Kegiatan English Contest 2019 telah sukses diselenggarakan pada hari Minggu, 24 November lalu di Kantor Yayasan Mitra Netra Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Diikuti sekitar 40 peserta tunanetra dari kelompok usia 19 tahun ke bawah dan 20 tahun ke atas di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Banten dan Bali. Kontes bahasa inggris khusus tunanetra ini memperlombakan beberapa kategori lomba seperti spelling, speech dan story telling untuk dewasa dan anak-anak.
Pagi hari saat registrasi dibuka, antusiasme nampak jelas di raut muka semua peserta. Antusiasme itu juga menular kepada keluarga dan kerabat yang menyertai para Sahabat Tunanetra sebagai suporter lomba. Hal itu tergambar dengan jelas ketika beberapa peserta dan pendukungya datang satu jam lebih awal dari jam registrasi yang ditentukan oleh panitia saking bersemangatnya. Di sisi lain, dewan juri yang berjumlah 4 orang, juga sangat bersemangat ketika mendapatkan arahan dari tim panitia perumus soal di ruangan lain. Tepat pukul 09.00 WIB, master of Ceremony English Contest 2019 Hadianti Ramadhani, membuka acara di saung Mitra Netra. Dhani yang merupakan penyandang low vision alumni Mitra Netra tersebut, kemudian mempersilahkan Ketua Pengurus Yayasan Mitra Netra, Drs, Bambang Basuki untuk memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan English Contest 2019 yang bertajuk “Reaching Out the World”.
“semoga English Contest yang diadakan Mitra Netra ini bisa menjadi wahana bagi para tunanetra untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengasah skill bahasa inggrisnya “, ungkap Bambang Basuki saat mengakhiri sambutannya.
Usai acara pembukaan, para kontestan diarahkan menuju ke tempat dilangsungkan lomba bahasa inggris sesuai dengan kelompok usia yang ditentukan. Kelompok usia anak-anak dan remaja berada di ruang perpustakaan Mitra Netra. Sedangkan untuk kelompok usia dewasa, lomba dilangsungkan di ruang tengah kantor Mitra Netra. Ketika lomba berlangsung, berbagai reaksi, emosi dan dukungan banyak muncul secara spontan.
Bentuk emosi seperti tegang, grogi, dan percaya diri menggelayuti para tunanetra saat nama mereka dipanggil untuk mulai mendongeng atau berpidato dalam bahasa inggris. Ada beberapa kontestan yang sedikit tersendat ketika lupa hafalan kalimatnya. Tapi tak sedikit pula yang mendongeng dengan gaya-gaya yang unik. Seperti misalnya Pieter dan Rakha, peserta story telling kelompok usia anak-anak. Mereka mengubah karakter suara dan menirukan suara-suara hewan sesuai dengan naskah dalam story telling mereka. Lain halnya dengan Olin. Gadis berusia sekolah dasar ini, sibuk bercerita sambil menunjukkan papan-papan bergambar kepada dewan juri yang nampak seksama memperhatikan. Di ruang tengah, lomba story telling untuk kelompok usia dewasa pun tak kalah seru. Gaya-gaya bercerita yang unik, menggunakan musik sebagai latar belakang cerita dan properti sederhana juga dimanfaatkan para kontestan. Bahkan para Sahabat Tunanetra yang datang jauh dari Provinsi Bali, terlihat menggunakan pakaian adat Bali saat berkompetisi.
“dibandingkan English Contest sebelumnya, memang kontestan story telling tahun ini sangat berkembang dan variatif. Banyak hal-hal unik yang mereka tampilkan saat mendongeng”, komentar Irma Hikmayanti, Ketua Pelaksana English Contest 2019.
