tunanetra membawa tongkat, berjalan dengan digandeng pendamping

Ketika bicara tentang isu disabilitas, acapkali fokus kita tertuju pada tantangan fisik atau mental yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas. Namun, ada aspek lain yang mungkin kurang dikenal oleh masyarakat, yaitu Extra Cost of disability. Jika diartikan, extra cost of disability merupakan biaya tambahan yang harus ditanggung oleh penyandang disabilitas dan keluarganya. Lalu apa saja yang mencakup biaya tambahan tersebut? apa dampak tantangan tersebut untuk kehidupan penyandang disabilitas? Apa upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi tantangan tersebut? Untuk mengenal dan memahami topik ini lebih lanjut, baca penjelasannya sampai akhir, ya!

Baca juga: Sudah Tahu Belum? Ini 5 Jenis Extra Cost of Disability yang harus Ditanggung Tunanetra

 

Apa Itu Extra Cost of Disability

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Extra Cost of Disability merujuk pada biaya hidup tambahan yang harus dikeluarkan oleh para penyandang disabilitas dan keluarganya. Hal ini disebabkan lantaran mereka yang memiliki kondisi disabilitas mempunyai lebih banyak kebutuhan dasar untuk menunjang kehidupan sehari-hari dibandingkan orang yang tidak memiliki disabilitas.  Oleh karena itu, biaya hidup tambahan ini tidak ada dalam biaya pengeluaran rutin mereka yang nondisabilitas. Biaya hidup tambahan ini umumnya meliputi segala sesuatu yang diperlukan oleh penyandang disabilitas dalam menunjang aktivitas mereka sehari-hari, mulai dari alat bantu khusus, biaya transportasi tambahan, hingga perawatan medis yang intensif.

Salah satu aspek utama dari Extra Cost of Disability adalah biaya alat bantu khusus. Individu dengan disabilitas seringkali memerlukan peralatan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Misalnya, tongkat putih dan magnifier untuk tunanetra, kursi roda untuk tunadaksa, alat bantu pendengaran untuk penyandang tuli, atau alat bantu lainnya yang tidak diperlukan oleh orang tanpa disabilitas.

Selain itu, transportasi juga dapat menjadi sumber biaya tambahan. Banyak orang dengan disabilitas tidak dapat mengakses dan menggunakan transportasi umum dengan mudah. Ini bisa berarti pengeluaran tambahan untuk layanan taksi yang lebih mahal, modifikasi kendaraan pribadi, atau biaya tambahan untuk pendamping. Biaya transportasi tambahan ini bisa menjadi tantangan lain bagi individu dengan disabilitas untuk mengakses pekerjaan, pendidikan, atau kegiatan sosial lainnya.

Extra Cost of Disability juga mencakup biaya perawatan medis yang mungkin lebih intensif daripada orang tanpa disabilitas. Kunjungan rutin ke dokter, terapi fisik, atau obat-obatan khusus dapat menambah beban finansial yang signifikan.

 

Dampak Extra Cost of Disability bagi Kehidupan Penyandang Disabilitas

Dampak Extra Cost of Disability bagi kehidupan penyandang disabilitas tidak dapat diabaikan. Biaya tambahan yang harus ditanggung oleh mereka dalam memenuhi kebutuhan keseharian bisa memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan. Salah satu yang sangat terasa adalah dampak ekonomi. Biaya-biaya tambahan yang membebani para penyandang disabilitas umumnya cukup besar dan  dikeluarkan sepanjang hidup. Misalnya saja Biaya pembelian, pemeliharaan, dan penggantian alat bantu yang tentunya tidak murah. Biaya transportasi atau obat-obatan sebagai perawatan medis juga mungkin ditanggung seumur hidup.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh tim dari University College London (UCL) menyatakan bahwa penyandang disabilitas merupakan kelompok miskin atau memiliki peluang besar untuk menjadi miskin. Mengingat adanya Extra Cost of Disability, tentunya kerentanan menjadi miskin memang nyata adanya. Fakta lain yang diungkapkan pada jurnal tim UCL, ketika para penyandang disabilitas atau keluarganya termasuk dalam kelompok miskin, maka kemungkinan besar mereka akan tetap miskin. Pasalnya, mereka akan memiliki berbagai tantangan dalam memperoleh pendidikan, mendapatkan pekerjaan yang layak, dan berpartisipasi dalam kehidupan bernegara. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa disabilitas tidak hanya membawa tantangan fisik atau mental, tetapi juga dampak ekonomi yang dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca juga: 4 Keunggulan Software Pembaca Layar NVDA untuk Komputer Sahabat Tunanetra

 

Upaya untuk Mengurangi Extra Cost of Disability

Memahami konsep Extra Cost of Disability merupakan hal penting untuk memastikan bahwa baik Pemerintah maupun masyarakat lebih sadar tentang beban ekonomi yang dihadapi oleh individu dengan disabilitas. Untuk itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meringankan beban biaya tambahan  tersebut. Dalam Undang-Undang no. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas pasal 114 sampai 116 telah diamanatkan untuk mengatur rancangan peraturan turunan terkait konsesi. Konsesi adalah segala bentuk potongan biaya yang diberikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau setiap orang kepada Penyandang Disabilitas berdasarkan kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Mengutip kajian dari Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia tentang ‘Konsesi dan Insentif untuk Mendorong Partisipasi Ekonomi Penyandang Disabilitas di Indonesia’, “pemberian paket konsesi dapat mengurangi biaya yang ditanggung penyandang disabilitas dan mendorong partisipasi mereka dalam perekonomian secara lebih efektif dibandingkan dengan pemberian bantuan tunai (cash transfer) saja. Konsesi ini perlu dipandang sebagai bagian dari paket perlindungan sosial, yang dapat melengkapi peran bantuan tunai secara efektif dan mengurangi dampak negatif ketika penyandang disabilitas berada di bawah garis kemiskinan”.

Adapun sektor  prioritas yang direkomendasikan pada kajian tersebut adalah kesehatan, pendidikan, transportasi, dan utilitas. Hal ini didasarkan pada tingginya biaya tambahan yang ditanggung penyandang disabilitas.

 

Upaya pemberian konsesi ini tentunya tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah. Pihak swasta atau penyedia layanan pun dapat berperan aktif dalam meringankan Extra Cost yang ditanggung penyandang disabilitas. Bahkan masyarakat pun dapat memberikan kontribusi dalam hal ini, yaitu dengan meningkatkan kesadaran dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi para penyandang disabilitas. Dengan demikian, tantangan yang timbul akibat dari adanya Extra Cost of Disability dapat ditangani secara berkelanjutan.

Baca juga: Multi Fungsi! Alat Pemutar Buku Khusus Tunanetra Ini Punya Banyak Fitur Tambahan

 

*Juwita Maulida

Leave Comment