Accessibility Tools

Siaran Pers; Festival Mitra Netra, Ajang Tunanetra Unjuk Prestasi

Jumat 29 Januari. Untuk kedua kalinya, Yayasan Mitra Netra menyelenggarakan event tahunan “Festival Mitra Netra Ajang Tunanetra Unjuk Prestasi”. Kegiatan ini diselenggarakan bersama antara Yayasan Mitra Netra, orang tua yang memiliki anak tunanetra yang dibina di Yayasan Mitra Netra, para donatur dan relawan. Festifal diikuti kurang lebih 70 anak tunanetra, dari anak-anak hingga remaja, bertempat di halaman depan kantor Mitra Netra di kawasan Lebak Bulus Jakarta Selatan. Festival Mitra Netra merupakan momentum, saat anak-anak tunanetra yang selama ini belajar dan dibina di Yayasan Mitra Netra menunjukkan kebolehan mereka, hasil belajar selama ini. Ada yang bermain drama dalam bahasa Jerman, Menyanyi dan bercerita dalam bahasa Inggris, demonstrasi menggunakan komputer yang mendukung kemandirian belajar mereka. berhitung dengan metode jarimatika, membaca Al Quran, menyanyi dan bermain musik.

Anak tunanetra harus mendapat pendidikan berkualitas. Karena alasan itulah Yayasan Mitra Netra, sejak tahun 1991 mengembangkan dan menyediakan layanan pendukung pendidikan untuk tunanetra. Mitra Netra percaya, jika tunanetra tidak memiliki hambatan kecerdasan, tempat belajar terbaik mereka adalah di sekolah umum bersama siswa lain yang bukan tunanetra. Jika anak tunanetra memiliki hambatan kecerdasan, sekolah luar biasa yang lebih fokus pada pendidikan kemandirian lebih tepat untuk anak-anak tersebut.

Selama 25 tahun, Mitra Netra telah berperan sebagai mitra sekolah reguler, sekolah luar biasa dan orang tua yang memiliki anak tunanetra. Di Mitra Netra, anak-anak belajar aspek akademik dan non akademik, untuk melengkapi apa yang mereka pelajari di sekolah. Ada tutorial mata pelajaran sekolah, kursus bahasa Inggris dan bahasa Jerman, pelatihan komputer, pelatihan musik, belajar membaca dan menulis Braille, pelatihan orientasi dan mobilitas dengan menggunakan tongkat, belajar membaca Al Quran, serta belajar berhitung dengan metode jarimatika. Bagi yang dewasa, ada kursus memasak. Bagi yang menjelang atau telah dewasa dan memasuki usia kerja, Mitra Netra pun memberikan pelatihan persiapan bekerja dan bimbingan karir.

Mitra Netra juga memproduksi buku, baik buku Braille maupun buku audio digital untuk memenuhi kebutuhan tunanetra akan bahan bacaan. Buku-buku ini meliputi buku pelajaran dan referensi kuliah, maupun buku pengetahuan umum dan karya sastra. Tunanetra dapat meminjam buku yang mereka perlukan, serta memesan buku yang mereka inginkan atau butuhkan.

Di sela-sela kegiatan rutin, Mitra Netra juga mengupayakan suasana belajar yang berbeda. Baik dalam bentuk belajar di luar atau outing class, atau, menyelenggarakan event, salah satunya adalah festival Mitra Netra Ajang Tunanetra Unjuk Prestasi.

Pendidikan dan dukungan juga diberikan pada orang tua anak-anak tunanetra. Orang tua perlu memahami benar kebutuhan khusus anak-anak tunanetra. Orang tua juga harus turut berperan dalam membangun masa depan anak-anak tunanetra bersama Mitra Netra. Dalam menyelenggarakan Festival Mitra Netra pun demikian. Orang tua terlibat sepenuhnya, mulai dari tahap perencanaan, persiapan hingga pelaksanaan. Mitra Netra ingin agar orang tua juga mengerti apa yang Mitra Netra upayakan untuk anak-anak tunanetra mereka.

Anak-anak tunanetra menikmati kegembiaraan di Festival Mitra Netra ini. Betapa tidak. Mereka diberi panggung untuk menunjukkan kebisaan mereka. Mereka juga mendapatkan hadiah-hadiah yang menarik, hadiah yang edukatif dan menghibur.

Peran relawan dan donatur juga tak dapat dilepaskan dari setiap kegiatan di Mitra Netra. Kedua elemen ini merupakan pilar penting pendukung keberhasilan dan keberlanjutan layanan yang Mitra Netra sediakan pada tunanetra.

Memberikan pendidikan pada anak tunanetra merupakan investasi masa depan. Kita akan memetik ahsilnya, kelak, saat mereka dewasa, saat mereka menjadi manusia yang cerdas, mandiri dan dapat berkarya di masyarakat. Sebaliknya, jika investasi ini tidak dilakukan sejak dini, saat anak-anak tunanetra dewasa kelak, mereka hanya akan menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara, karena ketidakberdayaan mereka. Aria Indrawati – Humas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top