happy-birthday-mitranetra ke-31

14 Mei. Mitra Netra memasuki usianya ke 31 tahun, yang juga berarti lembaga yang memusatkan perhatian pada peningkatan kualitas dan partisipasi tunanetra di bidang pendidikan dan pekerjaan ini memasuki dekade keempat. Puji syukur tak henti dipanjatkan untuk capaian ini. Hanya dengan ijinNyalah, Mitra Netra dapat terus berjuang mewujudkan visi, menjadi pengembang dan penyedia layanan, guna terwujudnya kehidupan tunanetra yang cerdas, mandiri dan dapat bermakna di masyarakat yang inklusif.

Apa yang akan terjadi 10 tahun ke depan, menuju dekade kelima, tentu kita tidak dapat memastikan. Yang jelas, pengalaman melayani tunanetra di masa pandemi selama dua tahun terakhir telah menjadi momentum yang sangat penting. Momentum yang turut menentukan bagaimana Mitra Netra melangkah di dekade keempat kiprahnya untuk Indonesia.

Salah satu dampak pandemi adalah, kita semua, termasuk Mitra Netra, mulai terlatih dan terbiasa melakukan kegiatan secara daring. Memang ada sisi yang kurang dengan kegiatan daring; Namun, sisi lebihnya pun tak dapat diabaikan, yaitu jangkauan layanan yang makin luas dengan biaya layanan yang lebih efisien. Jika sebelumnya, untuk menjangkau tunanetra di pelbagai daerah, Mitra Netra harus mencari mitra kerja, yaitu lembaga di daerah tertentu, yang hal ini ternyata tidak mudah; Dengan layanan daring, Mitra Netra dapat langsung menjangkau para tunanetra yang membutuhkan layanan lembaga ini. Para tunanetra pun demikian. Jika sebelumnya, untuk belajar ke Mitra Netra tunanetra harus tinggal di Jakarta untuk sementara waktu, dengan biaya hidup yang tentu tidak murah; dengan layanan daring, hal itu tidak diperlukan lagi. Syaratnya adalah mereka harus memiliki perangkat yang diperlukan untuk belajar dan tentu akses internet yang relatif stabil.

Pandemi telah mempercepat proses digitalisasi kegiatan umat manusia, termasuk layanan Mitra Netra pada para tunanetra. Mitra Netra pun harus responsif dan antisipatif pada cepatnya perubahan di era industri 4.0; Menyiapkan generasi muda tunanetra agar menyadari dan siap memasuki era digital ini. Diversifikasi peluang kerja yang harus dimulai di fase pendidikan harus lebih mendapatkan perhatian. Langkah-langkah afirmasi mungkin, perlu diantisipasi dan dilakukan, untuk mempercepat kesiapan generasi muda tunanetra serta mempercepat perubahan lingkungan agar lebih inklusif, terutama di sektor pendidikan dan pekerjaan yang menjadi fokus utama Mitra Netra.

Di tahun 2022 ini, di saat Mitra Netra genap berusia 31 tahun, semua berharap pandemi segera mereda dan kita semua mulai masuk ke era endemi. Di era endemi, Virus COVID 19 memang masih ada. Namun, kekebalan komunitas diharapkan telah terbentuk baik kekebalan alamiah maupun kekebalan artifisial karena vaksin; Pada saat bersamaan, tingkat keganasan virus pun secara bertahap mulai menurun hingga akhirnya COVIC 19 menjadi sama seperti influensa pada umumnya.

Jika saat itu datang, maka, kita semua, termasuk Mitra Netra pun bersiap memulai kembali kegiatan tatap muka secara rutin, terutama untuk layanan yang selama pandemi harus dihentikan, karena tidak memungkinkan dilaksanakan secara daring. Di antaranya, pelatihan orientasi dan mobilitas, layanan terapi untuk anak-anak tunanetra dengan disabilitas ganda, pre employment soft skill training, kelas teater dan kelas musik, kelas memasak, dan lain-lain. Harapan untuk dapat menyelenggarakan “math and science day” untuk siswa tingkat pendidikan dasar pun akan dapat diwujudkan.

Untuk layanan tutorial matematika dan pelatihan komputer, kemungkinan untuk menerapkan layanan dua versi pun harus terbuka; Artinya, ada layanan tatap muka untuk klien yang tinggal di jakarta dan sekitarnya; Ada pula layanan daring untuk klien yang tinggal jauh dari Jakarta yang juga membutuhkan. Demikian juga dengan kelas programming. Sebaliknya, jika ada kegiatan yang lebih efektif dan efisien dilaksanakan secara daring, contohnya pelatihan menulis, itu pun akan dilakukan.

Hadirnya Mitra Netra di Indonesia selama lebih dari tiga dekade ini tidak dapat dilepaskan dari peran para partner, baik nasional maupun internasional; Baik lembaga maupun individu. Sebagai lembaga nir laba, Mitra Netra masih tetap berkomitmen untuk menerapkan layanan tanpa biaya kepada para klien. Kalaulah mereka diharapkan memberikan kontribusi, itu bersifat sukarela sesuai kemampuan, yang jumlahnya tidak seberapa, dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa memiliki keluarga klien pada peran Mitra Netra untuk anak/anggota keluarga mereka yang menyandang tunanetra. Olehkarenanya, penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Mitra Netra selama ini tak henti disampaikan. Mitra Netra percaya, kebaikan yang selama ini dibangun dan diberikan akan terus menghadirkan kebaikan-kebaikan berikutnya.

Stabilitas Mitra Netra selama lebih dari tiga dekade ini juga tidak mungkin terjadi tanpa loyalitas para karyawan yang ada di dalamnya. Loyalitas pada perjuangan Mitra Netra untuk para tunanetra tentu tidak terjadi begitu saja. Butuh proses dan waktu; Butuh pula komitmen dan konsistensi para pembina dan pengurus untuk membangun kehidupan para karyawan yang mengabdi dan berdedikasi pada perjuangan Mitra Netra. Bekerja bersama-sama selama berdekade telah membuat para karyawan, pengurus dan pembina menjadi satu keluarga yang harmonis. Memaknai perbedaan sebagai rahmah yang saling melengkapi, untuk tumbuh dan mengatasi pelbagai tantangan.

Dirgahayu Mitra Netra ke31. #Mitra Netra ada untuk tunanetra Indonesia.
*Aria Indrawati.

Leave Comment