Salah satu layanan yang Mitra Netra sediakan pada tunanetra adalah pendampingan untuk mengikuti ujian paket A, B, dan C. Paket A setingkat SD, paket B setingkat SMP, dan paket C setingkat SMA, adalah jalur pendidikan non formal yang disediakan oleh system pendidikan nasional kita untuk memfasilitasi warga Negara Indonesia yang tidak memiliki kesempatan mengenyam pendidikan di sekolah karena sebab apa pun.

Pendampingan mengikuti ujian paket A, B dan C diberikan kepada tunanetra yang belum menempuh pendidikan, namun dari sisi usia sudah tidak memungkinkan lagi untuk bersekolah bersama anak-anak sekolah lainnya.

Periode tahun ajaran 2016-2017 ini, misalnya, ada lima orang tunanetra yang sedang dipersiapkan mengikuti ujian paket B dan C. Satu di antaranya, adalah Nina, tunanetra yang telah berusia 25 tahun, ia menjadi tunanetra saat berusia 13 tahun, – saat duduk di bangku SMP. Selama 12 tahun,ia tinggal saja di rumah tidak bersekolah dan tidak melakukan kegiatan apa pun.

Setelah tim Mitra Netra memberikan pendampingan padanya, termasuk berkomunikasi dengan orang tuanya, bahwa sangat penting bagi Nina mendapatkan pendidikan dan ketrampilan agar dapat hidup mandiri nanti, orang tua Nina akhirnya memberikan dukungan pada Nina untuk belajar di Mitra Netra. Nina pun sangat bersemangat mengikuti pendidikan dan pelatihan di Mitra Netra.

Saat ini, Nina dan beberapa tunanetra lain sedang dipersiapkan mengikuti ujian Paket B pada pertengahan tahun 2017 mendatang.

Dalam proses mempersiapkan tunanetra mengikuti ujian paket, baik A, B maupun C, Mitra Netra menggunakan metode “peer learning”. Artinya, Mitra Netra meminta tunanetra lain yang berpendidikan lebih tinggi, untuk membantu teman sesama tunanetra yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian paket A, B maupun C.

Sebagai contoh, Nina, saat ini dibantu oleh Gifari, – anak muda yang menjadi tunanetra setelah lulus SMA dan saat ini sedang menyiapkan diri untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi tahun 2017. Gifari telah mendapatkan layanan rehabilitasi dan pelatihan terlebih dahulu, sehingga ia telah dapat membaca dan menulis Braille, serta dapat menggunakan komputer. Saat ini Gifari berperan sebagai “mentor” bagi Nina, mendampingi Nina menyiapkan diri untuk mengikuti ujian paket B tahun 2017.

Agar Gifari memiliki kapasitas untuk menjadi “mentor” bagi Nina, staf Mitra Netra sebelumnya memberikan arahan kepada Gifari tentang kurikulum yang harus diperlajari oleh mereka yang akan mengikuti ujian paket B.

Metode “peer learning” atau belajar dengan sesama teman ini telah Mitra Netra terapkan dalam layanan pendampingan mengikuti ujian paket A, B dan C sejak lima tahun terakhir, dan terbukti berhasil dengan sangat efektif.

Aanak-anak muda tunanetra yang telah menikmati layanan di Mitra Netra sebagian besar memiliki kecenderungan untuk membantu sesama tunanetra. “Maju bersama” itulah prinsip mereka. *Aria Indrawati.

Leave Comment