[konten]

W3C

Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) 2.0

Lead translating organization (LTO):
Yayasan Mitra Netra
Jalan Gunung Balong II No.58
Lebak Bulus 12440
Indonesia
Website: www.mitranetra.or.id
Coordinator of the translation:
Aria Indrawati (e-mail: aria@mitranetra.or.id)
Translator:
Selvi Saroinsong (e-mail: ivmint@gmail.com)

Terjemahan Bahasa Indonesia yang Diakui

Date of publication [of the authorized translation]

Versi ini:
URI of this document
Versi terkini:
URI of this document
Versi asli:
http://www.w3.org/TR/2008/REC-WCAG20-20081211/
Erata:
URI of an errata page, as described in item 7 of the policy.
Organisasi yang Mengoordinasi Penerjemahan:
Yayasan Mitra Netra, Jalan Gunung Balong II No.58, 12440 Indonesia
Situs Web: www.mitranetra.or.id
Koordinator Penerjemahan: Aria Indrawati (e-mail: aria@mitranetra.or.id)
Penerjemah: Selvi Saroinsong (e-mail: ivmint@gmail.com)
Mitra dalam pengecekan terjemahan:
URI of the notification mail that has started the translation process, as described in item 1 of the policy.
Rangkuman komentar publik terhadap Kandidat Terjemahan yang Diakui:
URI of the summary described in item 5.3 of the policy.

Ini merupakan Terjemahan yang Diakui dari salah satu dokumen W3C. Penerbitan terjemahan ini telah mengikuti langkah-langkah yang dijabarkan pada Kebijakan untuk Terjemahan Diakui W3C. Apabila ada ketidakcocokan, versi spesifikasi yang berlaku adalah dokumen asli, yaitu yang berbahasa Inggris.

Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) 2.0

Anjuran W3C pada 11 Desember 2008

Versi ini:
http://www.w3.org/TR/2008/REC-WCAG20-20081211/
Versi terkini:
http://www.w3.org/TR/WCAG20/
Versi sebelumnya:
http://www.w3.org/TR/2008/PR-WCAG20-20081103/
Editor:
Ben Caldwell, Pusat Riset dan Pengembangan Trace, Universitas Wisconsin-Madison
Michael Cooper, W3C
Loretta Guarino Reid, Google, Inc.
Gregg Vanderheiden, Pusat Riset dan Pengembangan Trace, Universitas Wisconsin-Madison
Editor Sebelumnya:
Wendy Chisholm (sampai Juli 2006 ketika beliau di W3C)
John Slatin (sampai Juni 2006 ketika beliau di Institut Aksesibilitas, Universitas Texas di Austin)
Jason White (sampai Juni 2005 ketika beliau di Universitas Melbourne)

Mohon buka erata untuk dokumen ini, yang bisa saja berisi koreksi normatif.

Lihat pula terjemahan.

Dokumen ini juga tersedia dalam format non-normatif di Versi Alternatif dari Pedoman Aksesibilitas Konten Web 2.0.


Abstrak

Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) 2.0 mencakup beragam anjuran menyangkut bagaimana membuat konten Web lebih mudah diakses. Dengan mengikuti pedoman maka konten akan lebih mudah diakses oleh berbagai orang dengan disabilitas, termasuk mereka yang tunanetra atau penglihatannya terbatas, tunarungu atau pendengaran pekak, disabilitas dalam mengikuti pelajaran (pembelajaran), tunagrahita, keterbatasan mobilitas, disabilitas wicara, sensitif terhadap cahaya, dan kombinasi dari daftar di atas. Dengan mengikuti pedoman ini maka konten Web Anda juga akan lebih mudah digunakan pemakai biasa.

Segenap kriteria sukses WCAG 2.0 dituliskan sebagai pernyataan-pernyataan yang dapat diuji dan tidak hanya berlaku terhadap teknologi tertentu. Arahan mengenai bagaimana memenuhi kriteria sukses pada teknologi tertentu, begitu juga informasi umum mengenai bagaimana menafsirkan kriteria sukses, disediakan lewat dokumen terpisah. Lihat Sekilas Mengenai Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) (dalam bahasa Inggris) untuk pendahuluan dan tautan (link) ke materi WCAG, baik yang teknis maupun untuk kebutuhan ajar.

WCAG 2.0 adalah penerus Pedoman Aksesibilitas Konten Web 1.0 [WCAG10], yang diterbitkan sebagai Anjuran W3C pada bulan Mei 1999. Walaupun pembuat konten bisa mematuhi WCAG 1.0 atau WCAG 2.0 (atau bahkan keduanya), W3C menganjurkan bahwa konten yang baru maupun yang bakal diperbarui, mematuhi WCAG 2.0. W3C juga menganjurkan agar segenap kebijakan aksesibilitas Web mengacu pada WCAG 2.0.

Status Dokumen Ini

Bagian ini menjabarkan status dokumen ini saat dipublikasikan. Dokumen lain bisa saja menggantikan dokumen ini. Daftar publikasi terkini W3C dan revisi terkini dari laporan teknis ini dapat dicek pada Indeks laporan teknis W3C di http://www.w3.org/TR/.

Ini adalah Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) 2.0 Anjuran W3C dari Kelompok Kerja Pedoman Aksesibilitas Konten Web.

Dokumen ini telah ditinjau oleh para Anggota W3C, pengembang perangkat lunak, dan berbagai grup W3C lainnya, maupun pihak-pihak yang berminat. Dokumen ini juga telah disahkan oleh Direktur W3C sebagai Anjuran W3C. Dokumen ini sudah stabil dan dapat digunakan sebagai materi referensi atau dirujuk dari dokumen lainnya. Peran W3C dalam membuat Anjuran semacam ini adalah untuk menarik perhatian kepada spesifikasi ini dan mempromosikan pemanfaatannya secara menyeluruh. Karena dengan demikian, fungsionalitas dan pengoperasian lintas sistem di Web juga meningkat.

WCAG 2.0 didukung oleh dokumen terkait yang bersifat non-normatif, Memahami WCAG 2.0 dan Teknik untuk WCAG 2.0. Walaupun dokumen-dokumen ini tidak mempunyai status formal sebagaimana WCAG 2.0, dokumen ini menjabarkan informasi penting dalam memahami dan menerapkan WCAG.

Kelompok Kerja meminta agar komentar dalam Bahasa Inggris dikirim melalui formulir komentar daring yang tersedia. Bila tidak memungkinkan, komentar juga dapat dikirim ke public-comments-wcag20@w3.org dalam bahasa Inggris. Arsip berupa daftar komentar publik tersedia untuk umum. Komentar yang diterima untuk Anjuran WCAG 2.0 tidak dapat mengubah pedoman versi ini, tapi bisa saja dicantumkan pada erata atau versi WCAG berikutnya. Kelompok Kerja tidak memiliki kebijakan untuk membalas komentar-komentar yang masuk secara formal. Arsip diskusi milis KK WCAG tersedia untuk umum, dan semua tugas mendatang yang ditangani Kelompok Kerja bisa saja menyebutkan komentar yang diterima pada dokumen ini.

Dokumen ini diproduksi sebagai bagian dari Prakarsa Aksesibilitas Web (Web Accessibility Initiative, WAI) W3C. Sasaran utama Kelompok Kerja WCAG dibahas pada Piagam Kelompok Kerja WCAG. Kelompok Kerja WCAG merupakan bagian dari Aktivitas Teknis WAI.

Dokumen ini diproduksi oleh kelompok yang beroperasi di bawah Kebijakan Paten W3C 5 Februari 2004. W3C menyediakan daftar publik pengungkapan paten mana pun yang dibuat dalam hubungannya dengan hantaran yang dihasilkan kelompok kerja; halaman ini juga menyertakan instruksi dalam mengungkap paten. Individual mana pun yang mempunyai pengetahuan seputar paten yang menurut individu tersebut mengandung Klaim-klaim Esensial harus mengungkapkan informasi tersebut sesuai dengan bagian 6 dari Kebijakan Paten W3C.


Daftar Isi

Apendiks


Pendahuluan

Bagian ini bersifat informatif.

Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) 2.0 menjabarkan cara mengatur konten Web agar lebih mudah diakses orang-orang dengan disabilitas. Aksesibilitas mencakup banyak disabilitas, termasuk disabilitas di bidang-bidang berikut: netra, rungu, daksa, wicara, grahita, bahasa, pembelajaran, dan neurologis. Walaupun pedoman ini mencakup banyak topik, tetaplah belum mencakup semua kebutuhan orang dengan berbagai macam disabilitas, tingkat disabilitas berbeda, maupun kombinasi dua atau lebih disabilitas. Pedoman ini juga memudahkan penggunaan konten Web oleh orang lanjut usia dengan keterbatasan kemampuan yang disebabkan oleh penuaan dan terkadang meningkatkan keterpakaian oleh pengguna secara umum.

WCAG 2.0 dikembangkan melalui proses W3C bergotong royong dengan segenap individual dan organisasi seluruh dunia, dengan sasaran akhir menyediakan standar bersama untuk aksesibilitas konten Web yang memenuhi kebutuhan individual, organisasi, dan pemerintahan di tatanan internasional. WCAG 2.0 berkembang dari WCAG 1.0 [WCAG10] dan dirancang agar dapat diterapkan ke berbagai teknologi Web, baik itu sekarang maupun di masa mendatang, dan dapat diuji dengan kombinasi antara pengujian otomatis dan evaluasi manusia. Untuk mengenal WCAG secara singkat, bacalah Sekilas Mengenai Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG).

Aksesibilitas Web tidak hanya bergantung pada konten yang mudah diakses, akan tetapi juga pada peramban Web dan agen pengguna lainnya yang juga bersifat mudah diakses. Alat penyusun konten juga berperan penting dalam aksesibilitas Web. Mohon baca dokumen-dokumen selayang pandang berikut untuk memahami bagaimana tiap komponen di bidang pengembangan dan interaksi Web bekerja sama:

Lapisan Arahan WCAG 2.0

Individu maupun organisasi yang menggunakan WCAG sangat bervariasi, termasuk di antaranya: pengembang dan desainer Web, pembuat kebijakan, agen pembeli, tenaga pendidik, dan pelajar maupun mahasiswa. Agar dapat memenuhi berbagai kebutuhan dari khalayak yang sangat beragam ini, ada beberapa lapisan arahan disediakan, antara lain: prinsip dasar, pedoman umum, kriteria sukses yang dapat diuji, dan berbagai koleksi teknik memadai, teknik yang dianjurkan, serta kumpulan dokumentasi kegagalan umum, lengkap dengan contoh, tautan sumber daya, dan kode.

  • Prinsip - Di lapisan teratas, ada empat prinsip yang menjadi fondasi aksesibilitas Web: dapat dipahami, dapat dioperasikan, dapat dimengerti, dan andal. Lihat pula Memahami Empat Prinsip Aksesibilitas.

  • Pedoman - Setelah lapisan prinsip, ada pedoman. 12 ketentuan yang tercantum dalam pedoman ini merupakan sasaran dasar yang harus dipenuhi dalam penyusunan konten, agar konten tersebut lebih mudah diakses pengguna dengan bermacam-macam disabilitas. Ketentuan-ketentuan ini tidak dapat diuji, melainkan berfungsi sebagai kerangka kerja dan tujuan menyeluruh dalam membantu penyusun konten memahami kriteria sukses dan bagaimana menerapkan teknik yang dianjurkan dengan lebih baik.

  • Kriteria Sukses - Agar WCAG 2.0 mudah diterapkan, setiap pedoman dilengkapi dengan kriteria sukses yang bisa diuji, hal ini bermanfaat ketika persyaratan dan pengujian kepatuhan wajib dilaksanakan, misalnya dalam kasus spesifikasi desain, pembelian, penyusunan aturan hukum, dan kesepakatan kontrak. Agar dapat memenuhi kebutuhan dari berbagai kalangan dan macam-macam situasi, ada tiga level kepatuhan yang dijabarkan: A (paling rendah), AA, dan AAA (paling tinggi). Informasi tambahan seputar level WCAG dapat ditemukan di Memahami Level Kepatuhan.

  • Teknik Memadai dan yang Dianjurkan - Untuk setiap pedoman dan kriteria sukses dalam dokumen WCAG 2.0, kelompok kerja juga mendokumentasikan berbagai jenis teknik penerapan. Teknik-teknik ini bersifat informatif dan terbagi dalam dua kategori: yang memadai dalam memenuhi kriteria sukses dan yang dianjurkan. Teknik yang dianjurkan mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar apa yang diwajibkan oleh setiap kriteria sukses, dan memungkinkan penyusun konten mengakomodasi pedoman dengan lebih baik. Sebagian teknik yang dianjurkan mengakomodasi halangan aksesibilitas yang tidak dicakup oleh kriteria sukses yang dapat diuji. Ketika ada kegagalan yang sering terjadi ditemui, hal semacam ini juga didokumentasikan. Lihat pula Teknik Memadai dan yang Dianjurkan dalam Memahami WCAG 2.0.

Semua lapisan arahan ini (prinsip, ketentuan, kriteria sukses, teknik memadai dan yang dianjurkan) bersatu padu menjadi pedoman penyusunan konten agar lebih mudah diakses. Penyusun konten didorong untuk melihat dan menerapkan semua lapisan yang bisa diterapkan, termasuk teknik-teknik yang dianjurkan, agar bisa mencakup kebutuhan kebanyakan pengguna.

Perhatikan bahwa bahkan konten yang mematuhi level teratas (AAA) pun tidak selamanya bisa diakses oleh individual dengan berbagai macam disabilitas, tingkat disabilitas, apalagi bila ada kombinasi disabilitas, terutama mereka yang bidang disabilitasnya adalah bahasa pemahaman dan area pembelajaran. Penyusun konten didorong untuk mempertimbangkan keseluruhan teknik, termasuk teknik yang dianjurkan, juga mencari tahu seperti apa praktik terbaik yang berlaku saat ini, sehingga dapat menjamin bahwa konten Web dapat diakses sebaik mungkin oleh komunitas ini. Metadata bisa membantu pengguna dalam menemukan konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Dokumen Pendukung WCAG 2.0

Dokumen WCAG 2.0 dirancang untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang membutuhkan bahan rujukan standar yang teknis nan stabil. Dokumen lain, disebut juga dokumen pendukung, dilandaskan pada dokumen WCAG 2.0 dan memfokuskan diri pada tujuan-tujuan penting, termasuk kemampuan untuk diperbarui agar dapat menjabarkan bagaimana WCAG bisa diterapkan pada teknologi baru. Dokumen pendukung antara lain:

  1. Bagaimana Memenuhi WCAG 2.0 - Referensi kilat WCAG 2.0 yang dapat diubahsuaikan; mencakup semua pedoman, kriteria sukses, dan teknik-teknik yang dapat dimanfaatkan penyusun dalam membangun dan mengevaluasi konten Web.

