Semua Berawal dari pertemuan saya – Aria, Kabag Humas Mitra Netra – dengan Bapak Febby Handoyo, teman saat masih di Semarang dulu, yang sudah sejak lama bekerja di FIF pada pertengahan tahun 2010. Saya mendapatkan kontak Pak Febby dari teman SMP, yang saya temui saat reuni sekolah awal Juni 2010.

Perkenalan dengan Mitra Netra diawali dengan kunjungan Pak Febby ke Mitra Netra. Seusai melihat seluruh kegiatan yang ada, mulailah kami membahas kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan.

Langkah awal yang kongkrit adalah berupa kontribusi/donasi FIF untuk mendukung kegiatan penerbitan majalah diffa, majalah bulanan keluarga humanis yang berisi informasi tentang disabilitas, yang Mitra Netra luncurkan pada 28 Oktober lalu.

Kegiatan selanjutnya, adalah niat perusahaan ini untuk mempekerjakan karyawan tunanetra. Ide ini muncul setelah para pimpinan perusahaan membaca publikasi Mitra Netra di media massa, saat Mitra Netra berhasil menempatkan 11 tunanetra sebagai tele-sales/tele-marketing agent di dua bank ternama di Jakarta. Publikasi tersebut telah mendorong Pak David, Direktur Finance berkunjung ke Mitra Netra, guna menyaksikan langsung apa yang Mitra Netra lakukan untuk para tunanetra.

Sebelum meninggalkan Mitra Netra, Pak Direktur menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Mitra Netra dalam pemberdayaan tunanetra, tidak hanya dengan perusahaan yang langsung di bawah kepemimpinannya, namun juga perusahaan lain yang masih dalam satu holding.

Kamis 9 Desember lalu, pertemuan berikutnya diadakan, dan kali ini pertemuan mulai membahas hal yang sangat teknis. Tim IT FIF mempresentasikan beberapa aplikasi yang dipakai oleh karyawan yang bertugas di bidang tele-sales, call center serta kredit, untuk meminta pendapat tim IT Mitra Netra apakah aplikasi tersebut dapat digunakan oleh para tunanetra. Sedangkan, personil IT Mitra Netra mempresentasikan software pembaca layar yang selama ini membantu tunanetra saat mengoperasikan komputer. Dua pilihan diberikan, comercial software yang paling canggih di dunia, dan open-source software yang saat ini telah dapat memenuhi kebutuhan penggunaan komputer sehari-hari.

Tampaknya, kedua lembaga ini sudah makin mendekati tujuan utama kerja sama yang telah disepakati. Dalam waktu tak lama lagi, setidaknya awal tahun 2011, akan ada sekurang-kurangnya empat orang tunanetra yang akan bergabung, menjadi bagian dari “profit making process” di perusahaan tersebut. Dan, mengingat perusahaan ini memiliki banyak cabang di seluruh tanah air, kesempatan ini tidak hanya akan dinikmati oleh tunanetra di Jakarta, tapi juga di kota-kota lain di Indonesia. Ayo! Sahabat Tunanetra! Saatnya berkarya! *Aria.

Leave Comment