Beberapa orang memegang banner logo 30 tahun Timbuk 2

Siapa bilang, jika seseorang tidak memiliki penglihatan maka tak dapat menikmati kesenangan dan kegembiraan? Bagi Sahabat tunanetra, banyak hal sederhana yang dapat dilakukan untuk menciptakan kesenangan dan kegembiraan tersebut. Seperti halnya pada hari Minggu, tanggal 22 September 2019. Meskipun matahari masih malu-malu muncul di ufuk timur, halaman depan Yayasan Mitra Netra telah dipenuhi oleh belasan Sahabat tunanetra yang berceloteh penuh semangat. Pagi itu mereka berencana mengikuti kegiatan sepeda tandem yang dilaksanakan berkat kerjasama Mitra netra dan Timbuk2 Indonesia.

Beberapa orang memegang banner logo 30 tahun Timbuk 2

Timbuk2 adalah brand tas terkemuka dari San Francisco yang ditemukan pertama kali dari seorang pengirim pesan bernama Rob Honeycutt. Dalam rangka merayakan 30 tahun berdirinya, Timbuk2 di seluruh dunia melaksanakan berbagai kegiatan. Dengan tema “Don’t Leave Your Friends Behind”, Timbuk2 Indonesia mengajak Sahabat Tunanetra menikmati pengalaman baru dan seru bersepeda tandem. Menurut Putra Septian, Brand Executive Timbuk2 Indonesia, ide kegiatan ini sebenarnya tak jauh dari sejarah Timbuk2 sendiri.
“asal mula Timbuk2 itu dari seorang pengirim pesan yang menggunakan sepeda. Selain itu sepertinya belum pernah ada juga kegiatan yang mengajak teman-teman tunanetra bersepeda tandem, jadi muncul ide kegiatan ini”
Ajakan bersepeda tandem ini tentu saja disambut dengan antusias oleh Mitra Netra. Walau pun para peserta tunanetra diharuskan berkumpul di Mitra netra pukul 5.30 WIB, mereka tetap bersemangat. Bahkan ada yang telah datang sejak 5.15 WIB saking semangatnya. Tri Winarsih, Kepala Bagian Sekretariat Yayasan Mitra Netra yang menjadi pendamping di kegiatan ini menegaskan hal tersebut.
“pastinya teman-teman tunanetra sangat antusias, karena naik sepeda tandem ini unik dan pengalaman pertama untuk mereka”
Tepat pukul 6.15 WIB, mini bus berangkat dari Mitra Netra menuju kawasan Gelora Bung Karno (GBK), tempat pertemuan Sahabat Tunanetra dan relawan sepeda tandem. Tiba di kawasan GBK, para relawan dan Sahabat Tunanetra saling berkenalan, berbincang dan sempat berfoto dengan latar belakang patung Soekarno. Setelah mendapatkan arahan dari panitia, 30 pasangan relawan dan tunanetra, yang juga melambangkan perayaan 30 tahun berdirinya Timbuk2, segera bersiap-siap untuk mengendarai sepeda tandemnya masing-masing. Rute yang akan ditempuh adalah sstart dari patung Soekarno GBK hingga finish di Cyclo Coffee Senopati, di Sudirman Central Business District (SCBD). Saat kegiatan bersepeda dimulai, kawan-kawan dari WMS (West bike Messenger) bertindak sebagai marshal-pemandu rute- sekaligus menjaga agar tidak ada pasangan sepeda tandem yang tertinggal.

pasangan sepeda tandem relawan dan tunanetra melintasi jalan.