  2. Memahami WCAG 2.0 - Panduan memahami dan menerapkan WCAG 2.0. Tersedia pula dokumen pendek tentang "Memahami" setiap pedoman dan kriteria sukses, lengkap dengan topik terkait.

  3. Teknik-Teknik untuk WCAG 2.0 - Sekumpulan teknik dan daftar kegagalan yang sering dijumpai, masing-masing di dokumen terpisah yang mencakup deskripsi, contoh, kode, dan cara pengujian.

  4. Dokumen WCAG 2.0 - Diagram dan deskripsi bagaimana berbagai dokumen teknis ini saling berhubungan dan bertautan.

Bacalah Sekilas Mengenai Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) untuk penjabaran tentang materi pendukung WCAG 2.0, termasuk bahan-bahan edukasi yang berhubungan dengan WCAG 2.0. Bahan-bahan tambahan yang mencakup topik-topik seperti laporan pertimbangan bisnis (business case) untuk aksesibilitas Web, penerapan rencana untuk meningkatkan aksesibilitas situs Web, dan kebijakan aksesibilitas tercantum di WAI Resources.

Terminologi Penting di WCAG 2.0

Ada tiga terminologi penting di WCAG 2.0 yang berbeda dari WCAG 1.0. Tiap terminologi dijabarkan secara singkat di bawah dan didefinisikan dengan lebih lengkap di glosarium.

Halaman Web

Wajib diperhatikan bahwa, dalam standar ini, istilah "halaman Web" mencakup juga semua halaman Web, bukan hanya halaman HTML statis. Istilah ini juga mengikutkan halaman-halaman Web dinamis yang bermunculan di Web, termasuk "halaman" yang dapat mewakili seluruh komunitas interaktif virtual. Sebagai contoh, istilah "halaman Web" juga mencakup pengalaman layaknya berada dalam film nan interaktif yang membuat penonton tenggelam di dalamnya, semua ini bisa ditemukan pada satu URI. Untuk informasi yang lebih lengkap, lihat Memahami "Halaman Web".

Dapat Ditentukan dengan Pemrograman

Beberapa kriteria sukses mewajibkan konten (atau aspek-aspek tertentu dari konten tersebut) dapat "ditentukan lewat pemrograman." Ini artinya konten disajikan sedemikian rupa hingga agen pengguna, termasuk teknologi alat bantu, dapat mengekstrak dan menyajikan informasi ini kepada pengguna dalam berbagai bentuk sajian komunikasi. Untuk informasi lebih lengkap, bacalah Memahami Ditentukan lewat Pemrograman.

Mendukung Aksesibilitas

Menggunakan teknologi sedemikian rupa hingga mendukung aksesibilitas, dengan kata lain dapat digunakan dengan teknologi alat bantu (assistive technology, AT) serta fitur aksesibilitas pada sistem operasi, peramban, dan agen pengguna lainnya. Fitur teknologi hanya dapat diandalkan untuk mematuhi kriteria sukses WCAG 2.0 bila mereka dipakai sedemikian rupa hingga "mendukung aksesibilitas". Fitur teknologi dapat digunakan dalam cara-cara yang tidak mendukung aksesibilitas (misalnya tidak bekerja dengan teknologi alat bantu, dsb.) selama fitur-fitur ini tidak diandalkan untuk mendukung kriteria sukses mana pun (dengan kata lain, informasi atau fungsionalitas yang sama juga tersedia lewat cara lain yang mendukung aksesibilitas).

Definisi "mendukung aksesibilitas" tersedia di Apendiks A: Bagian Glosarium dari pedoman ini. Untuk informasi lebih lanjut, bacalah Memahami Dukungan Aksesibilitas.

Pedoman WCAG 2.0

Bagian ini bersifat normatif.

Prinsip 1: Dapat Dipahami - Informasi dan komponen antarmuka pengguna harus dapat disajikan ke pengguna dalam cara yang bisa dipahami.

Pedoman 1.1 Alternatif Berupa Teks: Sediakan alternatif berupa teks untuk konten non-teks agar dapat diolah menjadi bentuk lain yang dibutuhkan orang, misalnya huruf cetak berukuran besar, braille, ucapan, simbol, atau bahasa sederhana.

1.1.1 Konten Non-teks: Semua konten non-teks yang disajikan ke pengguna mempunyai alternatif berupa teks yang berperan sebagai ekuivalen, kecuali untuk situasi-situasi yang dicantumkan di bawah. (Level A)

  • Kontrol, Input: Bila konten non-teks merupakan semacam kontrol atau bila konten tersebut menerima input dari pengguna, maka konten tersebut harus mempunyai nama yang menjelaskan tujuannya. (Silakan buka Pedoman 4.1 untuk persyaratan tambahan untuk kontrol dan konten yang menerima input dari pengguna.)

  • Media Berbasis Waktu: Jika konten non-teks merupakan media berbasis waktu, maka alternatif berupa teks paling tidak menyediakan identifikasi deskriptif dari konten non-teks. (Silakan buka Pedoman 1.2 untuk persyaratan tambahan untuk media.)

  • Tes: Jika konten non-teks merupakan tes atau latihan, yang bakal mengungkap jawabannya jika disajikan dalam bentuk teks, maka alternatif berupa teks, paling tidak harus menyajikan identifikasi deskriptif dari konten non-teks.

  • Indra: Jika konten non-teks utamanya dibuat untuk mencapai semacam pengalaman untuk indra tertentu, maka setidaknya alternatif berupa teks yang disediakan harus menyediakan identifikasi deskriptif untuk konten tersebut.

  • CAPTCHA: Jika tujuan dari konten non-teks adalah untuk mengonfirmasi bahwa konten sedang diakses oleh orang dan bukannya komputer, maka alternatif berupa teks yang mengidentifikasi dan menjabarkan tujuan dari konten non-teks disediakan, dan bentuk alternatif dari CAPTCHA menggunakan mode output untuk berbagai jenis persepsi sensoris disediakan untuk mengakomodasi berbagai disabilitas.

  • Dekorasi, Pemformatan, Tak Kentara: Jika konten non-teks merupakan dekorasi semata, digunakan hanya untuk format visual, tidak disajikan kepada pengguna, maka konten itu diterapkan dalam cara yang dapat diacuhkan oleh teknologi alat bantu.

Pedoman 1.2 Media Berbasis Waktu: Sediakan alternatif untuk media berbasis waktu.

1.2.1 Audio Saja dan Video Saja (Rekaman): Untuk media rekaman berupa audio saja dan video saja, yang berikut ini berlaku, kecuali bila audio atau video tersebut merupakan alternatif media untuk teks dan dilabeli dengan jelas: (Level A)

  • Rekaman Audio Saja: Alternatif untuk media berbasis waktu disediakan dan isinya mewakili informasi yang sama dengan konten rekaman audio saja.

  • Rekaman Video Saja: Salah satu dari berikut disediakan, alternatif untuk media berbasis waktu atau trek audio; dan isinya mewakili informasi yang sama dengan konten rekaman video saja.

1.2.2 Takarir (Rekaman): Takarir disediakan untuk semua konten rekaman audio dalam media terselaraskan, kecuali bila media tersebut merupakan alternatif media untuk teks dan dilabeli dengan jelas. (Level A)

1.2.3 Deskripsi Audio atau Alternatif Media (Rekaman): Salah satu dari berikut disediakan, alternatif untuk media berbasis waktu atau deskripsi audio dari konten video rekaman, untuk media terselaraskan, kecuali bila media tersebut merupakan alternatif media untuk teks dan dilabeli dengan jelas. (Level A)

1.2.4 Takarir (Langsung): Takarir disediakan untuk semua konten audio yang disiarkan langsung pada media terselaraskan. (Level AA)

1.2.5 Deskripsi Audio (Rekaman): Deskripsi audio disediakan untuk semua konten rekaman video pada media terselaraskan. (Level AA)

1.2.6 Bahasa Isyarat (Rekaman): Penafsiran bahasa isyarat disediakan untuk semua konten rekaman audio pada media terselaraskan. (Level AAA)

1.2.7 Deskripsi Audio Tambahan (Rekaman): Ketika jeda di audio latar depan tidak memadai bagi deskripsi audio untuk menyampaikan maksud video, deskripsi audio tambahan disediakan untuk semua konten rekaman video pada media terselaraskan. (Level AAA)

1.2.8 Alternatif Media (Rekaman): Alternatif untuk media berbasis waktu disediakan untuk semua rekaman media terselaraskan dan semua rekaman media video saja. (Level AAA)

1.2.9 Audio Saja (Langsung): Tersedia alternatif untuk media berbasis waktu yang mewakili informasi yang sama dengan konten siaran langsung audio saja. (Level AAA)

Pedoman 1.3 Dapat Diadaptasi: Buat konten yang dapat disajikan dalam berbagai cara (misalnya dalam tata letak yang lebih sederhana) tanpa kehilangan informasi atau struktur.

1.3.1 Info dan Hubungan: Informasi, struktur, dan hubungan disampaikan melalui presentasi dapat ditentukan lewat pemrograman atau tersedia dalam bentuk teks. (Level A)

1.3.2 Urutan Bermakna: Ketika urutan bagaimana konten disajikan memengaruhi maknanya, urutan membaca yang benar dapat ditentukan lewat pemrograman. (Level A)

1.3.3 Karakteristik Indra: Instruksi yang disediakan untuk memahami maupun mengoperasikan konten, tidak hanya mengandalkan satu komponen karakteristik indra seperti bentuk, ukuran, lokasi visual, orientasi, atau suara. (Level A)

Catatan: Untuk persyaratan seputar warna, bukalah Pedoman 1.4.

Pedoman 1.4 Dapat Dibedakan: Mudahkan pengguna ketika mereka ingin melihat dan mendengar konten, termasuk memisahkan latar depan dari latar belakang.

1.4.1 Penggunaan Warna: Warna tidak digunakan sebagai satu-satunya cara visual untuk: menyampaikan informasi, menandai tindakan yang wajib ditindaklanjuti, meminta respons, atau membedakan elemen visual. (Level A)

Catatan: Kriteria sukses ini membahas persepsi warna dengan spesifik. Bentuk lain dari persepsi dibahas dalam Pedoman 1.3, termasuk akses terprogram ke warna dan proses mengodekan wujud visual lainnya.

1.4.2 Kontrol Audio: Jika ada audio apa pun di halaman Web yang diputar otomatis selama lebih dari 3 detik, salah satu dari mekanisme berikut harus tersedia: menjeda atau menyetop audio tersebut, atau mengendalikan volume audio yang terpisah dari level volume sistem secara keseluruhan. (Level A)

Catatan: Mengingat konten mana pun yang tidak memenuhi kriteria sukses ini dapat mengganggu kemampuan pengguna menggunakan keseluruhan halaman, semua konten di halaman Web (baik yang digunakan untuk memenuhi kriteria sukses atau tidak) harus memenuhi kriteria sukses ini. Bacalah Persyaratan Kepatuhan 5: Tidak Menghambat.

1.4.3 Kontras (Minimum): Presentasi visual dari teks dan teks berupa gambar mempunyai nilai rasio kontras paling tidak 4,5:1, kecuali yang berikut: (Level AA)

  • Teks Berukuran Besar: Teks berukuran besar dan gambar berupa teks berukuran besar mempunyai rasio kontras paling tidak 3:1;

  • Insidental: Teks atau teks berupa gambar, bagian dari komponen antarmuka pengguna yang merupakan dekorasi semata, tidak tampak kepada siapa pun atau bagian dari gambar yang mengandung konten visual lain yang lebih signifikan, tidak wajib memenuhi persyaratan kontras apa pun.

  • Logotype: Teks yang merupakan bagian dari logo atau nama merek tidak diwajibkan mempunyai kontras minimum.

1.4.4 Mengubah ukuran teks: Kecuali untuk takarir dan teks berupa gambar, teks dapat diubah ukurannya tanpa teknologi alat bantu sampai dengan 200 persen, tanpa mengorbankan fungsionalitas atau menghilangkan sebagian konten. (Level AA)

1.4.5 Teks Berupa Gambar: Jika teknologi yang digunakan dapat menyajikan presentasi visual, teks digunakan untuk menyampaikan informasi dan bukannya teks berupa gambar, kecuali yang berikut: (Level AA)

  • Dapat diubahsuai: Teks berupa gambar dapat diubahsuai tampilan visualnya menurut ketentuan pengguna;

  • Esensial: Wujud tertentu dari teks sangat esensial terhadap informasi yang disampaikan.

Catatan: Logotype (teks yang merupakan bagian dari logo atau nama merek) dianggap esensial.

1.4.6 Kontras (Ditingkatkan): Wujud visual dari teks dan teks berupa gambar mempunyai rasio kontras minimal 7:1, kecuali yang berikut: (Level AAA)

  • Teks Berukuran Besar: Teks berukuran besar dan gambar dengan teks berukuran besar mempunyai rasio kontras paling tidak 4,5:1;

  • Insidental: Teks atau teks berupa gambar, bagian dari komponen antarmuka pengguna yang merupakan dekorasi semata, tidak tampak kepada siapa pun, atau bagian dari gambar yang mengandung konten visual lain yang lebih signifikan, tidak wajib memenuhi persyaratan kontras apa pun.

  • Logotype: Teks yang merupakan bagian dari logo atau nama merek tidak diwajibkan mempunyai kontras minimum.

1.4.7 Audio Latar Belakang Bersuara Rendah atau Pelan: Untuk konten rekaman audio saja yang (1) kandungan utamanya merupakan ucapan di latar depan, (2) bukan merupakan audio untuk CAPTCHA atau audio bagi logo, dan (3) bukan merupakan vokalisasi yang intinya berupa ekspresi musikal seperti nyanyian atau rap, setidaknya salah satu dari berikut berlaku: (Level AAA)

  • Tanpa Latar Belakang: Audio tidak mengandung suara latar belakang.

  • Matikan: Suara latar belakang bisa dimatikan.

  • 20 dB: Suara latar belakang minimal harus 20 desibel lebih rendah dari konten ucapan di latar depan, terkecuali suara-suara yang hanya muncul kadang-kadang dan berdurasi satu atau dua detik saja.

