ilustrasi bertuliskan nama-nama pemenang lomba resensi buku dalam rangka mitra netra year end festival 2021

Kemeriahan Mitra Netra Year End Festival 2021 telah bergulir selama sebulan lamanya. Pada kegiatan kali ini, Mitra Netra mengajak Sahabat Tunanetra semua untuk mengisi akhir tahun 2021 dengan penuh kreativitas. Berbagai kegiatan lomba diadakan demi mengasah kreativitas sahabat tunanetra, di antaranya dengan mengadakan lomba menulis resensi buku. Lomba yang diadakan bagi Sahabat Tunanetra usia 16-30 tahun ini diharapkan mampu mendorong peningkatan minat baca dengan mengakses pustaka digital Mitra Netra. Mau tahu keseruan lomba dan siapa saja pemenangnya? Simak ulasan selengkapnya dibawah ini ya!

 

Peserta dan waktu penyelenggaraan

Terhitung sejak tanggal 10 Desember 2021 hingga 9 Januari 2022, lomba menulis resensi buku ini telah terlaksana. Setidaknya terdapat 12 karya resensi buku yang telah dikirimkan oleh para peserta. Presentase peserta yang berdomisili di pulau jawa mendominasi dengan jumlah 75%, dan di luar pulauJawa sebanyak 25%. Selain itu, peserta perempuan juga mendominasi dengan presentase sebesar 67% dan peserta laki-laki berjumlah 33%.

 

Proses penilaian dan penjurian

Kedua belas karya resensi buku yang telah diterima oleh panitia, selanjutnya dinilai oleh dewan juri berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Masing-masing juri dapat memberikan maksimal 500 poin bagi  setiap karya resensi buku dengan perincian sebagai berikut:

  1. Kesesuaian dengan tema serta syarat dan ketentuan: maksimal 200 poin
  2. Kesesuaian tulisan dengan isi buku yang diresensi, maksimal 100 poin
  3. Alur penulisan resensi yang menarik, maksimal 100 poin
  4. Penggunaan tata bahasa yang baik sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), maksimal 100 poin

 

Dewan Juri Lomba menulis resensi buku

Terdapat tiga orang dewan juri yang menilai karya resensi buku pada lomba kali ini. Ketiga juri tersebut memiliki kompetensi di bidang kepenulisan. Berikut adalah profil ketiga juri lomba resensi buku:

  1. Muhammad Yesa Aravena

Yesa merupakan seorang penerjemah profesional dan tergabung sebagai anggota  Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI). Lulusan dari Universitas Indonesia di bidang bahasa Inggris ini memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam mengedit, menulis konten, penerbitan, jurnalisme, dan pelatihan bahasa Inggris bagi remaja. Di sela-sela kesibukannya, Yesa menyempatkan diri menulis fiksi bersama komunitas penulis yang dibentuknya, termasuk bersama para Sahabat Tunanetra. Kedekatannya  dengan dunia tunanetra terjalin karena Yesa berperan sebagai editor dan kontributor pada Kartunet.com, sebuah komunitas dan media online yang mengangkat isu disabilitas, khususnya tunanetra (2011-2012).

  1. Rismawanniati / Risma El Jundi

Menjadi trainer dalam berbagai pelatihan menulis, membuatnya dijuluki coach Risma. Ia adalah seorang penulis, trainer, sekaligus entrepreneur dengan segudang talenta. Kiprahnya di bidang kepenulisan telah menghasilkan Banyak karya, baik  sebagai penulis, Ghost Writer, maupun Co-writer. Beberapa karyanya antara lain, Buku Motivasi Muslimah Non Fiksi berjudul “Cantik Saja Tidak Cukup”, 2020, dan Co-writer Buku Non-Fiksi bersama dr Daulika Yusna Sp.A – Subspesialis Neonatol ogy, yang berjudul “Pejuang Inkubator- Jelajah Kehidupan Bersama Bayi Prematur”, 2020. Risma menjalin kedekatan dengan para Sahabat Tunanetra dari kegiatannya sebagai trainer menulis yang diadakan Penerbit Maslamah Media Mandiri.

  1. Theresia Suganda

Perempuan yang akrab disapa Tere ini merupakan lulusan Universitas Indonesia.  Ia memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidang digital marketing di digital agency, start up, dan publisher. Tere memulai kariernya sebagai Assistant Media Monitoring Manager (2005) dan Media Monitoring Editor (2009). Keterampilan menulisnya terasah ketika menjadi Social Media Marketing Specialist yang bertanggung jawab dalam pengembangan ide content marketing, membuat editorial content, copy, dan activity di social media. Saat ini Tere bekerja sebagai Digital Accessibility Project Manager di Suarise Indonesia. Tempatnya bekerja saat ini merupakan social enterprise yang menyelenggarakan pelatihan content writing bagi tunanetra. tak heran Tere menjadi akrab dengan dunia tunanetra karena tanggung jawab pekerjaannya di Suarise.

 

Daftar pemenang lomba menulis resensi buku

Proses penjurian oleh para dewan juri telah dilakukan dalam jangka waktu 14 hari. Akhirnya terpilih pemenang lomba menulis resensi buku, yaitu:

  1. Juara I: Ni Komang Yuni Lestari, dengan resensi buku “Selamat Tinggal” karya Tere Liye.
  2. Juara II: Deanita Adharani, dengan judul resensi “Selamat Tinggal Industri Gelap“ dari Novel “Selamat Tinggal” karya Tere Liye.
  3. Juara III: Fakhry Muhammad Rosa, dengan judul resensi “Stop Gunakan Barang Bajakan Dari Sekarang!” dari novvel “Selamat Tinggal” karya Tere Liye.
  4. Juara favorit: Nadia Maritza, dengan judul resensi “Inspirasi dan Motivasi  Milenial” dari buku “Mimpi Sejuta Dollar” karya Alberthiene Endah.

 

Selamat kepada para pemenang! Panitia akan menghubungi kalian untuk pengiriman hadiah dan sertifikat. Buat Sahabat Tunanetra yang belum menjadi pemenang, jangan lelah untuk berkarya dan berkreasi.  Pantau selalu website dan media sosial Mitra Netra untuk mengetahui lomba-lomba yang lebih seru berikutnya!

Leave Comment