seorang laki-laki sedang bekerja di depan laptop

“Sejak belajar komputer dengan bantuan aplikasi pembaca layar, saya mulai tertarik dengan hal yang berkaitan dengan teknologi. Salah satunya mengenai proses pembuatan aplikasi berbasis website”, buka Agustinus Sunaryadi, salah satu peserta pelatihan programming Yayasan Mitra Netra ketika menjelaskan awal mula ketertarikannya dengan dunia programming.
Sejak saat itulah, ia mulai mencari sumber belajar dari internet untuk belajar secara mandiri. Pria asal Surabaya ini telah lama merajut mimpi untuk menjadi seorang programmer yang mampu membuat aplikasi bermanfaat bagi banyak orang.
Pria penyuka musik ini melihat peluang untuk meningkatkan keterampilan programming melalui pelatihan programming Mitra Netra di tahun 2022. Ia tak merasa gentar menghadapi tantangan pelatihan yang dijalankan dalam kurun waktu setahun lamanya. Baginya, ini merupakan kesempatan emas untuk meraih impiannya menjadi programmer.
“Bagi saya, pelatihan ini sangat menyenangkan dan menarik. Sekalipun materi programming yang diajarkan cukup rumit, namun karena penyampaian materi oleh instruktur mudah dipahami dan friendly, sehingga materi yang diajarkan dapat diterima dan dipahami dengan baik,” ujarnya menjelaskan kesan saat mengikuti pelatihan programming Mitra Netra.
Baca juga: 4 Fakta Adinugraha, Tunanetra yang Berprofesi Sebagai Programmer

Berbagai tantangan harus dilewati pria kelahiran 1985 ini ketika mengikuti pelatihan programming. Ia masih mengingat jelas ketika harus membuat algoritma sebuah program yang cukup rumit. Ditambah lagi ketika terdapat error pada kode program yang telah dibuat. Ia harus berupaya mencari sumber masalah dan melakukan proses debugging atau mengatasi error pada program tersebut. Beruntung Agustinus selalu didampingi oleh Sugiyo, instruktur handal pada pelatihan programming, yang telaten dalam membimbingnya menaklukkan berbagai tantangan yang dialami. Melalui pelatihan Mitra Netra, ia mengaku menemukan banyak hal baru yang tak ditemukannya ketika belajar secara mandiri melalui materi di internet.
“Setelah mengikuti pelatihan programming, saya berencana mencari pekerjaan di berbagai perusahaan sebagai programmer. Selain itu, saya aktif mencari project pembuatan aplikasi yang dikhususkan bagi pekerja paruh waktu untuk menambah pengalaman dan portofolio,”, ucap Agustinus mengungkapkan harapannya.
Baca juga: Kembali Bekerja Setelah Jadi Tunanetra, Ini 3 Hal yang Wajib Kamu Ketahui !

Senada dengan Agustinus Sunaryadi, Ravindra Abdi Praheswara juga memiliki ketertarikan dengan dunia programming. Bahkan, ia telah lama mendambakan untuk menimba ilmu di pelatihan programming yang diselenggarakan Mitra Netra. Sejak duduk di bangku SMA, ia berkeinginan mengikuti pelatihan ini. Akan tetapi, keinginannya baru terwujud di tahun 2022 silam, setelah menyelesaikan masa perkuliahan.
“Sebelumnya, saya mengenal programming secara otodidak dan hanya mencoba-coba secara mandiri. Akan tetapi, di pelatihan programming Mitra Netra, barulah saya mengenal secara lebih mendetil mengenai berbagai bahasa pemrograman. Mulai dari C++, PHP, HTML, JavaScript, hingga Phyton,” ungkap pria kelahiran 1998 ini.
Ia juga mengaku menghadapi tantangan ketika aplikasi yang tengah dirancang tak dapat berjalan dengan baik. Namun tantangan tersebut justru melatih kesabarannya dan semakin membuatnya bersemangat. Pria asal Jakarta ini juga sempat berbagi tips yang ditujukan bagi para tunanetra yang ingin menguasai programming. Menurutnya, logika yang baik harus dimiliki untuk mencerna segala materi terkait bahasa pemrograman. Kesabaran ekstra juga menjadi modal utama untuk menaklukkan deretan kode script dalam membangun aplikasi. Yang tak kalah penting adalah terus praktik dan mencoba melakukan pemrograman secara mandiri. Ini merupakan salah satu kunci sukses yang harus diterapkan jika ingin semakin mahir.
Baca juga: 4 Keunggulan Software Pembaca Layar NVDA untuk Komputer Sahabat Tunanetra

“Setelah mengikuti pelatihan ini, saya ingin terus mengejar impian menjadi programmer dengan mempraktikkan ilmu secara langsung dengan membuat berbagai aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Serta tak lupa saya ingin berbagi ilmu kepada rekan tunanetra yang memiliki kecintaan terhadap programming,” pungkas Ravindra bersemangat.
Melalui pelatihan programming, Mitra Netra ingin mewujudkan impian para tunanetra yang ingin berkarir di dunia programming. Selain itu, Mitra Netra juga ingin melahirkan talenta digital tunanetra yang menguasai programming dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. Karena impian menjadi programmer adalah milik siapa pun, termasuk tunanetra.

*Rifka Aprilia
Editor: Juwita Maulida

Leave Comment