    Catatan: Menurut definisi "desibel", suara latar belakang yang memenuhi persyaratan ini biasanya empat kali lebih pelan dibandingkan konten ucapan di latar depan.

1.4.8 Presentasi Visual: Untuk wujud visual dari deretan teks, ada mekanisme untuk mencapai tujuan-tujuan berikut: (Level AAA)

  1. Warna latar depan dan belakang dapat dipilih oleh pengguna.

  2. Lebarnya tidak boleh lebih dari 80 karakter atau glif (40 untuk aksara CJK).

  3. Teks tidak rata kiri-kanan (sebaran teks ke margin kiri dan kanan dilakukan sedemikian rupa sehingga tepiannya lurus)

  4. Awal paragraf minimal menjorok masuk satu setengah spasi, dan jarak antar-paragraf setidaknya 1,5 kali jarak antar-baris.

  5. Teks dapat diubah ukurannya tanpa teknologi alat bantu hingga 200 persen, hal ini dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga pengguna tidak harus menggulung layar hanya untuk membaca sebaris teks pada jendela yang terbuka maksimal.

1.4.9 Teks Berupa Gambar (Tanpa Terkecuali): Teks berupa gambar hanya digunakan untuk dekorasi semata atau ketika wujud tertentu dari teks sangat esensial dalam menyampaikan informasi. (Level AAA)

Catatan: Logotype (teks yang merupakan bagian dari logo atau nama merek) dianggap esensial.

Prinsip 2: Dapat Dioperasikan - Komponen antarmuka pengguna dan navigasi harus bisa dioperasikan.

Ketentuan 2.1 Dapat Diakses Keyboard: Pastikan semua fungsionalitas bisa diakses dengan keyboard.

2.1.1 Keyboard: Semua fungsionalitas konten dapat dioperasikan melalui antarmuka keyboard tanpa perlu mengatur jeda antar ketukan tombol, kecuali bila fungsi tersebut membutuhkan input yang bergantung pada jalur gerakan pengguna dan bukan hanya pada titik akhir. (Level A)

Catatan 1: Perkecualian ini berhubungan langsung dengan fungsi tersebut, bukan teknik input. Sebagai contoh, bila tulisan tangan digunakan untuk memasukkan teks, teknik input (tulisan tangan) bergantung pada jalur tulisan, akan tetapi fungsi utamanya (input berupa teks) tidak.

Catatan 2: Kriteria ini tidak melarang dan tidak mencegah pemanfaatan input via mouse atau metode input lainnya, sebagai tambahan terhadap metode input via keyboard.

2.1.2 Terperangkap Tanpa Keyboard: Jika fokus keyboard dapat dipindahkan ke komponen tertentu pada halaman dengan menggunakan antarmuka keyboard, maka fokus dapat dipindahkan dari komponen tersebut hanya dengan menggunakan antarmuka keyboard, dan, bila butuh tindakan yang lebih dari sekadar menekan tombol panah atau tab atau metode-metode keluar standar lainnya, pengguna akan diberi tahu tentang metode untuk memindahkan fokus. (Level A)

Catatan: Mengingat konten mana pun yang tidak memenuhi kriteria sukses ini dapat mengganggu kemampuan pengguna menggunakan keseluruhan halaman, semua konten di halaman Web (baik yang digunakan untuk memenuhi kriteria sukses atau tidak) harus memenuhi kriteria sukses ini. Bacalah Persyaratan Kepatuhan 5: Tidak Menghambat.

2.1.3 Keyboard (Tanpa Terkecuali): Semua fungsionalitas konten dapat dioperasikan melalui antarmuka keyboard tanpa perlu mengatur jeda antar ketukan tombol. (Level AAA)

Pedoman 2.2 Cukup Waktu: Sediakan cukup waktu agar pengguna bisa membaca dan memanfaatkan konten.

2.2.1 Waktu Bisa Disesuaikan: Untuk setiap batas waktu yang ditentukan oleh konten, setidaknya salah satu dari berikut berlaku: (Level A)

  • Matikan: Pengguna dapat mematikan batas waktu sebelum mencapai batas tersebut; atau

  • Sesuaikan: Pengguna diizinkan menyesuaikan batas waktu sebelum mencapai batas tersebut, dengan waktu tambahan yang setidaknya sepuluh kali panjang dari setelan default; atau

  • Perpanjang: Pengguna diperingatkan ketika batas waktu menjelang dan diberikan waktu setidaknya 20 detik untuk memperpanjang batas tersebut dengan tindakan yang sederhana (misalnya, "tekan tombol spasi"), dan pengguna diizinkan untuk menambah batas waktu setidaknya sepuluh kali lipat; atau

  • Perkecualian Waktu Riil: Batas waktu merupakan bagian wajib dari kejadian waktu riil (misalnya lelang), dan mustahil untuk menyediakan alternatif untuk batas waktu; atau

  • Perkecualian Esensial: Batas waktu yang dipatok amatlah esensial dan perpanjangan batas ini akan menyalahi inti dari kegiatan tersebut; atau

  • Perkecualian 20 Jam: Batas waktu yang diberikan lebih dari 20 jam.

Catatan: Kriteria sukses ini memastikan bahwa pengguna dapat menyelesaikan tugas tanpa adanya perubahan mendadak pada konten atau konteks yang disebabkan oleh batas waktu. Kriteria sukses ini harus diterapkan bersanding dengan Kriteria Sukses 3.2.1, yang membatasi perubahan pada konten atau konteks sebagai hasil dari tindakan yang diambil pengguna.

2.2.2 Jeda, Setop, Sembunyikan: Untuk informasi yang bergerak, berkelip, bergulir, atau diperbarui otomatis, semua yang berikut berlaku: (Level A)

  • Bergerak, berkelip, bergulir: Untuk informasi apa pun yang bergerak, berkelip, atau bergulir yang (1) mulainya otomatis, (2) terjadi lebih dari lima detik, dan (3) disajikan paralel dengan konten lain, ada mekanisme bagi pengguna untuk menjeda, menyetop, atau menyembunyikan informasi tersebut; kecuali bila aktivitas bergerak, berkelip, atau bergulir tersebut merupakan bagian dari aktivitas yang esensial; dan

  • Diperbarui Otomatis: Untuk informasi mana pun yang diperbarui otomatis, yaitu yang (1) mulainya otomatis dan (2) disajikan paralel dengan konten lain, ada mekanisme bagi pengguna untuk menjeda, menyetop, menyembunyikan informasi tersebut; atau ada cara untuk mengendalikan frekuensi pembaruan, kecuali pembaruan otomatis tersebut merupakan bagian dari aktivitas yang esensial.

Catatan 1: Untuk persyaratan yang berhubungan dengan konten yang berkelip atau berkejap, bukalah Pedoman 2.3.

Catatan 2: Mengingat konten mana pun yang tidak memenuhi kriteria sukses ini dapat mengganggu kemampuan pengguna dalam menggunakan keseluruhan halaman, semua konten di halaman Web (baik yang digunakan untuk memenuhi kriteria sukses atau tidak) harus memenuhi kriteria sukses ini. Bacalah Persyaratan Kepatuhan 5: Tidak Menghambat.

Catatan 3: Konten yang diperbarui dari waktu ke waktu oleh perangkat lunak atau yang dialirkan ke agen pengguna tidak diwajibkan untuk mempertahankan atau menyajikan informasi yang dibangkitkan atau diterima saat mulainya dan berakhirnya jeda, karena ini bisa saja tidak memungkinkan secara teknis, dan pada beberapa situasi bisa jadi ini menyesatkan.

Catatan 4: Animasi yang terjadi sebagai bagian dari fase pramuat atau situasi sejenisnya dapat dianggap esensial bila interaksi tidak dapat terjadi selama fase itu untuk semua pengguna dan bila tidak mengindikasikan progres dapat membingungkan pengguna atau menyebabkan mereka berpikir bahwa konten macet atau rusak.

2.2.3 Tanpa Pembatasan Waktu: Waktu bukanlah bagian esensial dari kejadian atau aktivitas yang disajikan oleh konten, kecuali untuk media terselaraskan non-interaktif dan kejadian waktu riil. (Level AAA)

2.2.4 Interupsi: Interupsi dapat ditunda atau dihimpit oleh pengguna, kecuali bila interupsi melibatkan keadaan darurat. (Level AAA)

2.2.5 Autentikasi Ulang: Ketika sesi autentikasi kedaluwarsa, pengguna dapat melanjutkan aktivitas tanpa kehilangan data setelah autentikasi ulang. (Level AAA)

Pedoman 2.3 Kejang: Jangan merancang konten yang diketahui bisa menyebabkan kejang.

2.3.1 Tiga Kejapan atau Di Bawah Ambang Batas: Halaman Web tidak mengandung apa pun yang mengejap lebih dari tiga kali dalam jangka waktu satu detik, atau kejapan di bawah ambang batas kejapan biasa dan kejapan merah. (Level A)

Catatan: Mengingat konten mana pun yang tidak memenuhi kriteria sukses ini dapat mengganggu kemampuan pengguna menggunakan keseluruhan halaman, semua konten di halaman Web (baik yang digunakan untuk memenuhi kriteria sukses atau tidak) harus memenuhi kriteria sukses ini. Bacalah Persyaratan Kepatuhan 5: Tidak Menghambat.

2.3.2 Kejapan Tiga Kali: Halaman Web tidak mengandung apa pun yang mengejap lebih dari tiga kali dalam jangka waktu satu detik. (Level AAA)

Pedoman 2.4 Dapat Dinavigasi: Sediakan cara untuk yang memudahkan pengguna bernavigasi, menemukan konten, dan menentukan mereka ada di mana.

Prinsip 3: Dapat Dimengerti - Informasi dan pengoperasian antarmuka pengguna harus bisa dimengerti.

Pedoman 3.1 Dapat Dibaca: Jadikan konten teks mudah dibaca dan dimengerti.

3.1.1 Bahasa di Halaman: Bahasa manusia default untuk setiap halaman Web dapat ditentukan lewat pemrograman. (Level A)

3.1.2 Bahasa Tiap Bagian: Bahasa manusia dari tiap bait atau frasa di konten dapat ditentukan lewat pemrograman kecuali untuk nama diri, istilah teknis, kata yang tidak bisa ditentukan dari bahasa apa, dan kata atau frasa yang telah menjadi bagian vernakular (bahasa setempat) dari teks yang ada di sekelilingnya. (Level AA)

3.1.3 Kata Tidak Lazim: Ada mekanisme yang tersedia untuk mengidentifikasi definisi spesifik dari kata atau frasa yang digunakan dengan cara yang tidak lazim atau terbatas, termasuk idiom dan jargon. (Level AAA)

3.1.4 Singkatan: Ada mekanisme yang tersedia untuk mengidentifikasi kepanjangan dari singkatan. (Level AAA)

3.1.5 Level Kemampuan Membaca: Ketika teks yang tersaji membutuhkan kemampuan membaca yang lebih tinggi tingkatannya dibanding level sekolah menengah pertama setelah penghapusan nama diri dan jabatan; konten suplemen atau pun versi konten yang tidak membutuhkan kemampuan membaca lebih dari level sekolah menengah pertama haruslah tersedia. (Level AAA)

3.1.6 Pengucapan: Ada mekanisme yang tersedia untuk mengidentifikasi pengucapan suatu kata apabila makna kata tersebut ambigu ketika cara mengucapkan tidak diketahui, bahkan bila kata tersebut sudah dalam konteks. (Level AAA)

Pedoman 3.2 Dapat Ditebak: Pastikan agar halaman Web tampak dan dapat dioperasikan dengan cara-cara yang mudah ditebak.

3.2.1 Saat Jadi Fokus: Ketika komponen mana pun menjadi fokus, komponen tersebut tidak memulai proses perubahan konteks. (Level A)

3.2.1 Saat Sedang Memasukkan Input: Mengganti setelan komponen antarmuka pengguna mana pun tidak secara otomatis menyebabkan perubahan konteks kecuali bila pengguna telah diperingati akan perilaku semacam ini sebelum menggunakan komponen tersebut. (Level A)

3.2.3 Navigasi Konsisten: Mekanisme navigasi yang muncul berulang kali pada tiap halaman Web dalam sekumpulan halaman Web, muncul dalam urutan relatif yang sama setiap kali tampak, kecuali bila ada perubahan yang dilakukan pengguna. (Level AA)

3.2.4 Identifikasi Konsisten: Komponen yang mempunyai fungsionalitas yang sama dalam sekumpulan halaman Web diidentifikasikan dengan konsisten. (Level AA)

3.2.5 Perubahan Saat Diminta: Perubahan konteks hanya terjadi bila diminta pengguna atau ada mekanisme yang tersedia untuk menonaktifkan perubahan semacam ini. (Level AAA)

Pedoman 3.3 Bantuan Memasukkan Input: Bantulah pengguna menghindari timbulnya kesalahan dan mengoreksi kesalahan tersebut.

3.3.1 Identifikasi Eror: Jika eror input terdeteksi otomatis, item yang eror harus diidentifikasi dan eror harus dijabarkan kepada pengguna dalam bentuk teks. (Level A)

3.3.2 Label atau Instruksi: Label atau instruksi disediakan ketika konten membutuhkan input dari pengguna. (Level A)

3.3.3 Saran Eror: Jika eror input terdeteksi otomatis dan saran untuk mengoreksi diketahui, maka saran disajikan kepada pengguna, kecuali bila saran tersebut akan mengacaukan keamanan atau tujuan dari konten. (Level AA)

3.3.4 Pencegahan Eror (Legal, Finansial, Data): Untuk halaman Web yang menyebabkan terjadinya komitmen legal atau transaksi finansial dengan pengguna, dan terjadi modifikasi atau penghapusan data yang dikendalikan pengguna pada sistem penyimpanan data, atau yang mengirim tanggapan tes pengguna, setidaknya salah satu dari berikut berlaku: (Level AA)

  1. Bisa Ditinjau: Data yang akan dikirim bisa ditinjau terlebih dahulu.

  2. Dicek: Data yang dimasukkan oleh pengguna dicek apa ada eror input dan pengguna dipersilakan untuk mengoreksinya.

  3. Dikonfirmasi: Tersedia mekanisme untuk meninjau, mengonfirmasi, dan mengoreksi informasi sebelum yakin untuk dikirim.

3.3.5 Bantuan: Bantuan terkait konteks tersedia. (Level AAA)

3.3.6 Pencegahan Eror (Keseluruhan): Untuk halaman Web yang mewajibkan pengguna mengirim informasi, setidaknya salah satu dari berikut berlaku: (Level AAA)

  1. Bisa Ditinjau: Data yang akan dikirim bisa ditinjau terlebih dahulu.

  2. Dicek: Data yang dimasukkan oleh pengguna dicek apa ada eror input dan pengguna dipersilakan untuk mengoreksinya.

  3. Dikonfirmasi: Tersedia mekanisme untuk meninjau, mengonfirmasi, dan mengoreksi informasi sebelum yakin untuk dikirim.

Prinsip 4: Andal - Konten harus cukup andal sehingga berbagai agen pengguna dapat menafsirkannya dengan konsisten, termasuk teknologi alat bantu.

