-Inggris.
Tentu saja keinginan ini membahagiakan Mitra Netra. Ini berarti, tunanetra mulai tahu apa yang mereka butuhkan dan memiliki saluran yang tepat untuk menyampaikannya.