Beda dengan para peserta English Contest, para keluarga , pendukung dan juri juga menunjukkan emosi dan perasaan yang lain. Seperti misalnya ibu Prima, ibunda Balqiz yang menenangkan putri kesayangannya yang sedih karena tidak lolos menjadi 5 besar di lomba spelling. Terlihat juga pelukan bangga, tepukan bahu, usapan kepala dan ucapan-ucapan penyemangat yang diberikan kepada anak-anak yang telah menyelesaikan penampilan mereka. Tak jarang pertunjukan kasih sayang itu terlihat sangat mengarukan. Seorang juri bernama Philippe Dagouassat, merasa sangat terkesan ketika diminta untuk menjadi bagian dari English Contest ini. Bahkan dia juga berharap, dapat ikut berpartisipasi di kegiatan serupa di lain waktu.
“Philippe sangat senang sekali dan mendapatkan kesan yang mendalam saat menjadi juri, dia banyak menemukan moment-moment yang membuat dia sangat terharu dan ingin kembali ikut serta di acara-acara Mitra Netra lainnya jika memungkinkan”, ucap salah seorang sahabat Philippe saat menyampaikan komentarnya.
Tepat pukul 12.15 WIB, kegiatan lomba berakhir. Para peserta dan pendukungnya istirahat dan makan siang. Panitia mempersiapkan acara penutupan dan dewan juri berdiskusi di ruangan tertutup untuk menentukan 3 orang pemenang untuk setiap kategori lomba. Satu jam kemudian, acara penutupan English Contest 2019 dilaksanakan di saung Mitra Netra. Master of Ceremony memberikan waktu beberapa menit kepada 2 orang juri yakni, Jack Lee dan Philippe Dagouassat untuk menyampaikan testimonial. Irma Hikmayanti sebagai ketua pelaksana kemudian menyerahkan pengharggan berupa sertifikat kepada setiap juri atas kesediaan mereka berpartisipasi di kegiatan English Contest 2019. 2 orang peserta dari masing-masing kelompok usia juga berkesempatan memberikan kesan dan pesan mereka selama mengikuti kompetisi bahasa inggris ini.
“semoga Mitra Netra dapat menyelenggarakan kegiatan english contest seperti ini juga di Bali. Karena di sana bahasa inggris sudah menjadi sesuatu yang wajib dikuasai, baik untuk melamar pekerjaan atau lainnya. Ajang seperti ini bisa menjadi semangat untuk kita tunanetra belajar menguasai bahasa inggris”, ungkap Didon, salah satu kontestan dari Bali.
Kemudian, acara beralih ke pengumuman pemenang yang dibacakan oleh Kabag Diklat Mitra Netra, Muizudin Hilmi. 3 orang pemenang dipanggil bergantian dari setiap kategori lomba. Hadiah berupa uang tunai diberikan secara simbolis bersama dengan trofi kepada setiap pemenang oleh Ketua Pengurus Yayasan Mitra Netra , Bambang Basuki, Sekretaris Pengurus Yayasan Mitra Netra, Mochammad Ahyar dan para deewan juri. Acara penutupan English Contest 2019 ini ditutup dengan sesi foto bersama antara 12 orang pemenang, dewan juri dan jajaran pengurus Yayasan Mitra Netra.
Sampai ketemu di Mitra Netra English Contest berikutnya, Sahabat Tunanetra!
Daftar Pemenang Mitra Netra English Contest 2019
- Spelling Bee Contest
1st Winner = Eko Rizky Ardiansyah (Bali)
2nd Winner = Tiara Aufanisa (Depok)
3rd Winner = Alfathulloh Radiya (Tangerang Selatan) - Story Telling Contest Group I
1st Winner = Pieter Ardi Jonathan (Bekasi)
2nd Winner = Rakha Adyatma Subagyo (Jakarta)
3rd Winner = Rin Sukma Tegar Muslimah (Bogor) - Speech Contest
1st Winner = Iwan Cahyadi (Bali)
2nd Winner = Fakhry Muhammad Rosa (Depok)
3rd Winner = Sigit Yuliadi (Bandung) - Story Telling Contest Group II
1st Winner = Laraswitha Alayya Mokodongan (Jakarta)
2nd Winner = Didon Kajeng (Bali)
3rd Winner = Adinda Luna Maharani (Jakarta)