Banyak kejadian lucu dan seru saat Sahabat Tunanetra menjajal pengalaman baru bersepeda tandem. Ada cerita Sahabat Tunanetra yang baru pertama kali mengetahui bentuk sepeda tandem, ada juga yang merasa cemas dan takut jatuh saat mulai mengayuh sepeda. Cerita lucu juga dialami seorang relawan yang mengatakan bahwa dia tidak banyak mengayuh sepeda, karena tunanetra yang menjadi pasangan sepeda tandemnya sangat bersemangat. Akibat terlalu bersemangat, si tunanetra mengayuh sepeda cukup kencang, sehingga si relawan cukup mengarahkan sepedanya tanpa perlu sering-sering mengayuh. Kontan, kejadian tersebut membuat banyak pasangan sepeda tandem lain meledak tertawa.
Cerita lucu lain datang dari Iklil Syamsurizal. Tunanetra low vision ini bercerita bahwa tadinya dia tidak tahu apa itu sepeda tandem. Tapi ketika dia menaiki sepeda tandemnya, ternyata Iklil sudah pernah tahu sepeda seperti itu sebelumnya.
“ternyata aku sudah pernah tahu sepeda seperti ini di tempat-tempat wisata, tapi aku nggak tahu itu namanya sepeda tandem, soalnya di tempat wisata selalu disebut dengan sepeda sewaan, bukan sepeda tandem. Ha ha ha…”, ujar Iklil sambil terbahak.

dua pasang sepeda tandem saling balap

Keseruan terus berlanjut. Jika pada awalnya Sahabat Tunanetra mengalami perasaan canggung, ngeri atau takut, setelah beberapa saat, mereka mulai menikmati mengendarai sepeda tandemnya. Sewaktu melewati tanjakan atau turunan, mereka berteriak gembira. Selama bersepeda, para relawan pun tak lupa mendeskripsikan kejadian yang terjadi atau bangunan yang dilewati pada Sahabat Tunanetra. Di beberapa titik, kegiatan bersepeda terhenti beberapa menit untuk melakukan sesi foto. Senyum ceria menghiasi wajah-wajah Sahabat Tunanetra. namun tak jarang mereka juga tak sabar berlama-lama saat berfoto, ingin segera mengayuh sepedanya kembali.
tak terasa rute GBK-SCBD telah dilalui dua kali putaran. Panitia berinisiatif menambah satu rute putaran melihat semangat dan antusiasme Sahabat Tunanetra. Sekitar pukul 8.30 WIB, rombongan sepeda tandem finish di Cyclo Coffee. Sambil menyantap sajian snack dan coffee break, acara ramah tamah dimulai. Dibuka dengan sambutan Mr. Ken Co General Manager of Business Development Timbuk2 dan Ibu Tri Winarsih Kabag Sekretariat Yayasan Mitra Netra sebagai perkenalan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pengenalan dan launching produk dari Timbuk2.
“tujuan pemilihan tema Don’t Leave Your Friends Behind adalah kita ingin menjadi brand yang bermanfaat untuk community dan kali ini Timbuk2 Indonesia memilih Mitra Netra sebagai partner-nya”, ungkap Putra Septian di atas panggung.
Lalu MC meminta beberapa relawan dan Sahabat tunanetra untuk memberikan testimonial yang berlanjut dengan pembagian door prize dan games. Kemeriahan acara bertambah ketika band Mitra Netra memainkan musik akustik yang membuat seluruh peserta ikut bernyanyi dan bertepuk tangan mengikuti irama lagu. Pukul 10.00 WIB, acara ditutup dengan pembagian goody bag dan foto bersama di depan Cyclo Coffee.

seluruh peserta kegiatan sepeda tandem berfoto bersama di depan cyclo coffee
Di hari Minggu pagi yang cerah itu, Mitra Netra dan Timbuk2 Indonesia telah menjalin persahabatan. Persahabatan yang membuat Sahabat Tunanetra mengalami pengalaman baru yang menyenangkan dan tak terlupakan. Sebuah persahabatan yang membuat Sahabat Tunanetra bertemu dengan sahabat-sahabat relawan yang baru. Sebuah jalinan persahabatan yang diharapkan akan terus dibina dan dipererat dalam banyak kerjasama di lain waktu. Terimakasih Timbuk2 Indonesia!

*Juwita Maulida