Dear pengunjung situs Mitra Netra.

Masih ingat dengan Mini Learning Center (MLC) Mitra Netra?

Ada yang baru dari kegiatan MLC. Sejak dua minggu lalu, tepatnya awal Desember, MLC bekerja sama dengan sanggar gunung balong, sebuah sanggar yang memberdayakan anak-anak para pemulung, untuk main angklung bersama.

Seperti halnya kegiatan MLC yang lain, main angklung bersama ini juga dilaksanakan di “saung Mitra Netra”, tempat favorit klien-klien di Mitra Netra, yang berada di halaman belakang kantor istana tunanetra ini.

Ada dua lagu yang sudah dipelajari, seandainya aku punya sayap dan apuse, lagu daerah dari Papua.

Kegiatan main angklung bersama ini diikuti oleh 15 tunanetra. Ada seorang instruktur yang memimpin jalannya latihan. Tiap tunanetra didampingi oleh satu orang anggota sanggar gunung Balong, yang rata-rata siswa kelas satu atau dua SMP, yang bertindak sebagai mentor/pendamping, mengajari para tunanetra bagaimana bermain angklung.

Untuk menyemarakkan suasana bermusik, di samping angklung, ada juga Ari, siswa tunanetra kelas 1 SMA yang bertugas memainkan keyboard sebagai pengiring angklung, serta, kakak pelatih yang biasa dipanggil Mister Black, memainkan gendang.

Sanggar Gunung Balong adalah sebuah komunitas, berlokasi di dekat kantor Mitra Netra, yang didirikan oleh seorang perempuan berhati mulia bernama Lilia, untuk memberdayakan anak-anak para pemulung yang tinggal di sekitar daerah Gunung Balong Jakarta Selatan.

Ada kurang lebih 80 anak di sana. Pagi hari mereka belajar selayaknya anak-anak sekolah, dan siang harinya seusai sekolah, Lia mengajak mereka beraktivitas lain, satu di antaranya bermain angklung.

Kegiatan main angklung bersama ini merupakan salah satu bentuk edukasi, baik untuk anak-anak para pemulung sanggar Gunung Balong maupun siswa tunanetra, mengajarkan pentingnya kebersamaan, saling menolong dan saling berbagi. – Aria.

Leave Comment