Siaran Pers
Menikmati kehidupan yang layak adalah hak asasi yang dijamin oleh konstitusi, dan hak asasi ini berlaku untuk setiap warga negara […]
Accessibility Tools
Menikmati kehidupan yang layak adalah hak asasi yang dijamin oleh konstitusi, dan hak asasi ini berlaku untuk setiap warga negara […]
Tanggal tiga desember datang lagi”. Bagi sebagian besar orang mungkin tiga Desember sama dengan hari-hari lainnya. Bagi yang lahir tiga Desember, itu berarti “hari ulang tahun”, makan-makan, dapat hadiah, dan sebagainya. Atau, yang menikah tiga Desember
“Dialog Pemimpin Muda Tunanetra Masa Depan? Ini luar biasa!” Itulah yang terpikir oleh saya ketika mendengar tentang acara ini untuk pertama kalinya. Yang sudah pernah diadakan sebelum ini adalah “Dialog Pemimpin Senior Tunanetra”. Ini bukan sekedar bergurau; ini benar-benar terjadi. Pertemuan-pertemuan atau kegiatan-kegiatan di tingkat nasional, regional, dan internasional selama ini selalu didominasi oleh para pemimpin senior.
Waktu masih menunjukkan pukul 8.30 pagi, tapi udara terasa begitu panas. Tak heran, karena minggu pagi itu aku berada di Makasar. Baru beberapa menit meluncur dari hotel tempatku menginap ke YAPTI (Yayasan Pengembangan Tunanetra Indonesia) sebuah lembaga tempat di mana para tunanetra di Makasar membekali diri dengan ilmu dan ketrampilan,kerongkonganku mulai terasa kering. Kuteguk air mineral beberapa kali untuk membasahinya, dan, sisa-sisa jus markisa yang sebelumnya masih terasa di lidahku segera lenyap, tersapu air penawar dahagaku.
Namanya Fauzi Mohamad Haidi, biasa dipanggil Fauzi. Ia sudah jadi tunanetra sejak lahir. Saat ini Fauzi bersekolah di SDN 02 Jakarta Selatan, tak lama lagi ia naik ke kelas lima. Sekurang-kurangnya dua kali seminggu Fauzi datang ke Mitra Netra, pusat sumber yang menyediakan layanan pendukung pendidikan bagi tunanetra yang sedang menempuh studi di sekolah umum dan perguruan tinggi.