berbagai alat peraga matematika untuk tunanetra

Matematika kerap kali dianggap oleh siswa sebagai bidang studi yang sulit dikuasai. Bahkan sebuah penelitian pernah menyebut bahwa banyak siswa di berbagai belahan dunia yang menjadikan matematika sebuah “momok” di sekolah. Padahal, pelajaran berhitung ini merupakan bidang studi wajib yang akan terus dipelajari di tiap jenjang pendidikan, yakni SD hingga SMA. Oleh karena itu, minat belajar matematika harus dipupuk sejak dini.

Lalu, bagaimana dengan anak tunanetra? banyak anggapan bahwa mereka yang memiliki keterbatasan visual lemah pada pelajaran exacta, khususnya matematika. Padahal banyak tunanetra yang ddapat menguasai matematika jika diberikan strategi pembelajaran yang tepat. Nah, bagi Ayah Bunda yang ingin menumbuhkan minat anak tunanetra pada matematika, tentunya juga harus punya berbagai jurus kreatif dan menyenangkan. Tujuannya, supaya si kecil merasa bahwa belajar matematika itu mudah dan seru. Untuk itu, Ayah Bunda bisa, lho, menggunakan beberapa macam  alat bantu untuk mendampingi anak tunanetra belajar matematika. Berikut ini daftar alat yang tidak Cuma berfungsi untuk mengenalkan konsep dasar ilmu matamatika, tapi juga menjadikan kegiatan belajar lebih menyenangkan. Cek daftarnya dibawah ini ya!

Baca juga: Bimbingan Teknis Bagi Guru: Strategi Mengajarkan Matematika Untuk Peserta Didik Tunanetra

 

Kotak Berhitung Braille atau Papan Hitung Permulaan

Alat Berhitung Braille

Apakah Ayah Bunda sering mengajarkan anak tunanetra operasi hitung sederhana, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan cara lisan atau tulisan braille? apakah si kecil kadang terlihat bosan dan tidak antusias saat belajar? Mungkin kotak berhitung braille ini patut dicoba. alat untuk belajar operasi hitung sederhana matematika ini terdiri dari papan kecil dengan banyak lubang kotak, serta dadu-dadu dengan variasi simbol braille angka dan tanda matematika di semua sisinya. Berikut cara menggunakannya!

Sebutkan soal yang harus dijawab oleh anak tunanetra. misalnya, satu ditambah dua, maka berikutnya dia harus mencari tiga dadu yang mencantumkan simbol braille angka satu, tanda jumlah, dan angka dua, kemudian dadu tersebut diletakkan pada lubang yang terdapat di papan secara berurutan. Saat anak tunanetra harus menjawab hasilnya, dia tinggal mencari dadu dengan tanda sama dengan dan angka tiga sebagai hasilnya. Nah, agar tidak cepat bosan, ajjak anak tunanetra menjawab soal dengan cepat. Pemberian reward kecil juga pasti bisa menambah antusiasmenya dalam menyelesaikan latihan soal tersebut. Seru, kan!

Baca juga: Dari Matematika Hingga Bahasa Inggris: Layanan Pendampingan Belajar Tunanetra di Mitra Netra

Abakus atau Sempoa

abacus

Selain kotak berhitung braille, anak tunanetra juga bisa melatih kemampuan berhitung cepat dengan abakus. Alat bantu hitung yang familiar disebut sempoa ini sekilas tampak tidak berbeda dari sempoa yang dipakai anak-anak non tunanetra. bentuknya berupa kotak persegi panjang dengan sederet poros yang dilengkapi manik-manik. Abakus sangat cocok digunakan oleh anak tunanetra karena manik-maniknya dapat dirasakan jjemari saat berhitung.

Meski terlihat mirip dengan sempoa pada umumnya, abakus tunanetra memiliki satu perbedaan khusus. Sehelai kain atau karet akan diselipkan pada bagian bawah manik-manik. Fungsinya ialah supaya manik-manik tidak tergeser saat sedang digunakan. Psst… biar anak tunanetra lebih semangat, Ayah Bunda bisa mendaftarkannya di kursus abakus daring di Mitra Netra, lho!

Baca juga: Anak-Anak Tunanetra, Belajar Abacus Yuk!

