BJ Online BOGOR – SEBANYAK seribu lebih relawan di Kota Bogor ikut berpartisipasi dalam “Tantangan Berbagi 1000 Buku” yang digelar salah satu perusahaan komputer ternama (IBM) bekerjasama dengan Pemkot Bogor dan Yayasan Mitra Netra, di halaman Plaza Balaikota Bogor, Senin (25/7). Ribuan relawan yang ikut berpartisipasai pada ajang tersebut berasal dari beragam kalangan, yakni mulai siswa SMA/SMK, mahasiswa, PNS dan sejumlah anggota komunitas yang ada di Kota Bogor.
Country Manager CSR IBM Indonesia, Santi Diansari Hargianto mengatakan, latar belakang tantangan ini bermula dari gagasan tokoh relawan IBM Pandu Sastrowardoyo yang mempunyai gagasan dari adanya sebuah peraturan pengabaian hak cipta mengkonversi buku ke dalam braille bagi tuna netra. Mimpi ini kemudian mereka coba diwujudkan melalui Typing Challenge.
“Ajang ini juga bersama-sama mengajak membangun digital libraly bagi tuna netra bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra. Ajang ini nantinya juga akan terus bergulir di seluruh wilayah di Indonesia,” ujar Santi.
Penanggung Jawab Kampanye Tantangan Berbagi Buku, Pandu Sastrowardoyo menyampaikan, butuh lebih banyak buku bagi penyandang tuna netra di Indonesia. “Jumlah tuna netra kita sudah mencapai 3,5 juta orang. Hingga kini meraka hanya bisa membaca lewat jari saja. Sementara buku Blailer yang ada hanya 2.800 judul buku saja,” ungkapnya.
Dengan inovasi teknologi IMB ini bisa membantu tuna netra memperoleh edukasi ini tentunya akan berhasil jika teman-teman ikut membantu mengetik buku yang nantinya akan dijadikan audio selain buku blailer.
Walikota Bogor, Bima Arya mengatakan, dalam ajang ini Kota Bogor mengumpulkan berbagai elemen dari relawan yang mempunyai komitmen membantu tuna netra. Melalui buku tuna netra dapat berkenalan dengan dunia. Maka, buku yang diketik harusnya buku yang bisa menambah pengetahuan tuna netra. “Program ini sangat mulia dan harus ditularkan virusnya ke kota lain untuk mendorong kerelawanan warga berbagi cinta dengan para tuna netra,” ujar Bima.
Menurut Bima Arya, dengan adanya aplikasi ini akan membantu para tuan netra menikmati teknologi sehingga wawasan para difabel itu bisa bertambah dan bisa membaca buku sama seperti orang lain. “Sekalipun mereka itu kelompok minoritas, tetap dapat menjadi kelompok yang maju dan sukses,” harapan Bima Arya. (bas)
http://bisnisjakarta.co.id/2016/07/25/relawan-bogor-ketik-seribu-buku-tuna-netra/
Semoga event ini bisa juga dilakukan di kota-kota lainnya..