Dia Sahabatku

Namanya Samirah. Aku mengenalnya sejak awal masuk SMA. Aku tidak bisa mendeskripsikan wajahnya dengan rinci karena penglihatanku kurang baik. Yang jelas, ia adalah gadis ceria yang sering tersenyum.
"Sam, boleh pinjam buku catatanmu nggak?" tanyaku pada Samirah yang duduk tepat di belakangku, "tadi penjelasan yang pertama di papan tulis udah keburu dihapus pas aku belum selesai nulis. Boleh ya aku nyalin dari buku catatanmu?"
Samirah mengangkat wajahnya dan menatapku. Meski buram, aku tahu ia sedang tersenyum. "Oke, boleh. Nanti dulu tapi ya? …