Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya menantang Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk melakukan pembuatan buku braile bagi tuna netra. Bima beralasan, peran pemerintah untuk penyediakan kebutuhan buku dan audio bagi tuna netra sangat dibutuhkan.
Pemerintah Kota Bogor baru saja mencanangkan 1.000 buku untuk dikonversikan ke dalam huruf braile di Balai Kota Bogor, Senin (25/7). “Kepada sabahat saya, wali kota juga, yang orangnya aktif di media sosial dan gemar berbuat sosial, Ridwan Kamil untuk membantu penyediaan buku bagi saudara kita yang mempunyai keterbatasan tuna netra,” pintanya di Balai Kota, Senin (25/7).
Bima berujar, peran pemerintah sangat diperlukan untuk menfasilitasi penyediaan buku berhuruf braile, juga audio CD bagi tuna netra. “Dengan demikian, dengan bantuan peran pemerintah kebutuhan buku dan petunjuk audio bagi tuna netra dapat terpenuhi,” katanya.
Pemkot Bogor sendiri bersedia menulis ulang 1.000 buku yang nantinya akan dikonversikan ke dalam buku braile dan audio bagi tuna netra dengan bantuan teknologi dari IMB Indonesia dan Yayasan Mitra Netra.
Para relawan nantinya akan menulis ulang buku-buku yang akan dikonversikan ke dalam huruf braile sesuai judul buku yang dinginkan para relawan. Secara teknis para relawan terlebih dulu mendaftar ke seribubuku.kebi.or.id, selanjutnya para relawan akan menulis ulang buku yang akan dikonversi.
“Buku apa saja, novel, pengetahuan atau biografi. Karena sejauh ini, buku yang sudah dikonversikan ke huruf braile baru sebatas buku pelajaran. Padahal tuna netra pun butuh buku-buku bacaan lainnya,” kata Ketua Yayasan Mitra Netra, Anita Ratnasari Tanjung menambahkan.
Ia pun menyebutkan, dari sekitar 10.000 judul buku yang diterbitkan setiap tahun di Indonesia, kurang dari 3% saja yang dialihkan ke dalam bentuk yang aksesibel bagi tunanetra, baik dalam bentuk buku braille maupun buku audio digital dalam bentuk CD (buku bicara).
Vento Saudale/BWJ, BeritaSatu.com
http://www.beritasatu.com/aktualitas/376308-soal-buku-braile-bima-arya-tantang-ridwan-kamil.html