Meteran timbul dan Penggaris Khusus Tunanetra

meteran timbul

Untuk mengajarkan konsep dasar pengukuran pada anak tunanetra , Ayah Bunda bisa menggunakan meteran dan penggaris khusus tunanetra. apa bedanya alat ukur ini dengan penggaris pada umumnya? Perbedaannya ialah adanya titik timbul di tiap senti pada penggaris, sehingga dapat diraba oleh tunanetra. titik timbul tersebut juga diterapkan pada alat ukur lainnya, yaitu meteran jahit yang telah dimodifikasi. Alat yang disebut dengan meteran timbul ini juga memiliki satu titik timbul  di setiap sentinya. Namun, untuk lebih memudahkan tunanetra saat menghitung, pada angka lima dan kelipatannya diberikan dua titik timbul dan tiga titik untuk kelipatan sepuluh.

Agar lebih menyenangkan, ajak anak tunanetra untuk mengukur berbagai benda di dalam rumah atau mainan koleksinya. Anak tunanetra juga bisa diajak untuk membandingkan ukuran dua benda yang berbeda. Misalnya panjang meja kerja dengan meja makan, atau tinggi lemari baju dengan lemari barang. Buat permainan seru, seperti mencari tahu ukuran alas kaki, baju, dan tinggi badan masing-masing anggota keluarga yang pasti berbeda. Kemudian Ayah Bunda dapat merangsang pikiran kritis si kecil dengan menarik kesimpulan dari kegiatan yang dilakukannya. Jika memungkinkan, Ayah Bunda juga bisa mendampingi anak tunanetra belajar mengukur Panjang benda atau tinggi tanaman di halaman rumah. Wah, pasti bisa jadi pengalaman yang seru, ya!

Nah, sebelum mengajarkan konsep dasar pengukuran menggunakan penggaris atau meteran timbul, Ayah Bunda dapat menyimak beberapa video tutorial pendampingan pembelajaran matematika untuk anak tunanetra tingkat sekolah dasar di channel Youtube Yayasan Mitra Netra. Berikut salah satunya!

Pembelajaran Matematika untuk Tunanetra – Pengukuran

Jam Peraga

Salah satu materi yang diajarkan pada matematika adalah mengenalkan konsep waktu. Pada anak non tunanetra konsep memahami waktu bisa diajarkan dengan bentuk jam yang sering mereka lihat. Untuk anak tunanetra, hal tersebut juga dapat dilakukan karena saat ini telah tersedia jam peraga. Benda tersebut berbentuk seperti jam dinding yang terbuat dari kayu. Angka-angka yang mengelilingi jam dibuat dalam dua versi, yaitu angka timbul dan simbol braille. Bahkan, terdapat juga jarum pendek untuk menunjukkan jam, serta jarum panjang yang menunjjukkan menit. Khusus jarum yang menunjukkan detik, Ayah Bunda dapat menjelaskannya secara lisan pada anak tunanetra.

Nah, kini tinggal melakukan kegiatan kreatif yang membuat si kecil bisa memahami konsep waktu dengan baik dan benar. Sebagai contoh, ajak anak tunanetra untuk menyusun jadwal kegiatan esok hari. Misalnya pukul 5 tepat untuk bangun pagi. Minta dia untuk memutar jarum panjang dan pendek ke angka yang benar. Kemudian lanjutkan dengan menyusun kegiatan berikutnya dan begitu seterusnya. Belajar memahami konsep waktu ini tak hanya bermanfaat bagi anak tunanetra dalam pembelajaran matematika, tapi juga berguna untuk melatih soft skill-nya dalam manajemen waktu. Wah, dapat manfaat ganda, nih!

Baca juga: Ubah Perspektif, Ini 5 Pandangan yang Masih Keliru tentang Tunanetra

 

Itu dia daftar alat bantu yang dapat Ayah Bunda gunakan saat mendampingi anak tunanetra belajar matematika. Nah, apakah Ayah Bunda sudah memiliki salah satu di antaranya? Jika belum, Ayah Bunda bisa memperolehnya di Visi Inklusi yang menyediakan berbagai alat bantu tunanetra. kunjungi website Visi Inklusi di http://visiinklusi.com/ atau Telp. 021-7651386. Ayah Bunda juga bisa menemukan store Visi Inklusi di Tokopedia atau Shopee, lho. Mari jadikan pengalaman belajar matematika anak tunanetra lebih mudah dan menyenangkan!

*Juwita Maulida

Leave Comment