Pedoman 4.1 Kompatibel: Maksimalkan kompatibilitas dengan agen pengguna masa sekarang maupun masa depan, termasuk teknologi alat bantu.

4.1.1 Penguraian: Pada konten yang disusun dengan bantuan bahasa markah (markup language), tiap-tiap elemen ada tag awal dan akhirnya, elemen disusun berlapis seperti bawang bombai sesuai dengan spesifikasi masing-masing, elemen tidak mengandung atribut yang sama dua kali, dan tiap ID unik (hanya ada satu), kecuali bila spesifikasi mengizinkan sebaliknya. (Level A)

Catatan: Tag awal dan akhir yang kehilangan karakter penting dalam formasinya, misalnya hilangnya tanda lebih dari, atau ada nilai atribut tidak diawali dan diakhiri oleh tanda kutip yang sama, atau bahkan tidak lengkap.

4.1.2 Nama, Peran, Nilai: Untuk semua komponen antarmuka pengguna (termasuk tapi tidak terbatas pada: elemen formulir, tautan, dan komponen hasil pembangkitan dari menjalankan skrip), nama dan peran dapat ditentukan lewat pemrograman; keadaan, properti, dan nilai yang dapat disetel oleh pengguna, bisa juga disetel lewat pemrograman; dan notifikasi perubahan atas item-item ini tersedia untuk agen pengguna, termasuk teknologi alat bantu. (Level A)

Catatan: Kriteria sukses ini ditujukan terutama bagi penyusun Web yang mengembangkan atau menulis sendiri skrip komponen antarmuka pengguna. Sebagai contoh, kontrol standar HTML biasanya sudah memenuhi kriteria sukses ini ketika digunakan sesuai spesifikasi.

Kepatuhan

Bagian ini bersifat normatif.

Bagian ini mencantumkan daftar persyaratan kepatuhan untuk WCAG 2.0. Bagian ini juga menjabarkan informasi tentang bagaimana membuat klaim kepatuhan, yang sifatnya opsional. Akhir kata, bagian ini menjelaskan apa artinya mendukung aksesibilitas, mengingat hanya cara-cara pemanfaatan teknologi yang mendukung aksesibilitas yang dapat diandalkan untuk kepatuhan. Memahami Kepatuhan mengandung penjelasan lengkap tentang konsep mendukung aksesibilitas.

Persyaratan Kepatuhan

Agar suatu halaman Web dikatakan mematuhi WCAG 2.0, semua persyaratan kepatuhan berikut haruslah dipenuhi:

1. Level Kepatuhan: Salah satu dari level kepatuhan berikut dipenuhi seutuhnya.

  • Level A: Untuk derajat kepatuhan Level A (level paling rendah), halaman Web memenuhi semua Kriteria Sukses Level A, atau tersedia versi alternatif yang memenuhi segenap kriteria di level tersebut.

  • Level AA: Untuk derajat kepatuhan Level AA, halaman Web memenuhi semua Kriteria Sukses Level A dan Level AA, atau tersedia versi alternatif yang memenuhi segenap kriteria Level AA.

  • Level AAA: Untuk derajat kepatuhan Level AAA, halaman Web memenuhi semua Kriteria Sukses Level A, Level AA, dan Level AAA, atau tersedia versi alternatif yang memenuhi segenap kriteria Level AAA.

Catatan 1: Walaupun kepatuhan hanya dapat dipenuhi di level yang disebut, penyusun dokumen didorong untuk melaporkan (di klaim mereka) progres apa pun dalam memenuhi kriteria sukses level mana pun yang berada di atas level kepatuhan yang telah dicapai.

Catatan 2: Kewajiban untuk mematuhi Level AAA amat tidak dianjurkan diterapkan sebagai kebijakan umum untuk keseluruhan situs, karena amat tidak mungkin memenuhi semua Kriteria Sukses Level AAA untuk beberapa jenis konten.

2. Halaman lengkap: Kepatuhan (dan level kepatuhan) hanya untuk halaman Web lengkap, dan tidak dapat dicapai bila sebagian halaman Web dikecualikan.

Catatan 1: Untuk tujuan menentukan derajat kepatuhan, alternatif untuk sebagian dari suatu konten halaman dianggap merupakan bagian dari halaman tersebut ketika alternatif tersebut dapat dicapai langsung dari halaman, misal. deskripsi panjang atau sajian alternatif dari suatu video.

Catatan 2: Penyusun halaman Web yang tidak dapat mematuhi WCAG karena ada konten yang di luar kendali penyusun, sebaiknya mempertimbangkan pencantuman Pernyataan Kepatuhan Sebagian.

3. Proses lengkap: Ketika halaman Web merupakan satu dari sederet halaman Web yang mewakili proses (misalnya urutan langkah yang harus diselesaikan agar bisa menuntaskan aktivitas), semua halaman Web dalam proses tersebut mematuhi pada level yang ditentukan atau lebih baik. (Kepatuhan tidak memungkinkan pada level tertentu bila halaman mana pun dalam proses tidak mematuhi di level tersebut atau pada level yang lebih baik.)

Contoh: Toko daring yang mempunyai sederet halaman yang digunakan untuk memilih dan membeli produk. Semua halaman di deretan tersebut dari awal sampai akhir (checkout) haruslah mematuhi, agar semua halaman yang merupakan bagian dari proses tersebut dikatakan mematuhi.

4. Hanya Cara-cara Pemanfaatan Teknologi yang Mendukung Aksesibilitas: Hanya cara-cara pemanfatan teknologi yang mendukung aksesibilitas yang dapat diandalkan untuk memuaskan kriteria sukses. Informasi atau fungsionalitas apa pun yang disediakan dalam cara yang tidak mendukung aksesibilitas, juga tersedia dalam cara yang mendukung aksesibilitas. (Bacalah Memahami dukungan aksesibilitas.)

5. Tidak Menghambat: Jika teknologi dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tidak mendukung aksesibilitas, atau bila teknologi tersebut digunakan dalam cara yang tidak mematuhi, maka pemanfaatan semacam ini haruslah tidak menghalang-halangi kemampuan pengguna untuk mengakses sisa halaman. Sebagai tambahan, halaman Web tersebut secara keseluruhan tetap memenuhi persyaratan kepatuhan asalkan memenuhi kondisi-kondisi berikut:

  1. ketika teknologi mana pun yang tidak diandalkan dinyalakan oleh agen pengguna,

  2. ketika teknologi mana pun yang tidak diandalkan, dimatikan oleh agen pengguna, dan

  3. ketika teknologi mana pun yang tidak diandalkan, pun tidak didukung oleh agen pengguna

Sebagai tambahan, kriteria sukses berikut berlaku untuk semua konten di halaman, termasuk konten yang tidak diandalkan untuk memenuhi kepatuhan, karena kegagalan dalam memenuhinya dapat menghambat pemanfaatan halaman:

  • 1.4.2 - Kontrol Audio,

  • 2.1.2 - Terperangkap Tanpa Keyboard,

  • 2.3.1 - Tiga Kejapan atau Di Bawah Ambang Batas, dan

  • 2.2.2 - Jeda, Setop, Sembunyikan.

Catatan: Jika suatu halaman tidak dapat mematuhi (contohnya, halaman tes kepatuhan atau halaman contoh), halaman tersebut tidak dapat diikutsertakan dalam cakupan kepatuhan atau dalam klaim kepatuhan.

Untuk informasi lengkap, termasuk contoh, bacalah Memahami Persyaratan Kepatuhan.

Klaim Kepatuhan (Opsional)

Kepatuhan hanya didefinisikan untuk halaman Web. Akan tetapi, klaim kepatuhan dapat dibuat untuk mematuhi satu halaman, sederet halaman, atau beberapa halaman Web yang saling berhubungan.

Komponen Wajib dari Klaim Kepatuhan

Klaim kepatuhan tidaklah diwajibkan. Penyusun halaman dapat mematuhi WCAG 2.0 tanpa perlu mengklaim demikian. Akan tetapi, apabila klaim kepatuhan dicantumkan, maka klaim tersebut haruslah memuat informasi berikut:

  1. Tanggal klaim

  2. Judul pedoman, versi, dan URI "Pedoman Aksesibilitas Konten Web 2.0 bisa diakses pada http://www.w3.org/TR/2008/REC-WCAG20-20081211/"

  3. Level Kepatuhan yang dipenuhi: (Level A, AA, atau AAA)

  4. Deskripsi singkat dari kumpulan halaman Web, yaitu daftar URI yang mematuhi klaim, termasuk apakah subdomain diikutsertakan dalam klaim.

    Catatan 1: Halaman Web boleh dijabarkan dalam bentuk daftar atau ekspresi yang menjabarkan semua URI yang termasuk dalam klaim.

    Catatan 2: Produk berbasis web yang belum memiliki URI saat belum dipasang pada situs Web pesanan klien boleh memajang pernyataan bahwa produk tersebut akan mematuhi WCAG 2.0 saat sudah terpasang.

  5. Daftar teknologi konten Web yang diandalkan.

Catatan: Bila logo kepatuhan digunakan, artinya ada klaim dan harus ditemani oleh komponen yang diwajibkan dari klaim kepatuhan yang didaftarkan di atas.

Komponen Opsional dari Klaim Kepatuhan

Selain komponen wajib dari klaim kepatuhan di atas, mohon pertimbangkan pula penambahan informasi-informasi berikut untuk membantu pengguna. Informasi tambahan yang dianjurkan termasuk:

  • Daftar kriteria sukses yang dipatuhi apabila lebih tinggi dari level klaim kepatuhan yang telah dicapai. Informasi ini harus disajikan dalam bentuk yang dapat digunakan pengguna, lebih baik lagi bila berupa metadata yang dapat dibaca oleh mesin.

  • Daftar teknologi spesifik yang "digunakan tapi tidak diandalkan."

  • Daftar agen pengguna, termasuk teknologi alat bantu yang digunakan untuk menguji konten.

  • Informasi mengenai langkah tambahan yang diambil untuk memenuhi hal-hal yang lebih dari sekadar apa yang diwajibkan setiap kriteria sukses untuk meningkatkan aksesibilitas.

  • Versi metadata yang dapat dibaca oleh mesin yang mendata teknologi spesifik yang dijadikan andalan.

  • Versi metadata dari klaim kepatuhan yang dapat dibaca mesin.

Catatan 1: Bukalah Memahami Klaim Kepatuhan untuk informasi lebih lengkap dan contoh-contoh klaim kepatuhan.

Catatan 2: Bukalah Memahami Metadata untuk informasi lebih lengkap mengenai penggunaan metadata dalam klaim kepatuhan.

Pernyataan Kepatuhan Sebagian - Konten Pihak Ketiga

Terkadang, halaman Web yang dibuat sekarang akan ditambahi konten lagi kelak. Sebagai contoh, program surel, blog, artikel yang memperbolehkan pengguna menambahkan komentar, atau aplikasi yang mendukung konten yang disumbangkan pengguna. Contoh lain dapat berupa halaman, baik itu di portal atau situs berita, yang terdiri atas bermacam-macam konten dari berbagai kontributor, atau situs yang secara otomatis menyisipkan konten dari sumber lain sepanjang waktu, seperti iklan yang disisipkan secara dinamis.

Pada kasus-kasus semacam ini, saat pertama diposkan, tidaklah masuk akal untuk mengetahui seperti apa nantinya konten yang akan ditambahkan kelak, karena hal itu di luar kendali penyusun. Patut diperhatikan bahwa konten yang di luar kendali penyusun dapat memengaruhi aksesibilitas dari konten yang memang dalam kendali penyusun. Ada dua opsi yang tersedia:

  1. Penentuan apakah kepatuhan benar-benar dipenuhi dapat dilakukan berdasarkan sepengetahuan saja. Bila halaman dengan tipe semacam ini dimonitor dan dikoreksi (konten yang tidak mematuhi dicabut atau disesuaikan hingga mematuhi) dalam waktu dua hari kerja, maka penentuan atau klaim kepatuhan dapat dibuat, kecuali untuk eror pada konten hasil kontribusi eksternal yang dikoreksi atau dicabut ketika ditemukan, maka halaman tersebut dinyatakan mematuhi. Klaim kepatuhan tidak dapat dibuat bila kegiatan memonitor atau mengoreksi konten yang tidak mematuhi tidak memungkinkan;

    ATAU

  2. "Pernyataan Kepatuhan Sebagian" dapat dibuat apabila suatu halaman tidak mematuhi, tapi bakal mematuhi bila sebagian konten dicabut. Bentuk pernyataan dapat berupa, "Halaman ini belum mematuhi, tapi akan mematuhi WCAG 2.0 pada level X bila bagian-bagian berikut dicabut, yakni konten dari sumber yang di luar kendali penyusun." Sebagai tambahan, yang berikut juga berlaku untuk konten di luar kendali penyusun yang dijabarkan pada pernyataan kepatuhan sebagian:

    1. Konten tersebut tidak dikendalikan oleh penyusun.

    2. Konten tersebut dijabarkan dalam cara tertentu sehingga pengguna mengenali bagian-bagian yang tidak mematuhi (misalnya konten tidak boleh dijabarkan sebagai "semua bagian yang tidak kami kendalikan" kecuali memang ditandai demikian dengan jelas.)

Pernyataan Kepatuhan Sebagian - Bahasa

"Pernyataan kepatuhan sebagian karena bahasa" dapat dibuat sekiranya halaman yang dimaksud tidak mematuhi, tapi akan patuh sekiranya dukungan aksesibilitas tersedia untuk (semua) bahasa yang digunakan pada halaman tersebut. Bentuk pernyataan dapat berupa, "Halaman ini tidak sepenuhnya mematuhi, akan tetapi akan mematuhi WCAG 2.0 di level X bila dukungan aksesibilitas tersedia untuk bahasa-bahasa berikut ini:"

Apendiks A: Glosarium

Bagian ini bersifat normatif.

agen pengguna

perangkat lunak mana pun yang mengambil konten Web dari peladen untuk disajikan ke pengguna

Contoh: Peramban Web, pemutar media, pengaya, dan program lain—termasuk teknologi alat bantu—yang membantu dalam memanggil kembali, menyajikan, dan berinteraksi dengan konten Web.

alternatif berupa teks

Teks yang diasosiasikan lewat pemrograman dengan konten non-teks atau dirujuk dari teks yang diasosiasikan dengan konten non-teks. Teks yang diasosiasikan lewat pemrograman, yang lokasinya dapat ditentukan lewat pemrograman dari konten non-teks.

