Ilustrasi bertuliskan nama-nama pemenang lomba video surat cinta untuk ibu

Semangat berkreasi tidak hanya diperuntukkan bagi orang dewasa, anak-anak pun hendaknya dilatih sejak dini untuk berkreasi. Dalam kegiatan Mitra Netra Year End Festival 2021, Mitra Netra memberikan kesempatan bagi anak-anak tunanetra untuk mengasah kreativitasnya. Anak-anak tunanetra usia 6-15 tahun diberi kesempatan untuk mengikuti lomba video surat cinta untuk ibu. Selain mengasah jiwa kreatif, lomba ini sebagai bentuk penghormatan kepada ibu atas jasanya merawat anak-anak tunanetra.    Mau tahu gimana keseruan anak-anak tunanetra mengikuti lomba ini, dan siapa saja pemenangnya? Baca selengkapnya di bawah ini ya!

 

Peserta dan waktu penyelenggaraan

Lomba video surat cinta untuk ibu diselenggarakan sejak tanggal 10 Desember 2021 hingga 9 Januari 2022, atau sebulan lamanya. Semangat dari anak-anak tunanetra menghasilkan 14 video yang telah dikirimkan kepada panitia. Animo peserta dari pulau Jawa masih mendominasi dengan jumlah 86%, sedangkan sisanya yaitu 14% berasal dari luar pulau Jawa. Sebanyak 57% adalah anak usia 6-10 tahun, dan 53% merupakan anak usia 10 tahun ke atas.

 

Proses penilaian dan penjurian

Keempat belas video yang terkumpul melewati proses penilaian oleh dewan juri berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Masing-masing juri dapat memberikan maksimal 600 poin bagi  setiap karya video dengan perincian sebagai berikut:

  1. Kesesuaian dengan tema serta syarat dan ketentuan: maksimal 100 poin
  2. isi surat yang menarik dan menggugah hati, maksimal 100 poin
  3. ekspresi wajah saat membacakan surat, maksimal 100 poin
  4. artikulasi (pengucapan) yang jelas dan intonasi yang tepat, maksimal 100 poin
  5. Volume suara saat berbicara stabil dan jelas (tidak terlalu kecil sehingga sulit terdengar), maksimal 100 poin
  6. ; Kreativitas dalam penyajian video (misalnya dengan menggunakan sound effect atau musik latar belakang), maksimal 100 poin

 

Dewan Juri Lomba video surat cinta untuk ibu

Terdapat tiga orang dewan juri yang menilai karya video surat cinta untuk ibu pada lomba kali ini. Ketiga juri tersebut akrab dengan dunia anak-anak, story telling, dan teater. Berikut merupakan profil singkat ketiga dewan juri:

  1. Arie Moersas

Pria penyuka musik ini memiliki berbagai pengalaman dalam menangani event skala kecil dan besar di berbagai perusahaan di Indonesia. Arie saat ini bertindak sebagai Show Director di LAPDkreasi Jakarta. Selain itu, ia berpengalaman menjadi Coaching (Pengajar Akting & Presenter) di Sanggar Ananda. Tak hanya itu,Arie juga piawai sebagai Sutradara (Video Klip & Web Series) di LAPDkreasi EO. Pria yang berdomisili di Jakarta ini memiliki keahlian desain foto dan editing video yang mendukung kegiatan dan pekerjaannya. Arie tak asing dengan dunia tunanetra karena perannya sebagai pengajar klub teater VIP (Visual Impairment people) Mitra Netra sejak tahun 2016.

  1. Dhita Windi Wardani

Perempuan yang berprofesi sebagai pendongeng ini memiliki nama panggung Cinderdhita. Sejak tahun 2010, ia  menjadi relawan Taman Baca Masyarakat. Disana, ia aktif sebagai  MC, fasilitator acara anak-anak seputar Literasi hingga belajar dan menekuni Dongeng Sejak Juni 2015. Pendongeng yang menyukai jeruk ini aktif sebagai bendahara pada GEPPUK (Gerakan Para Pendongeng Untuk Kemanusiaan). Selain itu, ia juga tergabung dalam berbagai komunitas dongeng, seperti Cahyaloka Foundation , Forum Lingkar Pena , Muslim Storyteller, dan Relawan Pendongeng Palestina (dengan KNRP Jawa Barat). Tak hanya itu, Cinderdhita tergabung dalam Dongeng Ceria Management (DCM) pimpinan Kak Iman Surahman Hadi. Cinderdhita akrab dengan dunia tunanetra karena pada Hari Disabilitas Internasional 2021 lalu,  ia  mendongeng untuk anak-anak di kegiatan edukasi kesehatan gigi, kerja sama Abata Smile dan Mitra Netra.

  1. Zulyamin Kimo    

Pria yang akrab disapa Kimo ini berprofesi sebagai Koordinator Project (Fasilitator Pendidikan) Taman Bacaan Pelangi, area Indonesia Timur sejak Juni 2019, sehingga membuatnya dekat dengan dunia literasi dan anak-anak. Rasa kemanusiaan yang tinggi membawanya hingga ke Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Di sana, ia mengajar siswa SD  pada daerah terpencil karena perannya sebagai Pengajar Muda XVI, Indonesia Mengajar tahun 2018. Lulusan Sarjana Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Muhammadiyah Malang ini, aktif dalam kegiatan belajar mengajar sejak duduk di bangku kuliah. Mulai dari menjadi tutor Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi siswa SMP di sebuah bimbel kota Malang, Koordinator Asisten Laboratorium Biologi UMM, hingga menjadi tutor bahasa inggris di Kampung Inggris. Kedekatannya dengan dunia tunanetra terjalin ketika  terlibat sebagai juri di lomba mendongeng yang diselenggarakan dalam rangka HUT Mitra Netra ke—30, pada Mei 2021.

 

Daftar pemenang lomba video surat cinta untuk ibu

Akhirnya, setelah melalui masa penjurian selama kurun waktu 14 hari terpilihlah empat pemenang. Adapun para pemenang lomba video surat cinta untuk ibu adalah sebagai berikut.

  1. Juara 1: Nazla Marwa Lailatul Lailla, SLB Negeri Banjar, Jawa Barat
  2. Juara II: Rin Sukma Tegar Muslimah, SLB A Pembina Tingkat Nasional Jakarta
  3. Juara III: Safia Azwa Rafida, SLB Negeri Pati Jawa Tenga
  4. Juara favorit: Fitri Agustin Ramadhani, SLB A Pembina Tingkat Nasional Jakarta.

 

Selamat kepada adik-adik tunanetra yang menjadi pemenang! Panitia akan menghubungi ayah, bunda atau pendamping para pemenang untuk pengiriman hadiah dan sertifikat. Bagi adik-adik tunanetra lain yang belum berkesempatan menjadi pemenang, jangan bersedih dan teruslah berkarya. Update selalu informasi kegiatan lainnya pada website dan media sosial Mitra Netra ya!

Leave Comment