Namanya Indri Alifa Salsabilla, biasa dipanggil Salsa. Ia siswa tunanetra kelas lima, di sebuah SD negeri di Jakarta Selatan. Hampir tiap hari Salsa ke Mitra Netra setelah pulang sekolah, untuk belajar dan meminjam buku di perpustakaan. Mata pelajaran yang ia senangi adalah Matematika. Salsa ingin menjadi guru Matematika.

Di samping Salsa, ada juga Esa Ana Mirabellia, biasa dipanggil Esa. Esa adalah gadis tunanetra asal Purwokerto, saat ini kuliah di Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Bahasa Inggris di Universitas Atmajaya Jakarta. Seperti Salsa dan tunanetra muda lainnya di Jakarta, Esa juga pengunjung rutin perpustakaan Mitra Netra. Ia senang membaca karya sastra bermutu serta buku-buku motivasi.

Ada lagi Gita. Di samping menyandang tunanetra, Gita juga mengalami hambatan kecerdasan. Jadi, Gita tak dapat menjalani pendidikan seperti anak tunanetra lain yang tidak mengalami gangguan kecerdasan. Meski demikian Gita rajin datang ke Mitra Netra. Di Yayasan ini, Gita belajar berteman, mengikuti kelas memasak, belajar main angklung, dan juga menjadi pengunjung setia perpustakaan.

Senin 25 Juni lalu, Arif Budiman, pemuda tunanetra asal Bogor, baru saja menyelesaikan ujian skripsi di program studi ilmu kesejahteraan sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Arif termasuk tunanetra yang terlambat bersekolah, karena ketidakmengertian orang tuanya. Namun, itu tak membuat ia patah semangat. Layanan pendidikan yang Mitra Netra sediakan, termasuk layanan perpustakaan yang menyediakan semua buku pelajaran yang ia butuhkan, telah membantu Arif Budiman menempuh pendidikan hingga menyelesaikan pendidikan tingginya.

Perpustakaan Mitra Netra yang menyediakan buku baik buku audio digital maupun buku Braille adalah tempat yang “langka” di Indonesia. Jika untuk anak-anak kurang mampu banyak warga masyarakat mendirikan “taman bacaan” guna membantu mereka agar dapat membaca buku. Sedang bagi tunanetra, belum banyak inisyatif dilakukan untuk membuat tunanetra dapat mengakses literasi. Itu sebabnya, layanan produksi dan distribusi buku serta layanan perpustakan untuk tunanetra merupakan salah satu layanan strategis yang Mitra Netra sediakan, sebagai bagian penting dari program pemberdayaan tunanetra.

Sejak berdiri hingga saat ini – selama 21 tahun -, layanan perpustakaan Mitra Netra telah memungkinkan tunanetra menempuh pendidikan di sekolah umum hingga perguruan tinggi secara inklusif, bersama siswa lain yang tidak tunanetra. Salsa, Arif Budiman dan Esa adalah contoh kongkritnya. Salsa dapat belajar bersama teman-temannya di sebuah SD negeri di Jakarta Selatan, karena Mitra Netra senantiasa menyediakan semua buku yang ia butuhkan untuk belajar di sekolah. Begitu juga Arif Budiman.

Setelah mengalami proses renovasi sejak awal April lalu, saat ini lantai dasar ruang perpustakaan akan dapat segera difungsikan kembali. Di dalam ruang perpustakaan yang baru ini, terdapat sudut untuk pelayanan, tempat membaca buku yang nyaman, internet kafe, serta rak-rak yang dirancang dengan sangat praktis untuk menyimpan koleksi buku audio digital dan buku Braille.

Melalui forum ini, Mitra Netra menyampaikan ucapan terima kasih kepada para sahabat, yang telah berperan memberikan donasi, sehingga memungkinkan Mitra Netra untuk melakukan renovasi ruang perpustakaan kami.

Saat ini upaya penghimpunan dana masih terus dilaksanakan. Karena Mitra Netra masih harus membangun lantai dua di atas ruang perpustakaan yang baru tersebut. Lantai dua ini akan dimanfaatkan untuk ruang produksi buku audio, yang meliputi studio rekaman untuk membaca, ruang editing, ruang duplikasi dan labeling serta ruang packaging dan pengiriman. Di samping itu, Ruang produksi buku Braille juga akan ditempatkan di lantai dua tersebut. Hal ini perlu dilakukan mengingat ruang yang ada saat ini tidak lagi memadai untuk menjalankan fungsi produksi buku audio digital dan buku Braille.

Setelah 10 tahun Mitra Netra menempati kantor di jalan Gunung Balong II Nomor 58, Lebak Bulus III Jakarta Selatan, Yayasan ini terus menjalankan dan mengembangkan fungsi sebagai penyedia dan pengembang layanan bagi tunanetra guna mewujudkan kehidupan tunanetra yang cerdas, mandiri dan bermakna dalam masyarakat inklusif.

Layanan produksi dan distribusi buku untuk tunanetra Mitra Netra saat ini telah menjangkau 38 kota di 14 propinsi di Indonesia, dan melayani lebih dari 2000 tunanetra. Sedang kapasitas produksinya adalah 300 judul buku audio dan 150 judul buku Braille. Jumlah ini akan terus bertambah, dan harus terus bertambah, karena Mitra Netra memimpikan setiap tunanetra di negeri ini dapat dengan mudah memperoleh dan membaca buku.

Olehkarena itu, adalah penting untuk memperbesar kapasitas produksi buku Yayasan Mitra Netra, dan salah satu langkah yang harus ditempuh adalah dengan menyediakan ruang yang lebih memadai tempat kegiatan produksi tersebut dilakukan.

Dana yang masih dibutuhkan guna membangun ruang produksi buku untuk tunanetra Yayasan Mitra Netra adalah Rp300,000 (tigaratus juta rupiah). Melalui forum ini, Mitra Netra kembali mengajak para sahabat untuk bersama-sama Mitra Netra mewujudkan impian ini. Sahabat Mitra Netra yang hendak berpartisipasi dapat menyalurkan donasi tersebut keBank BCA KCP Bona Indah, nomor rekening 6080279441, atas nama Yayasan Mitra Netra. Guna mempermudah proses rekonsiliasi bank, setelah para sahabat menyalurkan donasi tersebut, mohon untuk dapat menginformasikannya ke Yayasan Mitra Netra melalui email office @mitranetra.or.id

Atau via telepon ke 021-761386 dengan contact person Ibu Tri Winarsih, Kepala Sekretariat Yayasan Mitra Netra.

Donasi yang teman-teman berikan akan memungkinkan Mitra Netra terus mengembangkan fungsi sebagai organisasi lokomotif penggerak kemajuan tunanetra Indonesia, satu di antaranya menumbuhkembangkan masyarakat tunanetra yang gemar membaca dan belajar melalui program produksi dan distribusi buku untuk mereka. * Aria Indrawati.

Leave Comment