Contoh: Bagan dijelaskan dalam bentuk teks di paragraf setelah bagan. Alternatif berupa teks singkat untuk bagan, mengindikasikan bahwa ada deskripsi sesudahnya.

Catatan: Bukalah Memahami Alternatif Berupa Teks untuk informasi lebih lanjut.

alternatif media untuk teks

media yang menyajikan informasi yang kurang lebih sama dengan apa yang sudah ada di teks (secara langsung atau lewat alternatif berupa teks)

Catatan: Alternatif media untuk teks disediakan bagi mereka yang merasakan manfaat dengan tersedianya sajian dalam media selain teks. Alternatif media untuk teks dapat berupa audio saja, video saja (termasuk video bahasa isyarat), atau audio-video.

alternatif untuk media berbasis waktu

dokumen, termasuk deskripsi teks dengan urutan tepat dari informasi visual dan audio yang berbasis waktu dan merupakan sarana untuk mencapai hasil yang ingin dicapai dari interaksi berbasis waktu mana pun

Catatan: Skenario yang digunakan untuk membuat konten media terselaraskan akan memenuhi definisi ini bila sudah dikoreksi agar akurat ketika mewakili media terselaraskan versi final, yaitu setelah media tersebut diedit.

ambang batas kejapan biasa dan kejapan merah

kejapan, atau urutan gambar yang berganti-ganti secepat kilat, dikatakan di bawah ambang batas (dengan kata lain, konten tersebut aman) jika salah satu di bawah ini benar adanya:

  1. kejapan biasa tidak lebih dari tiga jumlahnya dan/atau kejapan merah tidak lebih dari tiga jumlahnya dalam periode satu detik mana pun; atau

  2. kombinasi total area tempat terjadinya kejapan bersamaan tidak menempati lebih dari 0,006 steradian dalam wilayah pandang 10 derajat pada layar (25% dari wilayah pandang 10 derajat mana pun pada layar) di jarak pandang sewajarnya

dengan:

  • Kejapan biasa didefinisikan sebagai sepasang perubahan yang bertolak belakang dengan luminansi relatif 10% atau lebih dari maksimum luminansi relatif ketika luminansi relatif gambar yang lebih gelap berada di bawah 0,80; dan ketika "sepasang perubahan yang bertolak belakang" merupakan kenaikan diikuti oleh penurunan, atau sebaliknya, dan

  • Kejapan merah didefinisikan sebagai sepasang transisi yang bertolak belakang dan melibatkan warna merah tersaturasi.

Perkecualian: Kejapan berupa pola yang jelas dan seimbang, seperti white noise atau pola papan catur yang bergantian, dengan "kotak" kurang dari 0,1 derajat (dari wilayah pandang pada jarak pandang sewajarnya) pada sisi yang tidak melanggar ambang batas.

Catatan 1: Untuk konten Web atau perangkat lunak biasa, pengunaan persegi panjang berukuran 341 x 256 piksel di mana pun di daerah layar ketika layar total berukuran 1024 x 768 piksel, akan menghasilkan estimasi yang baik dari layar visual 10 derajat untuk ukuran layar dan jarak pandang standar (mis., layar 15-17 inci pada jarak 22-26 inci). (Layar dengan resolusi tinggi menyajikan gambar yang lebih kecil dan lebih aman saat menampilkan sajian yang sama dari konten, karena itu resolusi yang lebih rendah yang digunakan untuk mendefinisikan ambang batas.)

Catatan 2: Transisi merupakan perubahan pada luminansi relatif (atau warna/luminansi relatif untuk kejapan merah) antara puncak dan lembah yang berdekatan pada bagan dengan luminansi relatif di sumbu x (atau warna/luminansi relatif untuk kejapan merah) dan waktu di sumbu y. Kejapan terdiri atas dua transisi yang bertolak belakang.

Catatan 3: Definisi yang dipakai saat ini untuk "sepasang transisi yang bertolak belakang dan melibatkan warna merah tersaturasi" pada bidang ini adalah kondisi ketika, baik salah satu maupun kedua kondisi terlibat dalam transisi masing-masing, R/(R+ G + B) >= 0,8, dan perubahan dalam nilai (R-G-B)x320 hasilnya > 20 (nilai negatif dari (R-G-B)x320 disetel menjadi nol) untuk kedua transisi. Nilai R, G, B rentangnya 0-1 sebagaimana dijelaskan pada definisi "luminansi relatif". [HARDING-BINNIE]

Catatan 4: Ada alat yang disediakan untuk melakukan analisis dari tangkapan layar video. Akan tetapi, tidak dibutuhkan alat tertentu untuk mengevaluasi kondisi ini jika kejapan kurang dari atau sama dengan 3 kejap dalam jangka waktu satu detik mana pun. Konten otomatis lolos (lihat #1 dan #2 di atas)

ambigu bagi pengguna secara umum

tujuan tidak dapat ditentukan dari tautan dan semua informasi yang disajikan halaman Web kepada pengguna yang memiliki tautan tersebut (dengan kata lain, pembaca yang tidak mempunyai disabilitas tidak mengetahui apa dampak tautan sampai dia mengeklik tautan tersebut)

Contoh: Kata 'jambu' di kalimat berikut merupakan tautan: "Salah satu komoditas ekspor yang menonjol adalah jambu". Tautan tersebut dapat menuju ke definisi jambu, bagan yang menggambarkan jumlah jambu yang diekspor, atau foto orang memanen jambu. Sampai tautan tersebut diklik, semua pembaca tidak tahu apa yang akan terjadi dan orang yang memiliki disabilitas juga bernasib sama.

antarmuka keyboard

antarmuka yang digunakan oleh perangkat lunak untuk mendapatkan input selayaknya dari keyboard

Catatan 1: Antarmuka keyboard memungkinkan pengguna untuk menyediakan input layaknya dari keyboard ke program bahkan bila teknologi aslinya tidak menyediakan keyboard.

Contoh: PDA dengan layar sentuh mempunyai antarmuka yang dicantelkan langsung pada sistem operasinya, pun juga mempunyai konektor untuk disambungkan ke keyboard eksternal. Aplikasi pada PDA dapat menggunakan antarmuka untuk mendapatkan input dari keyboard entah itu dari keyboard eksternal atau dari aplikasi lain yang menyediakan output serupa keyboard, seperti alat yang menafsirkan tulisan tangan atau aplikasi tuturan-ke-teks dengan fungsi yang dapat "meniru keyboard".

Catatan 2: Pengoperasian aplikasi (atau sebagian dari aplikasi tersebut) melalui emulator mouse yang dioperasikan lewat keyboard, seperti misalnya MouseKeys, tidak memenuhi syarat sebagai operasi yang melalui antarmuka keyboard karena pengoperasian program dilaksanakan melalui antarmuka perangkat penunjuk, bukannya melalui antarmuka keyboard-nya.

area saji

objek tempat agen pengguna menyajikan konten

Catatan 1: Agen pengguna menyajikan konten lewat satu area saji atau lebih. Area saji mencakup jendela, bingkai, pelantang suara, dan kaca pembesar virtual. Area saji bisa mengandung area saji lain (mis., bingkai tersarang) Komponen antarmuka yang dibuat oleh agen pengguna seperti prompt, menu, dan sirene bukanlah area saji.

Catatan 2: Definisi ini didasarkan pada Glosarium Pedoman Aksesibilitas Agen Pengguna 1.0.

audio

teknologi reproduksi suara

Catatan: Audio dapat dibuat sintesis (termasuk sintesis ucapan), direkam dari suara di dunia nyata, atau keduanya.

audio saja

presentasi berbasis waktu yang hanya mengandung audio (tidak ada video maupun interaksi)

bagian

Penggalan lengkap konten tertulis, yang mencakup satu atau lebih topik atau buah pikiran yang berhubungan

Catatan: Satu bagian bisa mengandung satu atau lebih paragraf dan terdiri atas gambar, tabel, daftar, dan subbagian.

bahasa isyarat

bahasa yang menggunakan kombinasi gerakan tangan dan lengan, ekspresi wajah, atau posisi tubuh untuk menyampaikan makna

bahasa manusia

bahasa yang diucapkan, ditulis, atau disampaikan dengan isyarat (melalui cara-cara visual atau taktis) untuk berkomunikasi dengan manusia

Catatan: Lihat pula bahasa isyarat.

bantuan terkait konteks

teks bantuan yang menyediakan informasi terkait dengan fungsi yang sedang dijalankan

Catatan: Label yang jelas dapat bertindak sebagai bantuan terkait konteks.

berkelip

bolak-balik antara dua keadaan visual yang tujuannya untuk menarik perhatian

Catatan: Lihat pula kejapan. Sesuatu bisa saja diklasifikasikan sebagai elemen berkejap sekiranya elemen tersebut cukup besar dan berkelip cukup terang di frekuensi tertentu.

CAPTCHA

inisialisme bagi "Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart" (Tes Turing Terotomasi bagi Publik, untuk Membedakan Komputer dan Manusia)

Catatan 1: Tes CAPTCHA biasanya melibatkan hal-hal seperti meminta pengguna mengetikkan teks yang disajikan dalam bentuk berkas gambar samar atau audio.

Catatan 2: Tes Turing adalah sekumpulan sistem tes yang dirancang untuk membedakan komputer dari manusia. Tes ini dinamai berdasarkan ilmuwan komputer ternama, Alan Turing. Istilah ini dicetuskan oleh periset di Universitas Carnegie Mellon. [CAPTCHA]

dekorasi semata

disajikan hanya untuk kepentingan estetis semata, tidak ada informasi yang disampaikan, apalagi fungsionalitas

Catatan: Teks hanya bersifat dekoratif jika kata-kata dapat diacak lokasinya atau disubstitusi tanpa mengubah tujuan keberadaan mereka.

deretan teks

teks yang terdiri atas kalimat yang lebih dari satu

Contoh: Halaman sampul kamus mengandung kata-kata acak dalam teks yang hampir-hampir tidak terbaca di latar belakang

deskripsi audio

narasi yang ditambahkan ke trek suara untuk menjelaskan detail visual nan penting yang tak dapat dipahami dari trek suara itu saja

Catatan 1: Deskripsi audio dari video menjelaskan informasi tentang tindakan/aksi, karakter, perubahan adegan, teks yang ada di layar, dan segala macam konten visual lainnya.

Catatan 2: Dalam deskripsi audio standar, narasi ditambahkan selama ada jeda dalam dialog. (Lihat pula deskripsi audio tambahan.)

Catatan 3: Ketika semua informasi video telah disediakan dalam audio yang ada, tidak perlu menambahkan deskripsi audio.

Catatan 4: Juga disebut "deskripsi video" dan "narasi deskriptif".

deskripsi audio tambahan

deskripsi audio yang ditambahkan ke media audiovisual dengan cara menjeda video agar ada cukup waktu untuk menambahkan deskripsi tambahan

Catatan: Teknik ini hanya digunakan ketika makna video akan hilang apabila tidak ada deskripsi audio tambahan dan jeda di antara dialog/narasi terlalu singkat.

diandalkan (oleh teknologi yang)

konten mungkin tidak mematuhi apabila teknologi dimatikan atau tidak didukung

digunakan dalam cara yang tidak lazim atau dibatasi

perkataan yang digunakan sedemikian rupa sehingga mewajibkan pengguna mengetahui dengan persis definisi mana yang berlaku untuk memahami konten setepat mungkin

Contoh: Istilah "gig" maknanya berbeda bila diaplikasikan saat berdiskusi tentang konser musik dan saat membaca artikel tentang kapasitas perangkat keras di komputer, akan tetapi makna mana yang dimaksud bisa ditentukan lewat konteks. Untuk bahan perbandingan, kata "teks" digunakan dalam cara yang sangat spesifik pada WCAG 2.0, karena itu tersedia definisinya di glosarium.

dijeda

diberhentikan atas permintaan pengguna dan tidak dilanjutkan sampai pengguna meminta demikian

dinavigasi berurutan

dinavigasi dalam urutan yang didefinisikan untuk memajukan fokus (dari satu elemen ke elemen berikutnya) menggunakan antarmuka keyboard

disetel lewat pemrograman

disetel oleh perangkat lunak menggunakan metode yang didukung oleh agen pengguna, termasuk teknologi alat bantu

ditentukan lewat pemrograman (ditentukan lewat pemrograman)

ditentukan oleh perangkat lunak dari data yang dipasok penyusun halaman web yang disediakan sedemikian rupa sehingga agen pengguna, termasuk teknologi alat bantu, dapat mengekstrasi dan menyajikan informasi ini kepada pengguna dalam berbagai bentuk sajian komunikasi

Contoh 1: Ditentukan dalam bahasa markah dari elemen dan atribut yang diakses langsung oleh teknologi alat bantu yang jamak tersedia.

Contoh 2: Ditentukan dari struktur data yang cocok dengan teknologi tertentu dalam bahasa non-markah dan disingkapkan kepada teknologi alat bantu lewat API aksesibilitas yang didukung oleh teknologi alat bantu yang jamak tersedia.

diubahsuai tampilan visualnya

fon, ukuran, warna, dan latar belakang dapat disetel

eror input

informasi yang disediakan oleh pengguna yang tidak diterima

Catatan: Ini termasuk:

  1. Informasi yang diwajibkan oleh halaman Web tapi diabaikan oleh pengguna

  2. Informasi yang disediakan oleh pengguna tapi jatuhnya di luar format dan nilai data yang diwajibkan

esensial

jika dicabut atau dihilangkan, akan mengubah informasi atau fungsionalitas konten dengan mencolok, dan informasi dan fungsionalitas tidak dapat dicapai dengan cara lain yang dikatakan mematuhi

fungsionalitas

proses dan hasil yang dicapai melalui tindakan pengguna

fungsionalitas sama

hasil yang sama ketika digunakan

Contoh: Tombol tekan "telusuri" pada satu halaman Web dan tombol "temukan" di halaman Web lain keduanya mungkin saja mempunyai area isian untuk mengisi istilah dan menampilkan topik-topik pada situs Web yang berhubungan dengan istilah yang dikirimkan. Untuk kasus semacam ini, kedua tombol fungsionalitasnya sama tetapi tidak akan dilabeli secara konsisten.

halaman Web

sumber daya, sifatnya tidak disematkan, yang diambil dari URI tunggal menggunakan HTTP, sekalian dengan sumber daya lainnya yang digunakan saat proses menyajikan atau dimaksudkan untuk disajikan bersama oleh agen pengguna

Catatan 1: Walaupun "sumber daya lain" akan disajikan bersama dengan sumber daya utama, tidak selamanya keduanya disajikan serentak.

