Pada bulan September 2017 lalu, Yayasan Mitra Netra telah menyelenggarakan pertemuan dengan bagian “collecting” bank HSBC. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk membahas kemungkinan menempatkan tunanetra sebagai tenaga kerja pada devisi “collecting” di bank tersebut. Tugas staf di bagian “collecting” ini adalah melakukan penagihan kartu kredit dan kredit tanpa agunan yang bermasalah, yang telah mencapai level 5, yaitu yang telah dilaporkan ke Bank Indonesia. Untuk tugas tersebut, bank HSBC ingin mencoba mempercayakannya pada tunanetra.

Keinginan bank HSBC ini tidak lepas dari peran PT DNN, sebuah perusahaan outsourcing penyedia tenaga kerja, yang selama kurang lebih lima tahun terakhir aktif menjadi partner beberapa bank di Jakarta, termasuk untuk penyaluran tenaga kerja tunanetra.

Keinginan bank HSBC ini tentu saja menjadi angin segar bagi tunanetra yang berminat berkarir di sektor perbankan, khususnya di bidang tele service. Hal yang masih disayangkan adalah hingga kini baru bank-bank swasta saja yang berkomitmen menerima tunanetra bekerja. Sementara, bank-bank milik pemerintah justru masih belum memiliki keberanian mempekerjakan tunanetra. Hal ini dikarenakan mereka belum tahu bagaimaana mempekerjakan tunanetra. Alih-alih bertanya, kepada Yayasan Mitra Netra misalnya, mereka justru menghindari.  *Aria Indrawati.

Leave Comment