Sabtu 15 Desember. Di saat kebanyakan orang sedang bersantai menikmati hari libur akhir pekan, kurang lebih 20 orang karyawan ABM – produser alat berat – berada di salah satu ruang pertemuan di Gedung TMT 1, kantor mereka yang berada di kawasan Cilandak Jakarta Selatan. Pagi itu mereka tidak bekerja seperti hari kerja biasanya, dan mereka juga tidak sedang lembur.

Di hadapan mereka ada sebuah laptop yang mereka bawa dari rumah masing-masing. Di samping laptop tersebut ada buku. Apa yang mereka kerjakan? Mereka mengetik ulang buku yang ada di hadapan mereka ke dalam dokumen ms word, dan akan menyerahkan hasil ketikan tersebut ke Yayasan Mitra Netra, untuk selanjutnya diproses menjadi buku Braille.

Sabtu pagi itu adalah acara “kick off” kegiatan “Type To Read”. Karyawan ABM berkomitmen membantu Mitra Netra dengan menjadi relawan, mengetik ulang buku populer ke dokumen ms word, dan selanjutnya diproses menjadi buku Braille.

Kegiatan “Type To Read” ini merupakan bagian dari gerakan “Seribu Buku Untuk Tunanetra”, yang telah Mitra Netra adakan sejak tahun 2006 lalu.

Seribu Buku Untuk Tunanetra mengajak masyarakat menjadi relawan, membantu mengetik ulang buku-buku populer ke dokumen ms word, untuk selanjutnya diproses menjadi buku Braille.

File buku Braille ini kemudian akan diunggah ke perpustakaan Braille on line www.kebi.or.id – KEBI singkatan dari Komunitas E-Braille Indonesia, yang beranggotakan produser buku Braille di seluruh Indonesia. Melalui KEBI, seluruh buku yang diproduksi Mitra Netra, termasuk yang disumbangkan oleh para relawan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Masyarakat yang menjadi relawan ini berasal dari pelbagai kalangan. Ada pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, serta karyawan kantor/perusahaan.

Menurut Shahnan Purba, Director of Support Service ABM, perusahaan ini berencana melibatkan seluruh karyawan dalam kegiatan “type to read” ini. Syahnan mengatakan bahwa di seluruh Indonesia, dengan lima anak perusahaan, ABM memiliki 18 ribu karyawan.

Menurut Josephine Satyono, Konsultan CSR perusahaan tersebut, Untuk tahap pertama, yang dimulai sejak 15 Desember hingga 30 Maret 2013, karyawan ABM berencana menyumbangkan 15 judul buku. Josi, begitu ia biasa disapa, mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi kegiatan yang berkesinambungan. Para karyawan yang telah berkomitmen melakukan kegiatan Type To Read ini berencana melakukannya setelah jam kerja kantor secara bersama-sama. “Satu buku diketik rame-rame, biar cepat selesai”, begitu ungkap mereka.

Acara kick off Type To Read ini diadakan sekaligus memperingati hari Disabilitas Internasional 3 Desember dan hari Volunteer Internasional 5 Desember.

Apa yang dilakukan ABM patut dijadikan contoh oleh perusahaan lain di negri ini. *Aria Indrawati.

Leave Comment