Adalah Retno Wulansari, biasa dipanggil Eno, karyawan IBM yang menghubungkan Mitra Netra dengan para volunteer dari komunitas PHP. Dan Eno pulalah yang menjelaskan dan meyakinkan rektor Universitas Pamulang serta Ketua Yayasan Sasmita bahwa tunanetra mampu belajar teknik informatika.

Kerja sama Mitra Netra dengan IBM Indonesia berkembang lebih intensif pada tahun 2016, melalui gerakan Seribu Buku Untuk Tunanetra, yang di-rebrending menjadi “tantangan berbagi buku untuk tunanetra”. IBM memberikan grant berupa produk – yaitu perpustakaan buku elektronik online www.mitranetra.web.id, dan jasa berupa konsultan komunikasi digital untuk mempromosikan gerakan “tantangan berbagi buku untuk tunanetra”.

Pada saat bersamaan, tim CSR IBm di mana Eno ada di dalamnya, juga membantu Yayasan Sasmita untuk penguatan semua lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan tersebut, termasuk Universitas Pamulang, dengan produk-produk IBM secara Cuma-Cuma, kepada murid, guru, mahasiswa serta dosen dari lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Sasmita. Dalam proses itulah, Eno, yang begitu bersemangat memfasilitasi capacity building untuk para instruktur di Mitra Netra dengan pelatihan pemrograman computer, meyakinkan rector Universitas Pamulang dan Ketua Yayasan Sasmita. Eno telah menjadi “jembatan penghubung” dan “penyambung lidah” antara Mitra Netra dan Universitas Pamulang pada fase awal proses pendekatan, pembuktian dan meyakinkan.

Dengan posisi Eno yang juga pengajar di Universitas Pamulang, proses pembuktian dan meyakinkan itu berjalan dengan sangat cepat. Eno juga membantu proses pendaftaran tunanetra yang berniat belajar di Universitas Pamulang.

Pada tanggal 20 September, penandatanganan nota kesepahaman sebagai bukti kerja sama resmi Yayasan Mitra Netra dan Universitas Pamulang dilakukan. Pada saat itu, IBM Indonesia mendonasikan empat buah laptop kepada empat tunanetra yang diterima belajar di Universitas Pamulang. *Aria Indrawati.

Leave Comment