Accessibility Tools

Karya Terbaru Mitra Netra Di Usianya yang Ke-30

Karya Terbaru Mitra Netra Di Usianya yang Ke-30

Menyelesaikan pelbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi tunanetra di bidang pendidikan merupakan salah satu misi besar Mitra Netra. Di bulan Mei tahun 2021 ini, diulangtahunnya yang ke 30, Mitra Netra kembali mencapai langkah-langkah kecil untuk menyelesaikan pelbagai tantangan yang dihadapi para tunanetra di bidang pendidikan. Apa saja itu? Simak uraian singkatnya di bawah ini.

Mengatasi Tantangan tunanetra berkuliah di Universitas Terbuka.
Kehadiran Universitas terbuka adalah solusi bagi para penyandang tunanetra yang sering kali harus mengalami keterlambatan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, karena pelbagai tantangan yang harus dihadapi. Di Universitas Terbuka, siapa pun dapat mendaftar untuk mengikuti perkuliahan, tak memandang berapa pun usia mereka, kapan mereka lulus SMA atau yang sederajat, dan sebagainya. Hasilnya, sebagian klien Mitra Netra yang mengalami atau menjadi tunanetra saat menempuh studi, atau menjadi tunanetra di usia dewasa, melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Terbuka.

Namun sangat disayangkan, sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi di Universitas Terbuka belum dirancang dengan menggunakan desain universal, sehingga para tunanetra yang menggunakan teknologi dengan bantuan aplikasi pembaca layar belum dapat menempuhnya secara mandiri. Mereka masih sering harus meminta bantuan orang lain. Di tahun 2021 ini, tantangan tersebut akan segera diatasi. Pada bulan April, menjelang peringatan HUT Mitra Netra ke 30, Universitas Terbuka mengadakan pertemuan dengan Yayasan Mitra Netra, dengan maksud untuk menjalin kerja sama agar Universitas Terbuka dapat melayani mahasiswa tunanetra dengan lebih baik. Kerja sama yang direncanakan adalah; Pertama, perbaikan sistem layanan dan perkuliahan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi agar dapat diakses mahasiswa tunanetra secara lebih mandiri; Kedua, penyediaan bea siswa bagi mahasiswa tunanetra yang menempuh kuliah di Universitas Terbuka jenjang S1.

Kerja sama tersebut akan dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama, yang direncanakan akan ditandatangani bersama antara Rektor Universitas Terbuka dan Ketua Yayasan Mitra Netra pada tanggal 20 Mei, bertepatan dengan dimulainya rangkaian kegiatan peringatan Dies Natalis Universitas Terbuka tahun ini.

Komitmen Program Studi Pendidikan Matematika Beberapa Perguruan Tinggi.
Sejak akhir tahun 2019, Mitra Netra telah membangun kerja sama dengan Program Studi Pendidikan Matematika beberapa perguruan tinggi, Yaitu Universitas Negeri Jakarta UNJ, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta UIN Suka dan Universitas Negeri Surabaya Unesa. Tujuan kerja sama ini adalah untuk meminta Program Studi Pendidikan Matematika ketiga universitas tersebut menjadi pioneer guna mengajarkan topik “strategi pembelajaran matematika bagi peserta didik tunanetra” kepada mahasiswa mereka yang kelak akan menjadi guru matematika dan mengajar di sekolah reguler.

Dengan menempuh langkah tersebut, mahasiswa calon guru matematika telah mendapatkan pemahaman lebih dini bahwa perlu ada strategi pembelajaran matematika yang sedikit berbeda jika guru matematika mengajarkan mata pelajaran tersebut kepada peserta didik yang menyandang tunanetra. Untuk kepentingan perkuliahan tersebut, Mitra Netra telah menyampaikan Buku Panduan Strategi pembelajaran Matematika Bagi Peserta Didik Tunanetra yang telah selesai disusun pada pertengahan tahun 2019 lalu kepada ketiga perguruan tinggi yang diharapkan menjadi pioneer tersebut.

Respon Program Studi Pendidikan Matematika ketiga perguruan tinggi tersebut sangat menggembirakan. Mereka menyambut positif ajakan Mitra Netra. Program Studi Pendidikan Matematika UNJ saat ini dalam proses memasukkan topik “strategi pembelajaran matematika bagi peserta didik tunanetra” ke mata kuliah pembelajaran matematika tingkat SD, SMP dan SMA; Sedangkan program Studi Pendidikan Matematika Unesa telah meminta Mitra Netra mengadakan TOT untuk dosen-dosen mereka. Bahkan, saat bertemu dengan Ketua program Studi Pendidikan Matematika UIN Suka, Sang Ketua pun berjanjia akan meneruskan pesan ini kepada asosiasi dosen Program Studi Pendidikan Matematika seluruh Indonesia, dengan demikian ide tersebut dapat langsung disebarkan dan diimplementasikan dalam skala yang lebih luas.

Dapat dibayangkan; Jika topik “strategi pembelajaran matematika bagi peserta didik tunanetra” diajarkan pada seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang kelak akan menjadi guru matematika di sekolah reguler; Saat nanti ada peserta didik tunanetra di kelas, mereka telah memahami apa yang harus dilakukan; Dan proses pembelajaran matematika di kelas reguler dapat diikuti oleh semua pesertra didik tunanetra; Bukan tidak mungkin Indonesia akan memiliki ahli-ahli matematika dari kalangan penyandang tunanetra. *Aria Indrawati.

#TunanetraBisaBelajarMatematika  #TunanetraBisaMenjadiAhliMatematika

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top