Catatan 2: Untuk tujuan kepatuhan dengan pedoman ini, sumber daya harus bersifat "tidak disematkan" dalam cakupan kepatuhan untuk dipertimbangkan sebagai halaman Web.

Contoh 1: Sumber daya Web termasuk semua gambar dan media yang disematkan.

Contoh 2: Program email via Web yang dibuat dengan teknologi JavaScript Asinkron dan XML (Asynchronous JavaScript and XML, AJAX). Program ini berjalan dengan aktif di http://example.com/suratelektronik, akan tetapi ada juga kotak masuk, area data kenalan, dan kalender. Tautan atau tombol yang disediakan yang menyebabkan kotak masuk, data kenalan, atau kalender disajikan, tetapi tidak mengubah URI dari halaman itu secara keseluruhan.

Contoh 3: Situs portal yang dapat diubahsuai, tempat pengguna dapat memilih konten yang akan disajikan dari berbagai kumpulan modul konten.

Contoh 4: Ketika "http://belanja.example.com/" diakses lewat peramban, Anda akan memasuki lingkungan interaktif bagaikan dalam film. Secara visual, Anda bebas bergerak dalam toko, mengambil produk dari rak di sekeliling, dan menaruhnya di keranjang belanja. Mengeklik produk menyebabkan munculnya demo pemakaian produk lengkap dengan spesifikasi produk di sampingnya. Ini bisa saja situs dengan halaman tunggal atau hanya satu halaman dalam suatu situs Web.

hubungan

asosiasi bermakna antara serpihan-serpihan konten yang berbeda

idiom

frasa yang artinya tidak dapat disimpulkan dari makna tiap kata dan kata-kata tertentu tidak dapat ditukar tanpa kehilangan makna

Catatan: idiom tidak dapat diterjemahkan apa adanya, kata per kata, tanpa kehilangan maknanya (baik itu dari segi budaya atau bahasanya).

Contoh 1: Dalam Bahasa Indonesia, "katak dalam tempurung" maknanya "orang yang wawasannya tidak luas, picik." Akan tetapi, "kancil dalam tempurung" atau "katak dalam rumah" tidaklah sama maknanya dengan "katak dalam tempurung".

Contoh 2: Dalam Bahasa Jepang, frasa "さじを投げる" arti harafiahnya adalah "dia melempar sendok," tapi makna sebenarnya adalah "dia sudah tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa angkat tangan".

Contoh 3: Dalam Bahasa Belanda, "Hij ging met de kippen op stok" arti harafiahnya adalah "Dia ke kandang dengan ayam," tapi makna sebenarnya adalah "dia pergi tidur lebih awal".

informatif

untuk tujuan informasi saja dan tidak diwajibkan sebagai syarat kepatuhan

Catatan: Konten yang diwajibkan ada agar dokumen dikatakan mematuhi dirujuk sebagai "normatif."

jargon

kata-kata yang digunakan dalam cara tertentu oleh orang-orang di bidang tertentu

Contoh: Kata StickyKeys merupakan jargon dari bidang teknologi alat bantu/aksesibilitas.

karya seni ASCII

gambar yang dibuat dengan menyusun karakter atau glif (biasanya dari 95 karakter yang bisa dicetak, hasil penetapan ASCII) dalam jarak tertentu.

keadaan darurat

situasi atau kejadian mendadak, tidak disangka-sangka, ketika tindakan perlu diambil sesegera mungkin untuk menjaga kesehatan, keamanan, atau properti

kejadian waktu riil

kejadian yang a) terjadi pada saat penayangan dan b) tidak sepenuhnya dibangkitkan dari konten

Contoh 1: Siaran Web untuk tayangan langsung (terjadi serentak dengan penayangan dan bukan rekaman).

Contoh 2: Lelang daring dengan orang-orang mengajukan penawaran (terjadi serentak dengan penayangan).

Contoh 3: Manusia berinteraksi langsung di dunia maya menggunakan avatar (tidak sepenuhnya dibangkitkan dari konten dan terjadi serentak dengan penayangan).

kejapan

sepasang perubahan yang bertolak belakang luminansi relatifnya yang dapat menyebabkan kejang pada sebagian orang bila perubahannya cukup signifikan dan pada rentang frekuensi yang pas

Catatan 1: Bacalah ambang batas kejapan biasa dan kejapan merah untuk informasi mengenai jenis-jenis kejapan yang tidak diizinkan.

Catatan 2: Lihat pula berkelip.

kepatuhan

memenuhi semua persyaratan dari standar, pedoman, atau spesifikasi

komitmen legal

transaksi ketika orang yang terlibat mendapatkan obligasi atau manfaat yang diikat oleh hukum

Contoh: Surat catatan pernikahan, transaksi penukaran saham (finansial dan legal), wasiat, pinjaman, adopsi, mendaftar ke angkatan bersenjata, kontrak jenis apa pun, dsb.

komponen antarmuka pengguna

sebagian konten yang dianggap pengguna sebagai kendali tunggal untuk fungsi tertentu

Catatan 1: Beberapa komponen antarmuka pengguna dapat diterapkan sebagai elemen pemrograman tunggal. Komponen di sini tidak dikaitkan dengan teknik pemrograman, akan tetapi kepada apa yang dianggap pengguna sebagai kendali yang berbeda.

Catatan 2: Komponen antarmuka pengguna mencakup elemen formulir dan tautan serta komponen apa pun yang dibangkitkan oleh skrip.

Contoh: Applet memiliki "kontrol" yang dapat digunakan untuk berpindah-pindah dalam konten, entah itu ke baris, halaman, atau akses acak. Mengingat setiap komponen semacam ini haruslah mempunyai nama dan dapat disetel secara terpisah, karena itu setiap komponen semacam ini disebut sebagai "komponen antarmuka pengguna".

konteks tautan ditentukan lewat pemrograman

informasi tambahan yang dapat ditentukan lewat pemrograman dari hubungan dengan tautan, dikombinasikan dengan teks tautan, dan disajikan kepada pengguna dalam berbagai bentuk sajian komunikasi

Contoh: Pada HTML, informasi yang ditentukan lewat pemrograman dari tautan dalam Bahasa Inggris mencakup teks yang ada dalam paragraf, daftar, sel tabel yang sama dengan tautan atau dalam sel kepala tabel yang diasosiasikan dengan sel tabel yang mengandung tautan tersebut.

Catatan: Karena pembaca layar menafsirkan tanda baca, alat ini juga dapat menyediakan konteks dari kalimat yang sedang dibaca, ketika fokus ada di tautan pada kalimat tersebut.

konten (konten Web)

informasi dan pengalaman indra haruslah dikomunikasikan ke pengguna lewat agen pengguna, termasuk kode atau bahasa markah yang menjelaskan struktur, presentasi, dan interaksi pada konten

konten non-teks

konten mana pun yang bukan merupakan urutan karakter yang dapat ditentukan lewat pemrograman atau bilamana urutan tersebut tidak mengekspresikan sesuatu dalam bahasa manusia

Catatan: Ini mencakup Karya Seni ASCII (yaitu sekumpulan karakter yang membentuk pola), emotikon, leetspeak (menggunakan substitusi karakter), dan gambar yang mewakili teks

konten suplemen

konten tambahan yang mengilustrasikan atau menjelaskan konten primer

Contoh 1: Versi audio suatu halaman Web.

Contoh 2: Ilustrasi proses yang kompleks.

Contoh 3: Paragraf yang merangkum temuan dan anjuran yang merupakan hasil riset ilmiah.

label

teks atau komponen lain dengan alternatif berupa teks yang disajikan kepada pengguna untuk mengidentifikasi komponen dalam konten Web

Catatan 1: Label disajikan ke semua pengguna sedangkan nama bisa saja disembunyikan dan hanya disingkapkan kepada teknologi alat bantu. Sering kali (tapi tidak selalu), nama dan label sama.

Catatan 2: Istilah label tidak terbatas pada elemen label pada HTML.

langsung

informasi yang ditangkap dari kejadian dunia nyata dan ditransmisikan ke penerima dengan selisih waktu siar sedikit

Catatan 1: Selisih waktu siar sedikit merupakan penundaan (biasanya diotomasi) dalam waktu singkat, sebagai contoh biasanya digunakan agar stasiun penyiaran punya cukup waktu untuk menaruh materi berikutnya di antrean atau menyensor audio (atau video) materi siaran, tapi tidak berlebihan lamanya sampai memungkinkan untuk diedit ekstensif.

Catatan 2: Jika seluruh informasi dibangkitkan oleh komputer, maka informasi tersebut tidak bisa dikatakan 'langsung'.

level sekolah dasar

periode waktu bersekolah selama enam tahun, dimulai dari umur 5-7 tahun, bisa jadi tanpa pendidikan apa pun sebelumnya

Catatan: Definisi ini didasarkan pada Standar Internasional untuk Klasifikasi Pendidikan [UNESCO].

level sekolah menengah pertama

periode pendidikan dua atau tiga tahun yang dimulai setelah enam tahun bersekolah dan berakhir sembilan tahun setelah awal pendidikan sekolah dasar

Catatan: Definisi ini didasarkan pada Standar Internasional untuk Klasifikasi Pendidikan [UNESCO].

luminansi relatif

derajat kecerahan relatif di titik mana pun pada ruang warna, dinormalisasikan ke 0 untuk hitam yang paling gelap dan 1 untuk putih yang paling terang

Catatan 1: Untuk ruang warna sRGB, luminansi relatif suatu warna didefinisikan sebagai L = 0,2126 * R + 0,7152 * G + 0,0722 * B; dengan R, G, dan B didefinisikan sebagai berikut:

  • jika RsRGB <= 0,03928 maka R = RsRGB/12,92 kalau tidak R = ((RsRGB+0.055)/1.055) ^ 2.4

  • jika GsRGB <= 0,03928 maka G = GsRGB/12,92 kalau tidak G = ((GsRGB+0.055)/1.055) ^ 2.4

  • jika BsRGB <= 0,03928 maka B = BsRGB/12,92 kalau tidak B = ((BsRGB+0.055)/1.055) ^ 2.4

dan RsRGB, GsRGB, serta BsRGB didefinisikan sebagai:

  • RsRGB = R8bit/255

  • GsRGB = G8bit/255

  • BsRGB = B8bit/255

Karakter "^" (caret) merupakan operator eksponensial. (Formula diambil dari [sRGB] dan [IEC-4WD]).

Catatan 2: Hampir semua sistem yang digunakan hari ini untuk melihat konten Web menggunakan penyandian (encoding) sRGB. Kecuali bila diketahui bahwa akan ada ruang warna lain yang digunakan untuk memproses dan menyajikan konten, penyusun harus melakukan evaluasi dengan menggunakan ruang warna sRGB. Jika ruang warna lain yang digunakan, bacalah Memahami Kriteria Sukses 1.4.3.

Catatan 3: Jika terjadi penyebaran warna terpola (dithering) setelah disajikan, maka nilai warna sumber yang digunakan. Untuk warna yang polanya disebar (dither) di sumbernya, nilai rata-rata dari warna-warni yang disebar harus digunakan (rata-rata R, rata-rata G, dan rata-rata B).

Catatan 4: Tersedia alat yang melakukan kalkulasi otomatis saat menguji kontras dan kejapan.

Catatan 5: Tersedia pula definisi luminansi relatif versi MathML.

media terselaraskan

audio atau video yang diselaraskan dengan format lain untuk menyajikan informasi dan/atau dengan komponen-komponen interaktif berbasis waktu, kecuali bila media tersebut merupakan alternatif media untuk teks dan dilabeli dengan jelas

mekanisme

proses atau teknik yang dilaksanakan untuk mencapai hasil

Catatan 1: Mekanisme tersebut bisa saja disediakan pada konten, atau diandalkan akan disediakan oleh platform atau pun agen pengguna, termasuk teknologi alat bantu.

Catatan 2: Mekanisme tersebut harus memenuhi semua kriteria sukses untuk semua level kepatuhan yang diklaim.

mematuhi versi alternatif

versi yang

  1. mematuhi level yang disasar, dan

  2. menyediakan informasi dan fungsionalitas yang sama dalam bahasa manusia yang sama, dan

  3. kadar kebaruan kontennya sama dengan konten yang tidak mematuhi, dan

  4. setidaknya salah satu dari berikut berlaku:

    1. versi yang mematuhi dapat dicapai dari halaman yang tidak mematuhi lewat mekanisme yang mendukung aksesibilitas, atau

    2. versi yang tidak mematuhi hanya dapat dicapai dari versi yang mematuhi, atau

    3. versi yang tidak mematuhi hanya dapat dicapai dari halaman yang mematuhi yang juga menyediakan mekanisme untuk mencapai versi yang mematuhi

Catatan 1: Dalam definisi ini, "hanya dapat dicapai" artinya ada semacam mekanisme, misalnya pengarahan ulang terkondisi (ke halaman web lain), yang mencegah pengguna "mencapai" (memuat) halaman yang tidak mematuhi, kecuali pengguna baru saja datang dari versi yang mematuhi.

Catatan 2: Versi alternatif tidak harus dipasangkan halaman per halaman dengan aslinya (mis. versi alternatif yang mematuhi bisa saja terdiri atas beberapa halaman).

Catatan 3: Jika tersedia dalam beberapa versi bahasa, maka versi alternatif yang mematuhi harus ada untuk setiap bahasa yang ditawarkan.

Catatan 4: Versi alternatif dapat disediakan untuk mengakomodasi lingkungan teknologi atau kelompok pengguna yang berbeda. Tiap versi harus sama-sama mematuhi. Satu versi harus patuh sepenuhnya agar dapat memenuhi persyaratan kepatuhan 1.

Catatan 5: Versi alternatif yang mematuhi tidak harus ada dalam cakupan kepatuhan, atau bahkan tidak harus ada dalam situs Web yang sama, sepanjang versi ini tersedia bebas, seperti halnya versi yang tidak mematuhi.

Catatan 6: Versi alternatif tidak seharusnya disalahpahami sebagai konten suplemen, yang mendukung keberadaan halaman asli dan meningkatkan pemahaman.

