Para penyandang tunanetra bakal semakin terbantu. Yayasan Mitra Netra, lembaga yang aktif membantu para penyandang cacat netra, belum lama ini meluncurkan penyulih huruf braille versi terbarunya. Sesuai dengan pembuatnya, peranti lunak ini dinamai Mitra Netra Braille Converter (MBC) Versi 5.

MBC Versi 5 merupakan pengolah kata huruf braille yang diciptakan untuk memperlancar proses produksi dan distribusi buku braille di Indonesia. Menurut juru bicara Yayasan Mitra Netra, Aria Indrawati, pengembangan penyulih huruf braille ke versi 5 ini telah dilakukan sejak pertengahan tahun lalu, namun baru diresmikan penggunaannya di Kementerian Pendidikan Nasional pada Rabu dua pekan lalu.

“Kami berhasil memperbarui peranti ini, untuk mempermudah rekan-rekan tunanetra dalam membaca,” ujar Aria melalui siaran persnya pekan lalu.

Kendala utama yang dihadapi penyandang tunanetra adalah minimnya ketersediaan buku braille, karena ketiadaan sistem produksi dan distribusi yang efisien. Karena itulah Mitra Netra merintis usaha membuat para penyandang tunanetra bisa membaca melalui peranti ini. Mereka juga tak perlu membayar mahal untuk membeli peranti lunak dari luar negeri.

Peranti ini disusun oleh tim yang terdiri atas para pengembang yang berasal dari alumnus dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), serta tim ahli braille. Mereka, antara lain, Effendi Susanto, Arie Triono, Wicaksono, M. Ahyar, dan Irwan Dwi Kustanto. Penelitian dan pengembangan mereka didanai Abilis Foundation Finlandia.

MBC berfungsi mengolah kata dalam file berformat braille sebagai salah satu tahap produksi buku braille. Pengolahan dilakukan dalam dua langkah, yakni mengolah kata dalam format huruf latin dan diketik ulang dalam file “Word”. MBC akan mengubah format “Word” ke dalam format huruf braille secara otomatis.

Dengan sekali klik atau enter, berapa pun jumlah halaman Word seketika akan berubah menjadi file berformat braille. “Sangat praktis,” ujar Aria. Sedangkan untuk mengolah kata berupa simbol angka, simbol matematika, fisika, dan kimia, bisa dilakukan dengan mengetikkan simbol braille dari lambang tersebut langsung ke format braille. Hal ini dilakukan dengan menggunakan “moda enam tombol” atau six-key-mode.

MBC Versi 5 diklaim memiliki beberapa kelebihan dibanding versi sebelumnya. Antara lain lebih kompatibel dengan sistem operasi Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Office XP, Office 2003, dan Office 2007. Peranti ini juga punya fungsi multi-copy printing untuk melakukan pencetakan lebih dari satu dokumen yang sama. Selain itu, dilengkapi antarmuka pengguna dua bahasa (Indonesia dan Inggris) sehingga dapat dipakai secara internasional. “Ini satu-satunya di dunia,” katanya.

Peranti lunak anyar ini juga punya fungsi halaman referensi. MBC akan menyebutkan secara otomatis halaman asli dari file “Word” yang dikonversinya. Sedangkan fungsi lainnya yakni penerjemahan braille grade 1 dan 2, untuk bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Grade 1 dimaksudkan sebagai penulisan kata dalam braille secara penuh sesuai dengan huruf latin aslinya. Sedangkan grade 2 merupakan penulisan kata dalam huruf braille dengan menggunakan singkatan yang resmi diciptakan atau disebut tulisan singkat (tusing). “Sistem tulisan singkat ini untuk mempercepat tunanetra membaca dan menghemat kertas braille yang mahal.”

Sedangkan fungsi penerjemahan balik (back translation) adalah dari format braille ke format teks latin baik bahasa Indonesia atau Inggris. Fungsi ini diperlukan jika file format braille diperlukan untuk dikonversi kembali dalam format “Word”.

Dia juga menjelaskan template pengaturan kertas menggunakan standar nasional dan internasional, termasuk untuk pencetakan dalam bentuk setengah kertas standar nasional yang biasa digunakan untuk buku anak-anak. Standar nasional untuk mencetak buku braille adalah 10 x 12 inci dengan kapasitas 27 baris per halaman dan 35 karakter per baris. Sedangkan standar internasional adalah 11 x 11,5 inci dengan kapasitas 26 baris per halaman dan 40 karakter per baris.

Sebelumnya, Mitra Netra menggunakan MBC versi 4. Peranti lunak ini mulai dikembangkan pada 1997 dengan sistem operasi Under DOS. MBC lantas dikembangkan pada versi yang lebih tinggi hingga versi terakhir ini. Mitra Netra juga memulai layanan perpustakaan braille online (www.kebi.or.id) yang beranggotakan produser buku braille di Indonesia, sejak 2004.DIAN YULIASTUTI

www.korantempo.com/korantempo/koran/2010/06/06/Digital/index.html

Leave Comment