Accessibility Tools

tunanetra bersama pendamping berjalan di peron stasiun yang dilantainya terdapat guiding block

Relawan, Pendamping, dan Teman Tandem Bagi Tunanetra. Apa Bedanya, sih?

Tunanetra yang mandiri sekalipun terkadang tetap membutuhkan seseorang yang membantu dalam bermobilitas atau melakukan aktivitas tertentu. Lazimnya, tunanetra akan dibantu oleh seseorang yang disebut pendamping. Istilah pendamping ini memang kerap digunakan untuk setiap orang yang membantu atau mendampingi tunanetra. Padahal sebenarnya selain pendamping, ada juga orang-orang yang bisa disebut sebagai relawan atau teman tandem bagi tunanetra. Eh, emang ada bedanya, ya? Jika mengacu pada makna istilah, setidaknya ada tiga perbedaan signifikan antara relawan, pendamping, dan teman tandem bagi tunanetra. Tiga hal tersebut melibatkan peran, fokus kegiatan, dan tingkat keterlibatan dalam mendukung kehidupan Sahabat Tunanetra. Mau tau selengkapnya? Cek infonya berikut!

Baca juga: 3 Trik Menyampaikan Kondisi Ketunanetraan Orang Tua Pada Anak Non Tunanetra

 

Relawan/Volunteer Bagi Tunanetra

Apa itu relawan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah relawan merupakan bentuk tidak baku dari istilah sukarelawan, yang memiliki arti “orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena dipaksa atau diwajibkan). Secara umum, relawan juga dapat dimaknai sebagai seseorang yang sukarela memberikan waktu, tenaga, atau keterampilannya tanpa mengharapkan imbalan finansial secara langsung. Relawan umumnya terlibat dalam sebuah kegiatan sosial dengan tujuan tertentu, misalnya dukungan berupa partisipasi atau kontribusi positif untuk masyarakat.

Jika dikaitkan dengan tunanetra, peran relawan lebih banyak terlibat pada kegiatan yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup singkat. Fokus dukungan dari para relawan untuk tunanetra bisa  terlihat dalam berbagai aktivitas yang lebih sederhana dan dapat diselesaikan dengan cepat. Mulai dari membacakan buku untuk mahasiswa tunanetra yang mencari referensi tugas, relawan yang mendeskripsikan adegan film pada kegiatan nonton bareng, hingga membantu tunanetra bermobilitas dalam kegiatan resmi di sebuah gedung/hotel.

Pada dasarnya, Keterlibatan relawan bersifat periodik dan tergantung pada kebutuhan dan kesepakatan antara relawan dan tunanetra yang dibantu. Oleh karenanya, hubungan antara relawan dan tunanetra biasanya tidak terlalu akrab karena waktu berinteraksi relatif singkat. Bahkan, tak jarang relawan merupakan orang asing yang sama sekali belum dikenal atau ditemui tunanetra. Akan tetapi, Mereka dapat menciptakan pengalaman positif dan membantu memperluas jaringan pertemanan tunanetra, terutama jika menemukan kecocokan dalam topik pembicaraan atau kegiatan yang disukai.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini 5 Fakta Bagaimana Sahabat Tunanetra Bisa Kuliah!

 

2. Pendamping Bagi Tunanetra

Pengertian istilah pendamping dari KBBI adalah (orang) yang mendampingi, menemani, menyertai). Jika dimaknai lebih luas, Pendamping adalah seseorang yang memberikan dukungan, bantuan, atau perlindungan kepada individu lain, khususnya mereka yang mungkin membutuhkan bimbingan atau bantuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pendamping dapat membantu individu mencapai tujuan tertentu atau mengatasi tantangan yang dihadapi.

Seorang pendamping seringkali lebih terfokus pada pemberian dukungan dalam aktivitas harian. Mereka berupaya untuk membantu tunanetra meraih kemandirian dan kesetaraan dalam aktivitas sehari-hari. Mereka mungkin juga bekerja lebih intensif untuk memahami kebutuhan khusus individu yang mereka dampingi. Contoh kegiatan yang dilakukan oleh pendamping adalah menemani tunanetra bepergian ke luar kota, guru pendamping khusus yang membantu siswa tunanetra belajar, hingga pendamping yang menyertai tunanetra dalam menyelesaikan urusan pribadi, misalnya membuka rekening bank, memeriksakan diri ke dokter, atau berbelanja.

Dalam keterlibatannya dengan tunanetra, hubungan pendamping bersifat lebih personal dan berkesinambungan. Seorang pendamping umumnya merupakan orang yang dikenal secara pribadi oleh tunanetra, misalnya teman, kerabat, atau kolega. Hal ini tentu dianggap wajar mengingat dukungan yang diberikan oleh pendamping pada tunanetra juga bersifat lebih pribadi.

Baca juga: Iringi dengan Kasih Sayang, Ini 3 Cara memandirikan Anak Tunanetra

 

3. Teman Tandem Bagi Tunanetra

Definisi umum dari istilah Teman tandem adalah seseorang yang bermitra atau berkolaborasi dengan individu lain untuk melakukan suatu aktivitas yang berkaitan dengan kerja sama. Peran teman tandem cukup penting bagi tunanetra karena keduanya  saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Teman tandem berfokus pada kegiatan yang membutuhkan keahlian khusus, seperti dalam bidang pekerjaan, olahraga, dan menjelajahi alam. Dalam pekerjaan, umumnya tunanetra menyelesaikan tugas berbasis teks, sedangkan rekan tandem menyelesaikan tugas yang bersifat visual, misalnya mendesain, memilih foto/video, dll. Pada bidang olahraga, atlet lari tunanetra membutuhkan teman tandem untuk berlari bersama dan membantu menentukan arah. Sementara untuk penjelajahan alam, tunanetra yang hobi naik gunung atau tracking ke wisata air terjun, wajib memiliki rekan tandem yang memahami cara memandu tunanetra dalam menghadapi medan terjal yang akan ditaklukkan.

Karena membutuhkan keterampilan yang spesifik dan terbatas pada kegiatan tertentu, maka tidak semua orang dapat menjadi rekan tandem bagi tunanetra. Akan tetapi kerja sama yang melibatkan penyelesaian masalah dan mencapai tujuan bersama mampu menciptakan pengalaman inklusif dan penuh kolaborasi.

 

Nah, sudah tahu kan perbedaan antara relawan, pendamping, dan teman tandem bagi tunanetra? Apapun peran dan dukungan yang diberikan ketiganya, tentu dapat membantu Sahabat Tunanetra untuk menjadi individu yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya di tengah masyarakat.

 

*Juwita Maulida

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top