Catatan 7: Menyetel preferensi pengguna dalam konten untuk menghasilkan versi yang mematuhi, merupakan mekanisme yang diterima untuk menjangkau versi lain selama metode yang digunakan, untuk menyetel preferensi, mendukung aksesibilitas.

Bacalah Memahami Versi Alternatif yang Mematuhi

memuaskan satu kriteria sukses

hasil evaluasi kriteria sukses bukanlah 'false' (salah) ketika diterapkan pada halaman

mendukung aksesibilitas

didukung oleh teknologi alat bantu milik pengguna, begitu juga fitur aksesibilitas di peramban dan agen pengguna lainnya

Agar memenuhi syarat sebagai penggunaan teknologi konten Web (atau fitur dari teknologi tersebut) yang mendukung aksesibilitas, kedua syarat berikut ini harus dipenuhi oleh teknologi (atau fitur) konten Web:

  1. Bagaimana pun cara konten teknologi Web dimanfaatkan, semua itu haruslah didukung oleh teknologi alat bantu (AT) milik pengguna. Ini artinya, cara/bagaimana teknologi tersebut digunakan telah diuji agar dapat bekerja sama dengan teknologi alat bantu yang dipakai pengguna dalam (berbagai) bahasa manusia yang dipakai oleh konten tersebut,

    DAN

  2. Teknologi konten web harus bersanding dengan agen pengguna yang mendukung aksesibilitas dan tersedia untuk pengguna. Ini artinya, salah satu dari empat pernyataan berikut berlaku:

    1. Teknologi tersebut didukung dari awal oleh agen pengguna yang distribusinya merata dan juga mendukung aksesibilitas (seperti HTML dan CSS);

      ATAU

    2. Teknologi tersebut didukung oleh pengaya (plug-in) yang distribusinya merata dan juga mendukung aksesibilitas;

      ATAU

    3. Konten tersedia dalam lingkungan tertutup, misalnya jaringan universitas atau korporasi, dan agen pengguna, yang dibutuhkan oleh teknologi tertentu dan digunakan oleh organisasi itu, mendukung aksesibilitas;

      ATAU

    4. Agen(-agen) pengguna yang mendukung teknologi juga mendukung aksesibilitas dan dapat diunduh atau dibeli sedemikian rupa hingga:

      • tidak membebankan biaya bagi orang dengan disabilitas lebih banyak daripada orang yang tidak memiliki disabilitas tersebut dan

      • amat mudah untuk ditemukan dan diperoleh oleh orang yang memiliki disabilitas semudah orang yang tidak memiliki disabilitas.

Catatan 1: Kelompok Kerja WCAG dan W3C tidak menentukan elemen teknologi alat bantu mana dan seberapa banyak dukungan oleh teknologi alat bantu yang harus diterapkan oleh suatu teknologi Web supaya bisa diklasifikasi sebagai mendukung aksesibilitas. (Bacalah Tingkat Dukungan yang Dibutuhkan teknologi alat bantu untuk "Dukungan Aksesibilitas".)

Catatan 2: Teknologi Web dapat digunakan dalam cara-cara yang tidak mendukung aksesibilitas, selama teknologi-teknologi ini tidak diandalkan dan halaman tersebut secara keseluruhan memenuhi persyaratan kepatuhan, termasuk Persyaratan Kepatuhan 4: Hanya Cara-cara Pemanfaatan Teknologi yang Mendukung Aksesibilitas dan Persyaratan Kepatuhan 5: Tidak Menghambat.

Catatan 3: Ketika Teknologi Web digunakan dalam cara yang "mendukung aksesibilitas", ini tidak menyiratkan bahwa keseluruhan teknologi atau semua pemanfaatan teknologi didukung. Kebanyakan teknologi, termasuk HTML, setidaknya ada satu fitur atau pemanfataan yang tidak didukung. Halaman berstatus mematuhi WCAG hanya bila penggunaan teknologi yang mendukung aksesibilitas dapat diandalkan untuk memenuhi persyaratan WCAG.

Catatan 4: Ketika merujuk teknologi-teknologi konten Web yang mempunyai berbagai versi, setiap versi yang didukung harus disebut.

Catatan 5: Salah satu cara yang dapat ditempuh penyusun konten, dalam rangka menemukan macam-macam pemanfaatan teknologi dalam cara yang mendukung aksesibilitas, adalah dengan merujuk pada kompilasi dokumentasi pemanfaatan teknologi yang mendukung aksesibilitas. (Bacalah Memahami Macam-macam Penggunaan Teknologi Web yang Mendukung Aksesibilitas.) Penyusun, perusahaan, vendor teknologi, atau pihak-pihak lain dapat mendokumentasikan cara-cara memanfaatkan teknologi konten Web yang mendukung aksesibilitas. Akan tetapi, segala cara pemanfaatan teknologi yang tercantum dalam dokumentasi haruslah memenuhi definisi teknologi konten Web yang mendukung aksesibilitas tersebut.

nama

teks yang memungkinkan perangkat lunak mengidentifikasi komponen dalam konten Web untuk pengguna

Catatan 1: Nama mungkin saja disembunyikan dan hanya disingkapkan kepada teknologi alat bantu, sedangkan label disajikan ke semua pengguna. Sering kali (tapi tidak selalu), nama dan label sama.

Catatan 2: Ini tidak ada hubungannya dengan atribut nama pada HTML.

normatif

diwajibkan untuk status mematuhi

Catatan 1: Siapa saja dapat mematuhi dokumen ini dalam berbagai macam cara yang dijelaskan dengan lengkap.

Catatan 2: Konten yang diidentifikasikan sebagai "informatif" or "non-normatif" tidak diwajibkan untuk mematuhi.

pada jendela yang terbuka maksimal

pada layar desktop/laptop di ukuran paling umum, dengan area saji dimaksimalkan

Catatan: Mengingat orang biasanya memakai komputer mereka selama beberapa tahun, akan lebih baik bila kita tidak mengandalkan resolusi tampilan layar desktop/laptop yang paling mutakhir, tapi pakailah resolusi tampilan layar desktop/laptop dalam jangka waktu sekian tahun terakhir ketika membuat evaluasi ini.

penafsiran bahasa isyarat

penerjemahan dari satu bahasa, biasanya bahasa yang diucapkan, ke bahasa isyarat

Catatan: Bahasa isyarat sejati adalah bahasa mandiri dan tidak ada hubungannya dengan bahasa ucapan di negara atau wilayah yang sama.

pengalaman untuk indra tertentu

pengalaman indra yang bukan hanya dekorasi semata dan tujuan utamanya tidak untuk menyampaikan informasi penting atau melakukan suatu fungsi

Contoh: Contoh mencakup pertunjukan piano tunggal, karya seni visual, dsb.

peran

teks atau angka yang memungkinkan perangkat lunak dapat mengidentifikasi fungsi komponen dari konten Web

Contoh: Angka yang menentukan apakah gambar berfungsi sebagai hipertaut, tombol perintah, atau kotak centang.

perubahan konteks

perubahan besar dalam konten halaman Web yang, bila dilakukan tanpa memperingati pengguna, dapat membingungkan mereka yang tidak dapat melihat keseluruhan halaman sekaligus

Perubahan konteks mencakup perubahan:

  1. agen pengguna;

  2. area saji;

  3. fokus;

  4. konten yang mengubah makna halaman Web tersebut.

Catatan: Perubahan konten tidak selalu berarti perubahan konteks. Perubahan konten—misalnya memperluas garis besar (konten), menu dinamis, atau pemanfaatan kontrol tab—tidak selalu berarti perubahan konteks, kecuali bila perubahan konten ini juga mengubah salah satu dari daftar di atas (mis. fokus).

Contoh: Membuka jendela baru, memindahkan fokus ke komponen berbeda, beralih ke halaman baru (termasuk apa saja yang terlihat kepada pengguna kalau mereka baru saja berpindah ke halaman baru) atau menyusun ulang posisi konten suatu halaman secara signifikan merupakan contoh-contoh perubahan konteks.

presentasi

menyajikan konten dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pengguna

proses

sekumpulan urutan tindakan pengguna dengan tiap tindakan wajib dilaksanakan untuk melengkapi suatu aktivitas

Contoh 1: Penggunaan sukses dari sekumpulan halaman Web pada situs berbelanja artinya yang berikut harus dipenuhi untuk tiap pengguna: dapat melihat produk alternatif, ada harga dan penawaran khusus, dapat memilih produk, dapat mengirim pemesanan barang ke penjual, dapat menyediakan informasi berupa alamat pengiriman, dan dapat menyediakan informasi pembayaran.

Contoh 2: Ada halaman registrasi akun yang mewajibkan penyelesaian uji Turing sebelum formulir registrasi dapat diakses.

rasio kontras

(L1 + 0,05) / (L2 + 0,05), dengan

Catatan 1: Rasio Kontras dapat bernilai 1 sampai 21 (biasanya ditulis 1:1 sampai 21:1).

Catatan 2: Karena penyusun tidak punya kendali atas setelan pengguna seperti bagaimana teks disajikan (misalnya font smoothing atau anti-aliasing—proses menghaluskan fon), rasio kontras untuk teks dapat dievaluasi dengan mematikan proses anti-aliasing.

Catatan 3: Untuk mencapai Kriteria Sukses 1.4.3 dan 1.4.6, kontras dibandingkan dengan latar belakang yang ada terhadap teks yang disajikan di atasnya saat penggunaan normal. Jika tidak ada warna latar belakang yang disebutkan, maka diasumsikan warnanya putih.

Catatan 4: Warna latar belakang adalah warna pada area konten tempat teks disajikan di depannya saat penggunaan normal. Merupakan kegagalan bila tidak ada warna latar belakang disebutkan ketika warna teks disebut, karena dengan demikian warna default latar belakang pengguna tidak diketahui dan tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah kontrasnya cukup. Untuk alasan yang sama, adalah suatu kegagalan bila tidak ada warna teks disebutkan ketika warna latar belakang disebut.

Catatan 5: Ketika ada batas di sekeliling huruf, batas ini dapat menambah nilai kontras dan akan digunakan untuk menghitung kontras antara huruf dan latar belakangnya. Batas yang sempit di sekeliling huruf akan digunakan sama seperti huruf. Batas yang lebar di sekeliling huruf yang memenuhi detail bagian dalam huruf tersebut bertindak sebagai 'halo' dan akan dianggap latar belakang.

Catatan 6: Kepatuhan WCAG haruslah dievaluasi untuk pasangan warna pada konten yang mana penyusun berharap agar kedua warna ini tampil serasi pada presentasi tipikal. Penyusun tidak perlu mempertimbangkan presentasi yang tidak lazim, seperti perubahan warna yang dibuat oleh agen pengguna, kecuali bila disebabkan oleh kode si penyusun.

rekaman

informasi yang bukan berupa tayangan atau siaran langsung

sekumpulan halaman Web

koleksi halaman Web yang tujuannya sama dan dibuat oleh orang, kelompok, atau organisasi yang sama.

Catatan: Versi bahasa yang berbeda dipertimbangkan sebagai kumpulan halaman Web yang berbeda.

singkatan

bentuk singkat dari kata, frasa, atau nama, dan bentuk singkatan ini telah menjadi bagian dari bahasa yang dipakai

Catatan 1: Ini mencakup penggunaan inisialisme dan akronim:

  1. inisialisme adalah bentuk pendek dari nama atau frasa yang dibentuk dari huruf-huruf inisial kata atau suku kata yang ada dalam nama atau frasa

    Catatan 1: Tidak berlaku di semua bahasa.

    Contoh 1: SNCF adalah inisialisme di Bahasa Prancis yang mengandung huruf-huruf pertama dari Société Nationale des Chemins de Fer, rel kereta nasional Prancis.

    Contoh 2: ESP adalah urutan inisialisme untuk extrasensory perception (persepsi sensoris ekstra).

  2. akronim adalah bentuk singkatan yang dibentuk dari huruf-huruf inisial atau bagian-bagian kata lain (di nama atau frasa) yang bisa diucapkan sebagai kata yang utuh

    Contoh: NOAA adalah akronim yang dibuat dari huruf awal National Oceanic and Atmospheric Administration (Administrasi Samudra dan Atmosfer Nasional) di Amerika Serikat.

Catatan 2: Beberapa perusahaan telah mengadopsi apa yang tadinya merupakan inisialisme sebagai nama perusahaan mereka. Pada kasus-kasus semacam ini, nama baru perusahaan adalah huruf-huruf tersebut (misalnya Ecma) dan kata itu tidak lagi dianggap singkatan.

struktur
  1. Cara-cara tiap bagian halaman Web diatur dalam relasinya satu sama lain; dan

  2. Cara sekumpulan halaman Web diatur

takarir

alternatif berupa teks dan/atau visual yang muncul bersamaan, untuk informasi audio, baik itu informasi berupa ucapan atau non-ucapan untuk memahami konten media

Catatan 1: Takarir mirip dengan subtitle yang hanya ada dialog, hanya saja takarir bukan hanya menyampaikan isi dialog yang diucapkan melainkan juga informasi audio selain dialog yang diperlukan untuk memahami konten suatu acara, termasuk efek suara, musik, tawa, siapa yang berujar, dan lokasi.

Catatan 2: Takarir Tertutup adalah elemen ekuivalen, bisa ditampilkan dan dilenyapkan pada alat pemutar media tertentu.

Catatan 3: Takarir Terbuka adalah takarir yang tidak bisa dilenyapkan dari layar. Misalnya, apabila takarir merupakan ekuivalen visual dari teks berupa gambar yang disematkan pada video.

Catatan 4: Takarir tidak boleh menyamarkan atau menghalang-halangi informasi relevan dalam video.

Catatan 5: Di beberapa negara, takarir disebut juga subtitle.

Catatan 6: Deskripsi audio dapat, tapi tidak harus, diberi takarir karena hal ini merupakan deskripsi informasi yang telah tersedia dalam bentuk visual.

teknologi (konten Web)

mekanisme untuk menyandikan instruksi yang akan disajikan, diputar, atau dijalankan oleh agen pengguna

Catatan 1: Sebagaimana yang digunakan dalam pedoman ini, baik "Teknologi Web" dan kata "teknologi" (ketika digunakan mandiri) merujuk pada Berbagai Teknologi Konten Web.

Catatan 2: Teknologi konten Web bisa saja mengikutsertakan bahasa markah, format data, atau bahasa pemrograman yang boleh digunakan penyusun, entah itu salah satu atau kombinasi dari teknologi tersebut untuk menghasilkan pengalaman pengguna-akhir mulai dari halaman Web statis ke presentasi media terselaraskan sampai aplikasi Web nan dinamis.

Contoh: Beberapa contoh umum teknologi konten Web mencakup HTML, CSS, SVG, PNG, PDF, Flash, dan JavaScript.

teknologi alat bantu (sebagaimana yang digunakan dalam dokumen ini)

perangkat keras dan/atau lunak yang bertindak sebagai agen pengguna, atau bersama-sama agen pengguna arus utama (mainstream), dalam menyediakan fungsionalitas yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan bagi pengguna dengan disabilitas yang melampaui apa pun yang ditawarkan oleh agen pengguna kebanyakan.

Catatan 1: Fungsionalitas yang disediakan oleh teknologi alat bantu termasuk penyajian alternatif (contoh: sebagai ucapan sintetis atau konten yang diperbesar ukurannya), metode input alternatif (contoh: suara), mekanisme navigasi atau orientasi tambahan, dan transformasi konten (contoh: membuat tabel lebih mudah diakses).

Catatan 2: Teknologi alat bantu biasanya mengomunikasikan data dan pesan lewat agen pengguna arus utama, dengan memanfaatkan dan memonitor API.

Catatan 3: Beda antara agen pengguna arus utama dan teknologi alat bantu tidaklah absolut. Banyak agen pengguna arus utama menyediakan beberapa fitur untuk memudahkan individual dengan disabilitas. Beda yang paling mendasar adalah agen pengguna arus utama menargetkan pemirsa yang luas dan beragam yang biasanya mengikutkan juga orang dengan dan tanpa disabilitas. teknologi alat bantu menargetkan populasi tertentu yang didefinisikan sebagai pengguna dengan disabilitas yang spesifik. Bantuan yang disediakan oleh teknologi alat bantu lebih spesifik dan sesuai untuk kebutuhan pengguna yang menjadi target mereka. Agen pengguna arus utama bisa saja berperan penting bagi teknologi alat bantu, misalnya dengan memanggil konten Web dari objek program atau mengurai bahasa markah menjadi masing-masing bundelan yang bisa diidentifikasikan.

Contoh: teknologi alat bantu yang penting dalam konteks dokumen ini mencakup yang berikut:

  • lup untuk layar dan alat bantu visual lainnya untuk membaca, yang digunakan oleh orang dengan disabilitas visual, persepsi, dan cetakan fisik (physical print disability), untuk mengganti fon teks, ukuran, spasi, warna, keselarasan dengan ucapan, dsb. untuk meningkatkan keterbacaan visual dari teks dan gambar yang disajikan;

  • pembaca layar, yang digunakan oleh kaum tunanetra untuk membaca informasi teks melalui ucapan sintetis atau braille;

  • perangkat lunak aksara-ke-ucapan—yang digunakan oleh sebagian orang yang mengalami disabilitas grahita, bahasa, dan pembelajaran—untuk mengonversikan teks menjadi ucapan sintesis;

  • perangkat lunak pengenalan ucapan, yang bisa juga digunakan oleh orang yang mempunyai beberapa macam tunadaksa;

  • keyboard alternatif, yang digunakan oleh orang-orang dengan disabilitas fisik tertentu untuk menyimulasikan keyboard (termasuk keyboard alternatif yang menggunakan "alat penunjuk dengan kepala", sakelar tunggal, alat sedot/hembus, dan perangkat input spesial lainnya);

  • alat penunjuk alternatif, yang biasanya digunakan oleh orang-orang dengan disabilitas fisik tertentu untuk menyimulasikan penunjukan dengan mouse dan aktivasi tombol.

teks

urutan karakter yang dapat ditentukan lewat pemrograman, ketika urutan tersebut mengekspresikan sesuatu dalam bahasa manusia

(teks) berukuran besar

ukurannya paling tidak 18 poin atau 14 poin cetak tebal atau ukuran fon yang bakal menghasilkan ukuran yang sama untuk fon Cina, Jepang, dan Korea

Catatan 1: Fon dengan goresan yang amat sangat tipis atau fon dengan fitur dan karakteristik yang tidak lazim; menyebabkan orang agak susah mengenali bentuk huruf-hurufnya dan berujung pada susah dibaca, terutama pada level dengan kontras rendah.

Catatan 2: Ukuran fon adalah ukuran saat konten disajikan. Tidak termasuk penggantian ukuran yang bisa saja dilakukan oleh pengguna.

Catatan 3: Ukuran sebenarnya dari karakter yang dilihat oleh pengguna tergantung pada ukuran yang didefinisikan penyusun dan setelan agen pengguna atau layar si pengguna. Untuk fon yang jamak digunakan untuk bagian isi (body text), 14 dan 18 poin kurang lebih sama dengan 1.2 atau 1.5 em atau 120-150% dari ukuran default untuk bagian isi (dengan asumsi bahwa fon bagian isi ukurannya 100%), tetapi penyusun wajib mengecek kembali asumsi ini terhadap fon yang digunakan. Ketika fon didefinisikan dalam ukuran unit yang relatif, ukuran poin sebenarnya dihitung oleh agen pengguna untuk ditampilkan. Ukuran poin harus didapat dari agen pengguna, atau dihitung berdasarkan metrik fon sebagaimana yang digunakan agen pengguna, saat mengevaluasi kriteria sukses ini. Pengguna dengan penglihatan terbatas bertanggung jawab dalam memilih setelan yang cocok.

Catatan 4: Ketika menggunakan teks tanpa menyebut dengan spesifik ukuran fonnya, ukuran fon paling kecil yang digunakan pada peramban-peramban utama untuk teks yang tidak ditunjuk secara spesifik, merupakan ukuran yang masuk akal untuk fon itu. Jika kepala tulisan level 1 disajikan dalam ukuran 14 poin dan diformat cetak tebal, atau lebih besar di peramban-peramban utama, maka dirasa cukup masuk akal untuk berasumsi bahwa ini adalah teks berukuran besar. Perubahan skala relatif dapat dikalkulasi dari ukuran default dengan cara yang sama.

Catatan 5: Ukuran 18 dan 14 poin untuk teks huruf roman diambil dari ukuran minimum untuk huruf cetak berukuran besar (14pt) dan ukuran fon standar yang lebih besar dari itu (18pt). Untuk fon-fon lain seperti untuk bahasa CJK, ukuran "ekuivalen" merupakan ukuran minimum untuk huruf cetak berukuran besar bagi bahasa-bahasa tersebut dan ukuran fon standar berikutnya yang lebih besar.

teks berupa gambar

teks yang disajikan dalam bentuk non-teks (mis., gambar) untuk memenuhi efek visual tertentu

Catatan: Ini tidak termasuk teks yang merupakan bagian dari gambar yang mengandung konten visual lain yang lebih signifikan.

Contoh: Nama atau tanda pengenal seseorang dalam foto.

tujuan tautan

reaksi wajar yang diharapkan sebagai hasil mengaktifkan hipertaut

urutan membaca yang benar

urutan kata dan paragraf yang disajikan dalam aturan yang tidak mengubah makna konten

urutan relatif sama

posisi sama, relatif terhadap item lain

Catatan: Item dianggap urutan relatifnya sama bahkan bila item lain disisipkan atau dicopot dari urutan aslinya. Sebagai contoh, menu navigasi yang terekspansi bisa jadi menyisipkan level detail tambahan atau bagian navigasi sekunder bisa disisipkan ke urutan bacaan.

video

teknologi berupa gambar bergerak atau berurutan

Catatan: Video dapat berupa animasi atau gambar fotografi, atau keduanya.

video saja

presentasi berbasis waktu yang hanya mengandung video (tanpa audio maupun interaksi)

yang dikendalikan pengguna

data yang ditujukan untuk diakses pengguna

Catatan: Ini tidak merujuk pada hal-hal seperti rekaman log Internet dan data pemantauan mesin penelusur.

Contoh: Kolom isian nama dan alamat untuk akun pengguna.

Apendiks B: Pengakuan

Bagian ini bersifat informatif.

Publikasi ini sebagian didanai oleh Pemerintah Federal lewat Institut Nasional untuk Riset Disabilitas dan Rehabilitasi (National Institute on Disability and Rehabilitation Research, NIDRR) yang bernaung di bawah Departemen Pendidikan AS, dengan nomor kontrak ED05CO0039. Konten publikasi ini tidak mencerminkan pandangan atau pun kebijakan Departemen Pendidikan AS, atau pun menyebutkan nama-nama merek dagang, produk komersial, atau organisasi; yang seolah-olah mengisyaratkan kalau penggunaannya dianjurkan oleh Pemerintah AS.

Informasi tambahan tentang partisipasi pada Kelompok Kerja Pedoman Aksesibilitas Konten Web (KK WCAG) dapat ditemukan pada beranda Kelompok Kerja tersebut.

Partisipan yang aktif di WCAG WG pada waktu publikasi

  • Bruce Bailey (Dewan Akses AS)

  • Frederick Boland (NIST)

  • Ben Caldwell (Pusat Riset dan Pengembangan Trace, Universitas Wisconsin)

  • Sofia Celic (Ahli Undangan W3C)

  • Michael Cooper (W3C)

  • Roberto Ellero (Asosiasi Webmaster Internasional / Serikat Penulis HTML)

  • Bengt Farre (Rigab)

  • Loretta Guarino Reid (Google)

  • Katie Haritos-Shea

  • Andrew Kirkpatrick (Adobe)

  • Drew LaHart (IBM)

  • Alex Li (SAP AG)

  • David MacDonald (E-Ramp Inc.)

  • Roberto Scano (Asosiasi Webmaster Internasional / Serikat Penulis HTML)

  • Cynthia Shelly (Microsoft)

  • Andi Snow-Weaver (IBM)

  • Christophe Strobbe (DocArch, K.U.Leuven)

  • Gregg Vanderheiden (Pusat Riset dan Pengembangan Trace, Universitas Wisconsin)

Partisipan yang tadinya aktif di WCAG WG dan kontributor lain untuk WCAG 2.0

Shadi Abou-Zahra, Jim Allan, Jenae Andershonis, Avi Arditti, Aries Arditi, Mike Barta, Sandy Bartell, Kynn Bartlett, Marco Bertoni, Harvey Bingham, Chris Blouch, Paul Bohman, Patrice Bourlon, Judy Brewer, Andy Brown, Dick Brown, Doyle Burnett, Raven Calais, Tomas Caspers, Roberto Castaldo, Sambhavi Chandrashekar, Mike Cherim, Jonathan Chetwynd, Wendy Chisholm, Alan Chuter, David M Clark, Joe Clark, James Coltham, James Craig, Tom Croucher, Nir Dagan, Daniel Dardailler, Geoff Deering, Pete DeVasto, Don Evans, Neal Ewers, Steve Faulkner, Lainey Feingold, Alan J. Flavell, Nikolaos Floratos, Kentarou Fukuda, Miguel Garcia, P.J. Gardner, Greg Gay, Becky Gibson, Al Gilman, Kerstin Goldsmith, Michael Grade, Jon Gunderson, Emmanuelle Gutiérrez y Restrepo, Brian Hardy, Eric Hansen, Sean Hayes, Shawn Henry, Hans Hillen, Donovan Hipke, Bjoern Hoehrmann, Chris Hofstader, Yvette Hoitink, Carlos Iglesias, Ian Jacobs, Phill Jenkins, Jyotsna Kaki, Leonard R. Kasday, Kazuhito Kidachi, Ken Kipness, Marja-Riitta Koivunen, Preety Kumar, Gez Lemon, Chuck Letourneau, Scott Luebking, Tim Lacy, Jim Ley, William Loughborough, Greg Lowney, Luca Mascaro, Liam McGee, Jens Meiert, Niqui Merret, Alessandro Miele, Mathew J Mirabella, Charles McCathieNevile , Matt May, Marti McCuller, Sorcha Moore, Charles F. Munat, Robert Neff, Bruno von Niman, Tim Noonan, Sebastiano Nutarelli, Graham Oliver, Sean B. Palmer, Sailesh Panchang, Nigel Peck, Anne Pemberton, David Poehlman, Adam Victor Reed, Chris Ridpath, Lee Roberts, Gregory J. Rosmaita, Matthew Ross, Sharron Rush, Gian Sampson-Wild, Joel Sanda, Gordon Schantz, Lisa Seeman, John Slatin, Becky Smith, Jared Smith, Neil Soiffer, Jeanne Spellman, Mike Squillace, Michael Stenitzer, Jim Thatcher, Terry Thompson, Justin Thorp, Makoto Ueki, Eric Velleman, Dena Wainwright, Paul Walsch, Takayuki Watanabe, Jason White.

Apendiks C: Referensi

Bagian ini bersifat informatif.

CAPTCHA
Proyek CAPTCHA, Universitas Carnegie Mellon. Proyek ini bisa diakses pada http://www.captcha.net.
HARDING-BINNIE
Harding G. F. A. dan Binnie, C.D., Analisis Independen mengenai Epilepsi Akibat Sensitivitas terhadap Paparan Cahaya dengan menggunakan Pita Uji Kalibrasi dari Komisi Televisi Independen (Independent Analysis of the ITC Photosensitive Epilepsy Calibration Test Tape). 2002.
IEC-4WD
IEC/4WD 61966-2-1: Pengukuran dan Pengelolaan Warna dalam Sistem dan Peralatan Multimedia - Bagian 2.1: Default Ruang Warna - sRGB (Colour Measurement and Management in Multimedia Systems and Equipment - Part 2.1: Colour Space Default - sRGB). 5 Mei 1998.
sRGB
"Default Standar Ruang Warna untuk Internet - sRGB" (A Standard Default Color Space for the Internet - sRGB), M. Stokes, M. Anderson, S. Chandrasekar, R. Motta, ed., Versi 1.10, 5 November 1996. Salinan makalah ini tersedia di http://www.w3.org/Graphics/Color/sRGB.html.
UNESCO
Standar Internasional untuk Klasifikasi Pendidikan (International Standard Classification of Education), 1997. Salinan standar ini tersedia di http://www.unesco.org/education/information/nfsunesco/doc/isced_1997.htm.
WCAG10
Pedoman Aksesibilitas Konten Web 1.0, G. Vanderheiden, W. Chisholm, I. Jacobs, Ed., Anjuran W3C, 5 Mei 1999, http://www.w3.org/TR/1999/WAI-WEBCONTENT-19990505/. Versi terkini WCAG 1.0 tersedia di http://www.w3.org/TR/WAI-WEBCONTENT/.